Laporan Wartawan Tribun Gayo Asnawi Luwi|Aceh Tenggara

Tribungayo.com, KUTACANE - Memasuki hari ke 20 pasca banjir bandang Ketambe, Jalan Nasional Simpur Jaya Kecamatan Ketambe Aceh Tenggara menghubungkan ke Gayo Lues masih putus diterjang ganasnya Sungai Alas Ketambe.

Akibatnya masyarakat Desa Kelabu mencari jalur alternatif ekstrem membawa sembako demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Jalur yang extreme dan membahayakan keselamatan, warga tetap mendaki lereng gunung sebagai jalan alternatif.

Di tengah kondisi jalan terjal itu, Personel Polres Aceh Tenggara ikut membantu warga memikul sembako melintasi lereng gunung yang terjal dan licin untuk membawa bahan pokok dan keperluan penting lainnya.

Jalur darurat tersebut sangat berisiko, terutama bagi lansia, perempuan, dan anak-anak, karena medan yang sulit serta kondisi tanah yang masih labil akibat hujan terus menerus.

Tanpa mengenal lelah, personel Polres Aceh Tenggara ikut mendaki bersama warga setiap hari, menembus jalur sempit dan licin demi membantu distribusi logistik sederhana agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.

Aksi ini menjadi bukti nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai mitra kemanusiaan.

“Meski jalur sangat berat, kami berusaha tetap hadir dan membantu warga yang saat ini kesulitan melintasi jalur alternatif karena akses jalan yang terjal akibat jalan Nasional putus menuju Gayo Lues. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami agar masyarakat tidak merasa sendirian menghadapi dampak bencana banjir bandang,” ujar salah satu personel Polisi di Pos Ketambe, Selasa (16/12/2025).

Menurutnya, masyarakat Desa Simpur Jaya dan sekitarnya mengaku sangat terbantu dan mengapresiasi kepedulian Polres Aceh Tenggara yang terus hadir mendampingi mereka di tengah kondisi sulit.(*)

Baca juga: Bupati Aceh Tenggara Minta BPJN Tambah Alat Berat, Jalan ke Gayo Lues Butuh Secepatnya Tembus

Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Logistik Rp 9 Miliar untuk Penanganan Banjir dan Longsor di Aceh