UPDATE Kondisi Terbaru 5 Wisata Malang Nataru, Coban Rondo - Taman Kemesraan Cocok Buat Healing
December 17, 2025 09:35 AM

SURYAMALANG.COM, - Jelang libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), destinasi wisata di Malang Raya bersiap menyambut lonjakan pengunjung sekaligus memperketat mitigasi bencana di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih membayangi.

Di kawasan populer seperti Kampung Warna-Warni Jodipan (KWJ), pengelola bahkan telah membentuk tim khusus dan menyiapkan sirine peringatan dini karena risiko luapan Sungai Brantas.

Di sisi lain, bagi wisatawan yang mencari pengalaman berbeda dengan suasana sejuk pegunungan, tempat-tempat seperti Coban Rondo dan Taman Kemesraan Pujon menawarkan fasilitas camping lengkap.

Tak hanya alam, Malang juga memamerkan hidden gem edukasi unik, termasuk Kebun Wisata Duta PengAngguran dan Gamma Grape Experience yang menawarkan wisata petik anggur hingga menu kopi anggur.

Baca juga: UPDATE 5 Wisata Air Terjun di Kota Batu Nataru 2025: Coban Talun Tutup, Payung-Cangar Rawan Bencana

Kebun Wisata Duta PengAngguran dan Gamma Grape Experience kini aktif beroperasi penuh dan siap menjadi alternatif liburan Nataru.

Berikut update kondisi terbaru 5 wisata Malang, yang sekaligus bisa menjadi rekomendasi untuk libur Nataru:

1. Kampung Warna-Warni Jodipan (KWJ)

KAMPUNG TEMATIK - Kondisi Kampung Warna-warni Jodipan, Kota Malang, yang masih berusaha eksis di tengah menurunnya daya tarik kampung tematik di Kota Malang, Senin (20/10/2025).
KAMPUNG TEMATIK - Kondisi Kampung Warna-warni Jodipan, Kota Malang, yang masih berusaha eksis di tengah menurunnya daya tarik kampung tematik di Kota Malang, Senin (20/10/2025). (SURYAMALANG.COM/Rifky Edgar)

Menjelang akhir tahun 2025, Malang Raya masih dibayangi cuaca ekstrem berupa hujan intensitas tinggi dan angin kencang yang diprediksi berlanjut hingga masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Situasi ini menjadi perhatian serius pengelola Kampung Warna-Warni Jodipan (KWJ), yang lokasinya berada di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

KWJ berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas dan memiliki potensi risiko bencana, terutama saat debit air sungai meningkat.

Untuk memastikan keamanan wisatawan, pengelola KWJ mengambil langkah antisipasi dengan Pembentukan Tim Penanggulangan Bencana (PB) yang melibatkan warga setempat. 

Baca juga: Infrastruktur Jalan Menuju Tempat Wisata di Kota Batu Diperbaiki Jelang Libur Nataru

Menurut Koordinator Pengelola KWJ, Soni Parin, tugas Tim PB adalah melakukan mitigasi bencana dan memandu wisatawan menjauhi sungai saat kondisi berbahaya. 

Selain itu, pengelola juga telah memasang sirine yang akan dibunyikan otomatis ketika debit air Sungai Brantas meningkat. 

Jika sirine berbunyi, warga dan wisatawan diminta segera menjauhi area sungai, termasuk spot lapangan yang rawan luapan.

"Kami sudah punya tim PB yang anggotanya merupakan warga sini. Kalau sirine berbunyi, warga dan wisatawan sudah otomatis harus menjauhi sungai," jelas Parin Minggu, (14/12/2025) kepada SURYAMALANG.COM. 

Parin mengakui jumlah kunjungan harian KWJ belum pulih sepenuhnya pasca-pandemi Covid-19, dengan rata-rata harian sekitar 50 wisatawan saja.

Saat ini, mayoritas pengunjung adalah wisatawan asing, sementara wisatawan domestik masih minim.

