Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Gubernur Mualem: Bukan Kebijakan Pemerintah
December 17, 2025 03:54 PM

 

PROHABA.CO, BANDA ACEH - Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat di sejumlah wilayah Aceh melakukan aksi pengibaran bendera putih sebagai simbol menyerah menghadapi bencana. 

Fenomena ini marak terlihat di berbagai titik, terutama di sepanjang jalan lintas nasional Banda Aceh–Medan, dan menimbulkan sorotan publik serta beragam spekulasi mengenai makna dan tujuan di balik aksi tersebut.

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, saat dimintai tanggapan mengaku tidak mengetahui maksud dari pengibaran bendera putih tersebut.

Ia menegaskan bahwa tidak ada laporan resmi yang masuk ke pemerintah provinsi terkait aksi itu.

“Saya tidak terkopi itu, apa maksud mereka? Yang itu di luar jangkauan kita,” ujarnya usai menerima bantuan kemanusiaan dari Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Kantor Gubernur Aceh, Selasa (16/12/2025).

Mualem juga menekankan bahwa pengibaran bendera putih bukanlah bagian dari kebijakan ataupun arahan pemerintah.

Ia mempertanyakan siapa pihak yang menginisiasi aksi tersebut dan menegaskan kembali bahwa Aceh tetap berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kita sudah jelas, kan Aceh dalam NKRI,” tegasnya.

Baca juga: Boat Ketek Terbalik di Bireuen, Satu Penumpang Hilang Diseret Arus Sungai

Baca juga: Muzakarah Ulama Se-Aceh Desak Presiden Tetapkan Banjir dan Longsor sebagai Bencana Nasional

Bendera Putih Berkibar di Sejumlah Daerah

Melansir pantauan Serambinews.com pada Minggu (14/12/2025), bendera putih berkibar di sejumlah daerah di pinggiran jalan lintas nasional Banda Aceh -Medan. 

Bendera putih itu dikibarkan oleh warga di sejumlah titik di antaranya seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara. 

Warga yang memasang bendera putih mengaku aksi itu dilakukan sebagai bentuk keputusasaan setelah berhari-hari menghadapi dampak banjir bandang.

Mereka merasa tidak sanggup lagi menanganinya secara mandiri dan berharap adanya bantuan segera dari pemerintah maupun pihak terkait.

Seorang warga, Bakhtiar, di Perlak, Aceh Timur, menyampaikan bahwa pemasangan bendera putih adalah simbol menyerah sekaligus teriakan minta tolong.

“Kami sekarang menyerah dan tak sanggup lagi, kami butuh bantuan,” ungkapnya.

(Serambinews/Rianza Alfandi)

Baca juga: Gubernur Aceh Larang Pengambilan Kayu Hanyut di Lokasi Bencana Banjir

Baca juga: Gubernur Aceh Mualem Kunjungi Aceh Tamiang, Bawa Tim Medis Malaysia Naik Mobil Bak Terbuka

Baca juga: Kak Na Sambangi Posko Pengungsian di Bireuen, Bangkitkan Keceriaan Anak-Anak 

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.