Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memilih memperkuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu ketimbang membangun rumah sakit baru milik Kementerian Kesehatan di Bengkulu.
Hal tersebut disampaikan Budi saat melakukan kunjungan untuk meninjau layanan serta tata kelola rumah sakit rujukan Provinsi Bengkulu tersebut, Rabu (17/12/2025).
Terkait usulan pembangunan rumah sakit Kementerian Kesehatan, Budi menyampaikan pihaknya lebih memilih memberikan anggaran untuk penguatan rumah sakit yang sudah ada.
Daripada membangun rumah sakit baru milik Kementerian Kesehatan, menurut Budi, anggaran tersebut lebih tepat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas rumah sakit daerah.
“Lebih baik rumah sakit ini (M Yunus, red) dibagusin, uang nya dipake untuk bagusi rumah sakit, kita ingin setiap daerah memiliki rumah sakit, mengelola rumah sakit, kalau ada rumah sakit bagus saya setuju, kalau rumah sakit kemenkes lebih baik uang nya kita kasih ke Pemda-pemda aja,” tutup Budi.
Selain itu, Budi juga menyampaikan pihaknya akan menyerahkan beberapa alat kesehatan yang dibutuhkan oleh RSUD M Yunus.
Dalam kunjungan tersebut, Budi Gunadi juga melihat secara langsung beberapa pasien yang tengah menjalani operasi bedah saraf untuk menangani aneurisma otak atau pelebaran pembuluh darah di otak yang berisiko pecah.
Peninjauan dilakukan di ruang Kamar Anggrek 9 dan 10 RSUD M Yunus.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dengan Menteri Kesehatan di kantornya beberapa waktu lalu.
Usai meninjau kondisi rumah sakit, Menkes Budi Gunadi mengingatkan pihak RSUD M Yunus untuk melakukan perbaikan tata kelola rumah sakit.
Pemerintah Provinsi Bengkulu, lanjut Budi, menunjukkan antusiasme dalam upaya memperbaiki tata kelola rumah sakit, khususnya di RSUD M Yunus.
“Soal tata kelola, kita sudah ngomong dengan pak Gubernur dan Wagub untuk memperbaiki tata kelola dirumah sakit ini,” ungkap Budi saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Rabu (17/12/2025) pukul 13.51 WIB.
Budi menjelaskan, agar tata kelola rumah sakit dapat berjalan dengan baik dan lancar, pihaknya akan menempatkan satu orang dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di jajaran Dewan Pengawas RSUD M Yunus.
“Jadi udah bilang juga sama pak gub dan wagub, kita akan taruh satu orang dari RSCM untuk jadi Dewas di sini,” tutur Budi.
Perwakilan dari RSCM tersebut nantinya akan mendampingi pihak RSUD M Yunus dalam mengelola rumah sakit.
Pendampingan tersebut bertujuan agar operasional rumah sakit dapat berjalan dengan baik dan optimal.
“Rencana dari RSCM jadi dewas di sini, dampingi pihak disini (RSUD M Yunus, red) agar tata kelola oprasional nya baik,” jelas Budi.
Baca juga: Taktik Dinkes Bengkulu Jemput Bola untuk Pembangunan RS Tipe A: Kita Ada Teman di Kemenkes
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Edriwan Mansyur menceritakan upayanya menjemput pembangunan rumah sakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) atau rumah sakit tipe A untuk Provinsi Bengkulu.
Ia mengungkapkan memiliki jaringan di Kemenkes yang sudah lama ia bangun sejak pertama kali menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
“Arahan dari Pak Gubernur, kita diminta untuk menjemput pembangunan rumah sakit tipe A di Bengkulu. Alhamdulillah proposal sudah dimasukkan ke Kemenkes,” ungkap Edriwan saat diwawancarai, Kamis (30/10/2025) pukul 12.45 WIB.
“Kita juga sudah berkomunikasi lebih lanjut dengan kawan-kawan dan jaringan di Kemenkes soal proposal pembangunan RS Tipe A,” lanjutnya.
Edriwan mengatakan, jaringan yang ia bangun sejak menjadi PNS pada 1996 itu kini banyak membantunya dalam menjemput program pemerintah pusat yang dibutuhkan daerah.
Ia juga mengenang pengalamannya saat membangun Rumah Sakit Harapan dan Doa di Kota Bengkulu. Saat itu, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meminta adanya rumah sakit kota.
“Rumah sakit kota itu waktu saya menjadi Kepala Dinas Kesehatan tahun 2012. Saya menggunakan jaringan di Kemenkes waktu itu, pada periode pertama Pak Gubernur kita,” jelas Edriwan.
Jaringan yang ia bangun sejak menjadi PNS kini sudah menduduki posisi Dirjen di Kemenkes. Ia pun terus berkomunikasi dengan pihak kementerian.
Ia mengungkapkan, proposal yang diusulkan sudah masuk ke tim Kemenkes yang bertanggung jawab soal rumah sakit dan kini masih berproses.
“Proposal rumah sakit ini sudah diterima oleh orang Kemenkes, sudah masuk ke tim yang bertanggung jawab soal rumah sakit, dan saat ini masih berproses,” papar Edriwan.
“Tinggal lagi menyesuaikan jadwal antara Pak Gubernur dengan Pak Menteri untuk bertemu,” sambungnya.