Meskipun pamornya meredup, pengelola tetap berupaya menjaga eksistensi dan menarik minat pengunjung melalui hiburan.

Serangkaian event akan digelar di lapangan KWJ untuk memeriahkan malam pergantian tahun 2025, meliputi pertunjukan tari, musik, hingga pesta kembang api.

Pertunjukan musik juga rutin digelar setiap akhir pekan sebagai daya tarik tambahan.

"Setiap tahun kami selalu menggelar event. Selain untuk hiburan warga, juga sebagai daya tarik bagi wisatawan," tutup Parin.

2. Taman Kemesraan Pujon

Pengunjung saat berwisata di Taman Kemesraan, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (13/12/2025).
Pengunjung saat berwisata di Taman Kemesraan, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (13/12/2025). (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Taman Kemesraan di Desa Bendosari, Pujon, Kabupaten Malang, bisa menjadi pilihan sempurna mencari sensasi liburan Nataru yang berbeda,

Dikelola oleh Perhutani, tempat ini menawarkan kesejukan alam pegunungan yang khas, dipercantik dengan jembatan estetik di atas sungai alami dan deretan bunga warna-warni.

Taman Kemesraan sangat ideal untuk aktivitas camping yang didukung oleh pepohonan rindang dan suasana api unggun di malam hari.

Pengelola menyediakan fasilitas camping lengkap agar pengunjung tidak perlu repot membawa peralatan pribadi.

Pengelola Wisata, Bambang Harianto, merinci biaya masuk dan camping.

“Kalau mau camping di sini biayanya Rp200 ribu sudah include tenda, sleeping bag, dan lampu. Kalau bawa perlengkapan sendiri, cukup Rp35 ribu per pax,” terang Bambang, Sabtu (13/12/2025). 

Rincian lengkapnya sebagai berikut:

- Tiket Masuk Rp30.000/per-orang

- Camping Bawa Alat Sendiri Rp35.000 (termasuk welcome drink)

- Paket Camping Lengkap Rp200.000 (Tenda, matras, sleeping bag, dan lampu)

Taman Kemesraan diambil dari kisah cinta Kamajaya dan Dewi Ratih, yang patungnya dipajang di area depan, memadukan wisata alam dengan nilai luhur budaya Jawa.

Selain itu, terdapat lima tempat ibadah yang bisa dikunjungi. Antusiasme pengunjung pun terbilang tinggi, apalagi karena aksesnya yang mudah.

Baca juga: Bangunan Kawasan Alun-alun Merdeka Kota Malang Bisa Jadi Alternatif Tujuan Wisata Pergantian Tahun

Bambang menyebut, jumlah pengunjung harian mencapai ratusan orang pada hari biasa dan melonjak saat akhir pekan. 

"Kalau saat week day jumlah pengunjung mencapai sekitar 200 orang per hari, sedangkan pada weekend bisa melonjak hingga 500 wisatawan," katanya. 

Pengunjung, seperti Rani dari Malang, tertarik datang setelah melihat ulasan di media sosial. Ia menyukai spot foto ikonik kaca besar dan suasana sejuk.

"Awalnya lihat di Tiktok, dan ternyata sesuai sih worth it. Paling suka di kaca tadi, bisa untuk foto-fotoan. Kalau suasananya enak banget ketimbang di kota sih. Tiketnya juga murah kok" terang Rani. 

Senada, Suroto dari Sidoarjo yang datang rombongan RT, memuji suasana alam, fasilitas kolam renang gratis (sudah termasuk dalam tiket masuk), serta patung dan pintu bernuansa jadul (zaman dulu).

"Iya di sini pilihan dari RT tadi rombongan ke sini. Tempatnya sangat bagus, sangat sejuk di sini, tadi juga anak-anak renang di kolam renang gratis kan bayarnya jadi satu, jadi gak bayar lagi" terang Suroto. 

"Tadi foto-foto di patung bagus-bagus, ada pintu-pintu tempat ibadah tadi juga sangat bagus. Pokok cocoklah kalau kes ini," imbuhnya. 

