Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PDI Perjuangan Jatim membuka ruang lebar kepada kader dari generasi muda dan perempuan untuk terlibat dalam struktural dan pergerakan kepartaian ke depan. Forum Konferda dan Konfercab serentak di Surabaya akhir pekan ini, dinilai sebagai salah satu momentum penting.
Dalam kegiatan yang rencananya bakal berlangsung pada 20-21 Desember 2025 besok ini, disebut sebagai momentum regenerasi kepemimpinan dengan memperkuat peran kalangan generasi muda serta kaum perempuan.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jatim, Sri Untari Bisowarno mengingatkan bahwa generasi awal partai pasca reformasi 1998 sudah saatnya mulai berpikir untuk menyiapkan estafet kepemimpinan kepada generasi muda.
Ini dinilai penting lantaran komposisi pemilih saat ini didominasi generasi muda utamanya dari kalangan generasi milenial dan generasi Z. “Maka partai harus memiliki kepekaan terhadap minat, aspirasi dan cara berpikir anak muda ke depan,” kata Untari dalam keterangannya, Kamis (18/12/2025).
Sementara peran perempuan di seluruh jenjang kepengurusan mulai dari DPP, DPD, DPC, PAC, ranting hingga anak ranting juga menjadi atensi PDIP. Menurut Untari, PDIP sudah mewajibkan proporsi perempuan dalam kepengurusan di tiap tingkatan.
“Kami akan terus berbenah dengan menghadirkan anak muda dan perempuan. Konferda dan Konfercab ini adalah momentum krusial untuk menjemput zaman,” jelas Ketua Komisi E DPRD Jatim ini.
Baca juga: PDIP Jatim Dorong Peran Pemuda dan Perempuan di Konferda-Konfercab 2025
Bendahara DPD PDI Perjuangan Jatim, Wara Sundari Renny Pramana juga menekankan pentingnya regenerasi sebagai sebuah upaya yang harus dilakukan dengan terencana dan berkelanjutan. Saat ini, PDIP disebut terus merekrut kader muda potensial.
Menurut Renny, generasi muda memiliki peran besar untuk masa depan bangsa. “Proses ini sedang terus dilakukan PDI Perjuangan,” ungkap Ketua Fraksi PDI Perjuangan Jatim tersebut dalam penjelasannya kepada wartawan.
Sementara terkait keterwakilan perempuan, Renny mengklaim PDIP tidak hanya berfokus pada kuantitas melainkan juga kualitas yang turut diperhatikan. Menurutnya, perempuan tidak hanya didorong untuk hadir secara kuantitatif,
Namun juga harus memiliki keterampilan, kapasitas kepemimpinan, serta pemahaman ideologi yang memadai. “keterwakilan perempuan yang berkualitas dan mempunyai skill menjadi perhatian kuat di internal partai,” ucapnya.