Proposal RS Tipe A
Proposal pembangunan rumah sakit tersebut setebal sekitar 40 halaman. Pengerjaannya dilakukan bersama tim lintas instansi, tidak hanya dari Dinas Kesehatan.
Sebanyak 12 orang terlibat dalam penyusunan proposal ini, termasuk pihak dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), bagian aset, hingga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
“Kalau proposal ini banyak kajiannya, bukan hanya orang Dinkes saja. Ada Bappeda, aset, orang Dinas PUPR, hingga orang BPSDM juga dilibatkan untuk membuat kajian strategisnya,” kata Edriwan.
Proposal tersebut memiliki sampul berwarna putih dengan list merah, berjudul Pengajuan Pembangunan Rumah Sakit, dan dilengkapi tagar #BantuRakyat. Dokumen itu dijilid spiral.
Rencana pembangunan RS Tipe A akan dilaksanakan di Jalan Depati Payung Negara No.14, Pekan Sabtu, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, tepatnya di lokasi Kantor BPSDM Bengkulu.
Jawaban Kemenkes
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin dan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan telah menghubungi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin terkait rencana pembangunan rumah sakit Kemenkes di Bengkulu.
Pada Selasa, 21 Oktober 2025, Sultan dan Helmi bertemu di Bandara Fatmawati. Pertemuan tersebut dimanfaatkan Helmi untuk meminta Sultan menghubungi Menkes.
Helmi langsung melaporkan kondisi masyarakat Bengkulu yang harus dirujuk ke luar daerah untuk berobat.
Jawaban Menkes saat itu mengiyakan usulan pembangunan rumah sakit Kemenkes di Bengkulu.
Setelah itu, Sultan kembali menghubungi Menkes melalui telepon saat dalam perjalanan menuju kegiatan di Bengkulu Utara dan Mukomuko.
“Pas di mobil tadi saya kembali menghubungi Pak Budi soal rumah sakit tipe A ini dan mengirim pesan singkat ke beliau. Insya Allah dibangun Rumah Sakit Kemenkes Tipe A itu,” ungkap Sultan melalui pesan suara kepada TribunBengkulu.com, Selasa (21/10/2025) pukul 14.05 WIB.
“Soal rumah sakit ini saya jadikan atensi agar segera ditindaklanjuti oleh Pak Budi. Alhamdulillah ia akan mem-follow up langsung, dan Insya Allah oke tadi jawaban dari Pak Menkes. Bahkan langsung ditindaklanjuti, saya juga minta lebih cepat ditindaklanjuti,” lanjut Sultan.
Cerita Sultan Ditodong Helmi Hasan
Ketua DPD RI Sultan B Najamudin turut mendorong upaya Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di provinsi itu.
Sultan mengatakan, dirinya bertemu dengan Helmi di Bandara Fatmawati pada Selasa (21/10/2025).
“Tadi pas saya landing di Bengkulu, tiba-tiba Pak Gubernur mau ke Jakarta. Pas ketemu, beliau menyampaikan, ‘Ada lagi, Pak Ketua, yang harus kita urus, terkait rumah sakit Kemenkes,’” ungkap Sultan melalui pesan suara ke TribunBengkulu.com.
Sultan menjelaskan, Gubernur Helmi menyampaikan bahwa rumah sakit di Bengkulu belum memenuhi standar ideal.
Menurut Helmi, kasihan masyarakat Bengkulu yang harus berobat ke Palembang atau daerah lain karena RSUD M. Yunus masih jauh dari kata ideal.
“Karena rumah sakit di Bengkulu ini belum bisa dikatakan ideal dari standar. Jadi kasihan masyarakat Bengkulu harus berobat ke Palembang atau daerah lain, karena RSUD M Yunus kita masih jauh dari kata ideal,” tutur Sultan.
Sultan kemudian langsung menelpon Menkes Budi Gunadi Sadikin dan memberikan teleponnya kepada Helmi agar bisa berbicara langsung.
Tujuannya agar Menkes dapat mendengar langsung kondisi di Bengkulu yang membutuhkan rumah sakit tipe A.
“Saya spontan langsung menelpon Pak Budi Sadikin, Menteri Kesehatan. Tadi Pak Gubernur langsung menyampaikan untuk dibangun rumah sakit Kemenkes,” jelas Sultan.
“Intinya Pak Menkes sangat welcome. Ia akan mem-follow up langsung, dan Insya Allah oke tadi jawaban dari Pak Menkes, bahkan langsung ditindaklanjuti. Saya juga tadi minta lebih cepat ditindaklanjuti,” lanjutnya.
Sultan juga kembali menghubungi Menkes melalui telepon dan pesan WhatsApp agar Bengkulu menjadi prioritas pembangunan rumah sakit Kemenkes.
“Saya di mobil tadi sempat menelpon kembali, kemudian saya WhatsApp lagi Pak Menkes agar Bengkulu menjadi atensi untuk dibangun rumah sakit Kemenkes, dan Pak Menkes menjawabnya ‘Oke, siap,’” papar Sultan.
Sultan berharap, dengan adanya rumah sakit Kemenkes ini, masyarakat Bengkulu dapat memperoleh layanan kesehatan yang lebih baik tanpa harus keluar daerah.
“Apa yang baik untuk masyarakat pasti kita bantu. Kita sama-sama membantu masyarakat,” tutup Sultan saat itu.
Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini