Program MBG Dorong Penciptaan Lapangan Kerja, di Surabaya Bantu Entaskan Pengangguran
December 18, 2025 01:32 PM

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) turut membantu penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah di Indonesia.

Tak hanya meningkatkan kualitas gizi anak, kehadiran Satuan Pelayanan Pemerintahan Gizi (SPPG) sebagai dapur produksi MBG menjadi penggerak ekonomi

Dengan terserapnya tenaga kerja lokal, akan sekaligus menggerakkan ekonomi daerah.

Baca juga: Kisah Perjuangan Pak Asdar, Pengantar MBG untuk Anak-anak Sekolah di Pulau Osi

“Program Makan Bergizi Gratis ini bukan hanya soal gizi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi lokal di banyak wilayah,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono ketika berkunjung ke salah satu SPPG di Surabaya. 

Selain soal penyerapan tenaga kerja, keberadaan MBG juga menggerakkan sektor pangan daerah.

Efek Berganda Mulai Tingkat Produksi

Menurutnya, skala program yang besar membuat efek bergandanya terasa dari tingkat produksi hingga distribusi bahan makanan.

Secara nasional, program MBG saat ini melayani sekitar 50 juta penerima manfaat setiap hari.

Sejak awal pelaksanaannya, tercatat sekitar 12 miliar porsi makanan telah disalurkan danmenjadikan program ini sebagai salah satu intervensi sosial terbesar di Indonesia.

Baca juga: Penyajian Menu Lokal dalam Program MBG: Sesuai Selera Masyarakat, Kuatkan Ekonomi Daerah

Meski mencatat berbagai capaian positif, DPR RI mengingatkan pentingnya pengawasan yang ketat dalam pelaksanaan program MBG.

Transparansi dan kepatuhan terhadap standar operasional dinilai menjadi kunci agar manfaat program tetap terjaga dan berkelanjutan.

“Kalau ada SPPG yang terbukti tidak menjalankan program sesuai ketentuan, tentu harus diproses secara hukum. Namun pengawasan juga harus adil agar tidak menghambat SPPG yang sudah bekerja dengan baik,” tegas politisi Partai Gerindra ini. 

DPR RI berharap program Makan Bergizi Gratis terus dijalankan secara akuntabel sehingga tidak hanya meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia. 

Salah satu SPPG di Jemur Andayani, Surabaya, mampu melayani sekitar 4.000 penerima manfaat setiap hari di lebih dari enam sekolah.

Dalam operasionalnya, SPPG ini menyerap 47 tenaga kerja lokal dengan rata-rata upah sekitar Rp 2,9 juta per bulan, serta meningkatkan permintaan bahan baku seperti ayam dan telur hingga 50–100 persen.

Buka Kesempatan Kerja Baru

Kepala SPPG Jemur Andayani di Surabaya, Samsudin Duka, menyatakan program MBG telah membuka kesempatan kerja baru bagi masyarakat sekitar sekaligus menumbuhkan ekosistem usaha pangan lokal.

“Melalui program ini, kami bisa memberdayakan tenaga kerja dari lingkungan sekitar. Selain itu, kebutuhan bahan baku juga kami prioritaskan dari pemasok lokal agar manfaat ekonominya bisa dirasakan lebih luas,” ujarnya.

Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan sampai hari ini sebanyak 17.555 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berdiri di 38 provinsi.

Dapur-dapur MBG telah melayani 50,39 juta pelajar dan membuka lapangan kerja langsung untuk 741.985 orang. 

"Sampai hari ini sudah ada 17.555 SPPG yang sudah melayani 50.390.880 pelajar di 38 provinsi. Jumlah tenaga kerja yang sudah terlibat langsung di SPPG ada 741.985 orang," ucap Kepala BGN Dadan Hindayana dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025). 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.