BANGKAPOS.COM--Aktor sekaligus komedian Harry De Fretes kini menjalani peran baru di luar dunia hiburan.
Sosok yang dikenal lewat program televisi Lenong Rumpi itu merintis usaha kuliner dengan berjualan bubur ayam di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Usaha tersebut diberi nama Boim Chicken dan mulai dijalankan sejak September 2025. Harry mengungkapkan, bisnis ini masih berskala kecil dan dikelola sebagai usaha mikro.
“Sebenarnya ini baru UMKM, belum yang besar gimana banget,” ujar Harry De Fretes saat menjadi bintang tamu di acara Brownis Trans TV, Rabu (17/12/2025).
Harry menjelaskan, lokasi usahanya berada di area kuliner yang cukup luas dan menyerupai food court.
Boim Chicken menjadi salah satu tenant yang bergabung bersama pelaku usaha lainnya.
“Tempatnya besar, seperti food court. Boim Chicken ini cuma salah satu tenant di dalamnya,” katanya.
Tenant adalah pihak (perorangan atau badan hukum) yang menyewa atau mengontrak suatu properti (ruang usaha, apartemen, rumah, dll.) dari pemiliknya untuk jangka waktu tertentu, dengan kewajiban membayar biaya sewa secara rutin.
Dalam konteks bisnis, tenant merujuk pada penyewa ruang di pusat perbelanjaan, ruko, atau gedung perkantoran untuk menjalankan usahanya, seperti toko retail atau tenant makanan di food court.
Menariknya, bubur ayam yang dijual merupakan racikan tangan Harry sendiri. Ia mengaku belajar memasak secara otodidak tanpa latar belakang kuliner profesional.
“Dari hasil belajar sih sebenarnya,” ungkapnya.
Untuk menyempurnakan racikan buburnya, Harry tak segan bertanya langsung kepada penjual bubur ayam yang sudah berpengalaman.
Ia bahkan mendatangi para pedagang bubur untuk menggali resep dan teknik memasak.
“Nanya-nanya sama orang yang sudah pernah buat bubur. Tukang bubur aja gue samperin, ‘gimana lo bikinnya?’ Habis itu gue praktekin,” ujarnya.
Bubur ayam Boim Chicken disajikan dalam bentuk bubur polos dengan berbagai pilihan topping, seperti cakwe, setengah telur bulat, abon, dan ayam suwir, yang disesuaikan dengan selera pembeli.
Harry mengungkapkan, keputusannya terjun ke dunia kuliner bukan semata-mata mencari penghasilan tambahan, melainkan sebagai bentuk persiapan menghadapi masa depan.
Menurutnya, pekerjaan di dunia hiburan memiliki batasan, terutama yang mengandalkan fisik dan stamina.
“Kita para seniman tidak selalu bisa mengandalkan fisik kita untuk bekerja. Pasti ada limitnya,” ujarnya.
“Makanya kita mesti berpikir yang lain, punya pegangan ke depan,” tambahnya.
Sebelum dikenal sebagai pedagang bubur ayam, Harry De Fretes telah lama berkecimpung di industri hiburan Tanah Air.
Ia dikenal sebagai aktor, komedian, presenter, sekaligus penulis naskah untuk sejumlah program televisi, termasuk Lenong Rumpi.
Harry juga pernah membintangi sejumlah sinetron dan serial, di antaranya 3 Sempruuul Mengejar Surga, Putri Pete, dan Ganteng-Ganteng Serigala.
Kini, di sela aktivitasnya di dunia hiburan, Harry memilih meracik bubur ayam sebagai langkah realistis menjaga keberlanjutan hidup, sekaligus membuktikan bahwa adaptasi adalah kunci bertahan di berbagai bidang.
(TribunTrends.com/Kompas.com)