TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Axell Chandra (13) siswa SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung menorehkan puluhan prestasi bidang matematika, baik tingkat nasional hingga internasional.
Prestasi terbarunya datang dari ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Matematika SMP 2025, kompetisi akademik paling bergengsi di Indonesia.
Axell berhasil meraih Medali Perak sekaligus penghargaan Best Challenger, sebuah penghargaan khusus bagi peserta dengan penyelesaian soal tersulit terbaik.
Final OSN Matematika SMP 2025 digelar di Jakarta pada 21–27 Oktober 2025, setelah melalui empat tahap seleksi ketat selama hampir enam bulan.
Dari total 62.418 peserta di tingkat kota, hanya 50 siswa terbaik yang berhasil melaju ke babak final nasional.
Pada babak puncak, para finalis harus menuntaskan 10 soal tingkat tinggi dalam waktu 5 jam selama dua hari. Kompetisi paling menguras tenaga dan pikiran sepanjang perjalanannya.
“OSN adalah lomba yang paling membutuhkan effort ,” ujar Axell Senin (6/12/2025).
Soalnya berbelit dan benar-benar menguji daya pikir. Tapi justru itu yang paling saya apresiasi,” tambahnya.
Tak hanya OSN, tahun 2025 menjadi tahun emas bagi Axell.
Ia sukses menyabet gelar OVERALL CHAMPION SIMOC 2025 (Singapore International Math Olympiad Challenge) dengan peringkat 1 dunia dari lebih 36 negara.
Di ajang Hong Kong International Mathematical Olympiad (HKIMO) 2025, Axell kembali meraih Medali Emas, bahkan menyempurnakannya dengan dua penghargaan spesial. Yaitu:
Deretan prestasi internasional lainnya sepanjang 2025 antara lain:
Ditahun sebelumnya juga ia telah memenangkan berbagai perlombaan seperti:
Secara keseluruhan, Axell mengikuti sekitar 70–80 kompetisi dalam satu tahun, dengan mayoritas hasil berupa medali emas.
Ketertarikan Axell pada matematika bukan datang secara instan.
Ia mulai mendalami matematika sejak kelas 5 SD, didorong oleh kecintaannya pada tantangan berpikir serta bimbingan guru matematika SD yang melihat potensi besarnya.
“Saya tidak pernah belajar untuk satu lomba saja. Belajarnya untuk matematika secara keseluruhan,” jelasnya.
Menurut Axell, matematika adalah pelajaran yang seru dan menyenangkan karena selalu menantang.
Semakin sulit soal yang dihadapi, semakin besar pula rasa penasaran dan semangatnya untuk menaklukkan masalah tersebut.
Menariknya, aktivitas lomba Axell tidak mengganggu pendidikannya. Sebagian besar kompetisi berlangsung di akhir pekan.
Jika harus mengikuti lomba pada hari sekolah, Axell selalu mengantongi izin resmi dari sekolah.
Pengalaman berlomba juga membawanya menjelajah dunia.
Sejauh ini, Hong Kong menjadi negara terjauh yang pernah ia kunjungi, dan dalam waktu dekat Axell akan kembali membawa nama Indonesia ke panggung internasional.
“Tanggal 13 Desember saya akan lomba di Shenzhen, China, untuk final IJMO,” ungkapnya.
Bagi Axell, kemenangan bukan satu-satunya tujuan.
Bertemu teman baru, bekerja dalam tim, dan merasakan atmosfer kompetisi global menjadi pengalaman berharga yang tak ternilai.
Selain matematika, Axell juga menunjukkan prestasi di bidang musik yaitu pada alat musik piano.
Ia tercatat beberapa kali meraih juara dalam Yamaha Piano Competition, baik tingkat sekolah musik hingga wilayah Sumatera, serta menjuarai Piano Festival 2024 kategori free selection.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/ Bintang Puji Anggraini)