3. Coban Rondo

ANTISIPASI NATARU DAN BENCANA - Gerbang masuk menuju tempat wisata air terjun Coban Rondo di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Jumat (12/12/2025). Pihak pengelola Coban Rondo telah melakukan berbagai langkah kesiapan menghadai momen libur Nataru dan antisipasi bencana.
ANTISIPASI NATARU DAN BENCANA - Gerbang masuk menuju tempat wisata air terjun Coban Rondo di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Jumat (12/12/2025). Pihak pengelola Coban Rondo telah melakukan berbagai langkah kesiapan menghadai momen libur Nataru dan antisipasi bencana. (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Pengelola air terjun Coban Rondo di Pujon, Kabupaten Malang juga telah mematangkan persiapan, termasuk strategi menghadapi potensi bencana menjelang Nataru. 

Manajer Klaster Malang PT Perhutani Alam Wisata Risorsis, Imam Basori, menyatakan pengoptimalan personel telah dilakukan, melibatkan tim internal dan eksternal.

"Ada 25 personel kami dan tambahan dari eksternal sebanyak 7 orang, belum bantuan dari unsur TNI - Polisi setempat serta pihak kecamatan maupun Perhutani. Ini kami optimalkan dan kami kerahkan untuk membantu evakuasi pengunjung apabila terjadi kejadian," ujar Basori Jumat, (12/12/2025).

Meskipun belum memiliki Early Warning System (EWS), langkah mitigasi sudah disiapkan, seperti pemasangan rambu evakuasi, pagar pengaman area bawah air terjun, dan pemantauan cuaca rutin.

Penutupan sementara akan dilakukan jika kondisi hujan ekstrem dan membahayakan.

"Sejauh ini, belum pernah dilakukan (penutupan sementara), karena kondisi hujan di wilayah sini masih normal dan tidak terlalu ekstrem, dan kami berharap jangan sampai terjadi kejadian apapun," tambahnya.

Basori memprediksi peningkatan jumlah pengunjung saat Nataru akan mencapai 25 persen. Pada hari biasa, kunjungan berkisar 500 hingga 700 orang per-hari, dan melonjak hingga 1.500 saat akhir pekan.

Kesiapan ini disambut baik pengunjung.

Samsul Huda, wisatawan asal Surabaya, mengaku sempat khawatir dengan cuaca ekstrem, namun yakin datang setelah memastikan kondisi lapangan aman dan tidak hujan.

"Tadi sebelum berangkat, saya cek informasi cuaca di wilayah Malang termasuk menghubungi saudara saya yang ada di Pujon. Ternyata hari ini kondisinya aman dan tidak hujan sama sekali, jadi tidak khawatir dan langsung berangkat ke sini," pungkasnya.

4. Hidden Gem Edukasi Petik Anggur di Kota Malang

PESONA ANGGUR - Petugas kebun edukasi Duta PengAngguran Kota Malang saat membantu memetikkan buah anggur yang dipilih pengunjung, Jumat (12/12/2025).
PESONA ANGGUR - Petugas kebun edukasi Duta PengAngguran Kota Malang saat membantu memetikkan buah anggur yang dipilih pengunjung, Jumat (12/12/2025). (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Di tengah hiruk pikuk Kota Malang, terselip hidden gem edukasi bernama Duta PengAngguran.

Kebun seluas 1 hektar yang terletak di kompleks Polbangtan II Kementan (Jalan IR Rais, Sukun) ini baru diresmikan Wali Kota Malang pada awal Desember dan mulai beroperasi penuh pada Sabtu (20/12/2025).

Pengelola Duta PengAngguran, Dwi Supriyanto, mendirikan kebun ini untuk menangkap peluang besar anggur di Indonesia yang masih mengandalkan impor.

Tempat ini berfungsi ganda, sebagai wisata sekaligus ruang edukasi terintegrasi.

