Renungan Katolik Hari Rabu 17 Desember 2025, Sejarah Panjang
December 17, 2025 07:58 AM

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik hari ini Rabu 17 Desember 2025.

Tema renungan Katolik hari ini "Sejarah Panjang".

Renungan Katolik hari ini untuk hari Rabu biasa Khusus Adven, Lazarus Sahabat Yesus, Santa Olympias Pengaku Iman, dengan warna liturgi ungu.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Rabu 17 Desember 2025 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Renungan Katolik Rabu 17 Desember 2025, Silsilah Yesus Kristus

Bacaan Pertama Kejadian 49:2,8-10

"Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda."

Ketika mendekati ajalnya, Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata, “Berhimpunlah kamu dan dengarlah,; ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel ayahmu. Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu.

 Yehuda, engkau ini seperti anak singa: setelah menerkam engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; engkau meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?

Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai datanglah dia yang berhak atasnya, dan kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 72:1-2,3-4ab,7-8,17

Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.

Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!

Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran. Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.

Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!

Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya.

O Tuhan yang Mahabijaksana, semuanya Kauatur dengan lembut dan perkasa; datanglah dan bimbinglah langkah kami.

Bacaan Injil Matius 1:1-17

"Silsilah Yesus Kristus, anak Daud."

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. 

Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. 

Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. 

Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud. 

Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada empat keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik 

"Sejarah Panjang"

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus, sesudah tanggal 16 Desember 
atau tepatnya mulai dari tanggal 17 Desember, perjalanan Adven memasuki apa 
yang disebut Pekan Khusus Adven. Pekan Khusus Adven ini merupakan hari-hari 
persiapan untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat 
dunia. Hari ini kita mengawali Pekan Khusus Adven. Bacaan-bacaan Kitab Suci 
dipilih secara khusus untuk mengantar umat Allah dalam mengarahkan hati dan 
budi serta seluruh diri ke peristiwa mahapenting, yakni kelahiran Yesus Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus terjadi dalam sejarah umat manusia, yang tidak bisa 
dilepaskan dari sejarah panjang dan melibatkan banyak tokoh leluhur nenek 
moyang orang tua tertentu. Hal ini dirangkum dalam “silsilah Yesus Kristus” 
sebagaimana ditulis oleh penginjil Matius dan disajikan dalam bacaan Injil hari 
ini. Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham, demikian Matius membuka Injilnya (Mat 1:1).

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus, silsilah ini menempatkan Yesus 
dalam tradisi Yahudi. Yesus adalah anak Abraham dan Daud maupun 
kelanjutannya dari garis keturunan Daud sesudah pembuangan tahun 587 SM. 
Itulah sebabnya, ketika Malaikat Gabriel diutus Allah untuk menyampaikan 
kabar gembira kepada Maria, malaikat itu menjelaskan tentang Yesus, nama 
yang hendaknya diberikan kepada Anak yang akan dikandung dan dilahirkan 
oleh Maria (Luk 1:31) bahwa Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya 
takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan 
Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan (ay. 
32b-33). Sudah sebelum Yesus dikandung telah dikatakan oleh Malaikat Gabriel 
bahwa Yesus akan menjadi Raja dan akan diurapi atau sebagai yang terurapi 
bukan hanya oleh seorang nabi, tetapi Ia akan diurapi oleh Roh Kudus sendiri 
dan sebagai Raja semesta alam, Ia diangkat oleh Allah, Ia akan menaklukkan 
segala bangsa; juga segala sesuatu akan Ia taklukkan. Rasul Paulus mencatat 
hal ini, Karena kewargaan kita adalah di dalam surga, dan dari situ juga kita 
menantikan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah 
tubuh kita yang fana ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, 
menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada Diri Nya (Flp 3:20-21).
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus, sebelum Yesus yang 
disebut Kristus dikandung dan dilahirkan oleh Perawan Maria (Mat 1:16), telah 
terbentang sejarah panjang, yang disimpulkan oleh Matius demikian, Jadi, 
seluruhnya ada empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas 
keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan 
dari pembuangan ke Babel sampai Kristus (ay. 17).