"Di kebun edukasi ini, kami memiliki 55 varian anggur yang ditempatkan di tempat greenhouse terpisah. Kami lakukan budidaya dengan menerapkan ilmu dari Jepang dan Thailand," ujar Supriyanto Jumat, (12/12/2025).

Beberapa varian yang diminati pengunjung antara lain Gozv, Tamaki, Yummi Rembo, Isabela, dan Red Master.

Pengunjung dapat memetik anggur sendiri dan mempelajari cara menanam, merawat, hingga memanen dengan hasil maksimal. Wisata ini juga mengajarkan konsep urban farming untuk lahan sempit.

"Kami juga mengajarkan bahwa menanam anggur tidak perlu lahan luas, cukup lewat konsep urban farming ditanam dalam pot lalu diletakkan di greenhouse berukuran kecil," ungkap Supriyanto. 

Dengan harga jual anggur mencapai Rp100.000 per kilogram, kebun ini juga bertujuan mengubah pandangan generasi muda terhadap profesi petani, menjadikannya pekerjaan yang keren dan modern.

Selain memetik, Duta PengAngguran menyajikan berbagai olahan inovatif seperti minuman teh daun anggur, keripik daun anggur, hingga bakso dengan campuran daun anggur.

Salah satu pengunjung, Citra Ningtyas, mengaku senang bisa memetik anggur jenis Tamaki dan Gozv secara langsung untuk pertama kalinya.

"Belum pernah metik anggur, baru pertama kali ini. Ini saya petik anggur jenis Tamaki serta Gozv, rasanya segar dan manis," tandasnya.

5. Kopi Anggur dan Wisata Petik Anggur

PETIK ANGGUR -  Pengunjung berwisata di wisata edukasi anggur Gamma Grape Experience Malang, Minggu (26/10/2025).
PETIK ANGGUR - Pengunjung berwisata di wisata edukasi anggur Gamma Grape Experience Malang, Minggu (26/10/2025). (SURYAMALANG.COM/PURWANTO)

Gamma Grape Experience Malang, yang berlokasi strategis di dekat Exit Tol Pakis (Jalan Raya Sukoanyar) juga menawarkan konsep wisata yang unik, memadukan potensi kopi berkualitas tinggi dari Kabupaten Malang dan panen anggur yang melimpah.

Menu andalan di sini adalah kopi anggur.

Operasional Manager Gamma Grape Experience, Ari Cahyanto menjelaskan, menu ini merupakan hasil perkawinan dua komoditas unggulan Malang.

"Jadi kami mencoba mengawinkan antara kebun anggur di sini dan kopi, kami suguhkan kopi anggur ini," terang Ari Minggu (26/10/2025).

Selain itu, tersedia pula keripik daun anggur yang dibuat dari daun anggur pilihan hasil budidaya kebun seluas 1 hektar.

Untuk harga Kopi Anggur dibanderol Rp28.000 dan Keripik Daun Anggur Rp14.000. 

Gamma Grape Experience tidak hanya menawarkan kuliner, tetapi juga wisata edukasi anggur.

Pengunjung dapat melihat langsung kebun anggur yang memiliki 98 varian dari berbagai negara, mulai dari Amerika hingga Eropa.

Sebagai tempat wisata ramah keluarga, Gamma Grape Experience juga menyediakan fasilitas pendukung untuk segala usia, antara lain:

- Kolam renang dan kolam pemancingan

- Resto dan playground anak

- Rainbow Slide

- Penginapan berkonsep cottage ala Eropa (bahkan menyediakan paket tur ke Bromo).

Salah satu pengunjung, Siti Zulaikhah (rombongan guru SMP Negeri 2 Dampit), mengaku sangat senang dan mendapatkan banyak ilmu edukasi tentang anggur.

"Banyak ilmunya tadi, kita berencana coba menanam di sekolah. Tadi juga beli oleh-oleh anggur," ujarnya.

(Reporter Suryamalang.com/Rifky Edgar/Purwanto/Kukuh Kurniawan)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.