Kesimpulan Matius menegaskan bahwa “dari Abraham …. sampai Kristus” 
menunjukkan: Pertama, durasi waktu yang panjang dan lama, bagaimana Allah 
mempersiapkan umat-Nya untuk mengalami sejarah keselamatan-Nya, yang 
terpenuhi dalam Diri Yesus Putra-Nya. Dia adalah Allah yang menyejarah. Dia 
adalah Allah yang menjadi manusia dan manusia yang sungguh-sungguh Tuhan 
dan Allah (bdk. Yoh 20:28).

Kedua, pada nama-nama yang disebutkan dalam silsilah Yesus Kristus itulah 
Allah membangun sejarah keselamatan. Dari nama-nama tersebut, tidak semua 
adalah orang hebat, suci, saleh dan benar. Ada dari antara mereka adalah 
orang-orang berdosa, meskipun pada akhirnya Yesus dilahirkan dari Santa 
Perawan Maria Yang Tak Bernoda, bahkan sejak awal hidupnya ia telah
dibebaskand ari noda dosa. Hal ini berarti bahwa semua orang, juga yang 
berdosa, masuk dalam sejarah keselamatan dan diundang untuk mengalami 
keselamatan yang dari Allah. Sekalipun berdosa, mereka, juga kita, diundang 
untuk mengalami keselamatan yang dari Allah itu. Dan, bagi kita yang hidup di 
zaman Perjanjian Baru, mengalami keselamatan yang dari Allah secara nyata 
dalam Diri Yesus Putra-Nya, yang lahir dari Perawan Maria, yang secara historis, 
liturgis dan sakramental akan kita rayakan pada hari raya Natal mendatang.
Ketiga, kita tidak termasuk dalam garis keturunan menurut daging, “dari 
Abraham …. sampai Kristus”, dan karena itu tidak masuk dalam kesatuan darah 
dan daging para leluhur. Namun demikian, berkat iman akan Yesus yang disebut 
Kristus itu, Yesus memberikan kemungkinan lain. Yakni, dengan memberikan 
darah dan daging-Nya sendiri kepada kita yang percaya kepada-Nya sehingga 
kita menjadi satu dengan Dia, menjadi sedarah dan sedaging dengan-Nya. Ia 
sendiri berkata, Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal 
di dalam Aku dan Aku di dalam dia (Yoh 6:56). Sebab, tegas Yesus, daging-Ku 
adalah benar-benar makanan dan darah-Kua dalah benar-benar minuman (ay. 
55).

Dengan demikian, saudara-saudari, berkat iman akan Yesus dan hidup 
sakramental, melalui Ekaristi, kita telah masuk dalam sejarah panjang Allah 
menyelamatkan kita, umat-Nya, dalam dan karena Yesus Kristus, Tuhan dan 
Juruselamat kita. Mari kita hayati perjalanan iman kita dalam sejarah panjang, 
yang berujung pada “hidup yang kekal” (Yoh 6:54). Maka, “O Tuhan Yang Maha 
Bijaksana, datanglah dan bimbinglah langkah kami” (Bait Pengantar Injil). 
[diolah dari RP. A. Ari Pawarta, O.Carm, Sejarah Panjang). ]

Doa

Ya Tuhan, siapkanlah hati kami agar kami dengan penuh sukacita merayakan 
natal. Bantulah kami agar kami mampu secara batin mempersiapkan diri dengan 
sungguh-sungguh. Berkatilah usaha pertobatan kami agar kami mampu 
menjaganya dalam seluruh hidup kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Rabu Pekan III Advent. Salam doa dan 
berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan 
Putera dan Roh Kudus....Amin. (Sumber the katolik.com/kgg).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.