Dinas Dikbud Rejang Lebong Genjot Usulan ke Pusat, Targetkan Tak Ada Lagi Sekolah Tak Layak
December 17, 2025 07:54 PM

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Pemkab Rejang Lebong melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) mengintensifkan upaya pengajuan bantuan revitalisasi sekolah ke pemerintah pusat.

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari target besar agar ke depan tidak ada lagi sekolah yang kurang layak dan kurang nyaman untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).

Plt Kepala Disdikbud Rejang Lebong, Zakaria Efendi, mengatakan saat ini program revitalisasi sekolah yang bersumber dari pemerintah pusat masih terus berjalan.

Pada tahun 2025, program revitalisasi sekolah sudah mencakup 38 SD, 17 PAUD, 4 SMP Negeri, serta 1 SMP Swasta. Dengan total anggaran mencapai kisaran Rp 38 miliar. 

“Progress revitalisasi saat ini sudah mencapai sekitar 95 persen dan kami menargetkan seluruh pekerjaan selesai pada akhir tahun ini,” ujar Zakaria kepada TribunBengkulu.com, pada Rabu (17/12/2025).

Ia menjelaskan, revitalisasi dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pembangunan dan perbaikan WC sekolah, ruang kelas, rumah penjaga sekolah, hingga sarana pendukung lainnya.

Bahkan, terdapat pula pembangunan gedung sekolah baru untuk menggantikan bangunan lama yang sudah tidak layak.

“Kegiatannya bermacam-macam tergantung yang diajukan, dengan ini kami berharap tidak ada lagi bangunan sekolah yang kurang layak dan kurang nyaman dalam mendukung proses KBM di Rejang Lebong,” tegasnya.

Tak berhenti di situ, Dinas Dikbud Rejang Lebong juga terus menggenjot pengajuan proposal revitalisasi ke pemerintah pusat untuk tahun berikutnya.

Zakaria menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan usulan revitalisasi untuk 194 SD, kemudian menyusul 17 SMP, serta 17 PAUD/TK yang direncanakan masuk dalam program tahun 2026.

“Seluruh sekolah di daerah ini kami dorong agar bisa mendapatkan bantuan dana revitalisasi dari pemerintah pusat secara bertahap,” kata Zakaria.

Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan dikbud, masih terdapat sekitar 35 persen dari total 340 unit sekolah negeri dan swasta di Rejang Lebong yang masuk kategori rusak berat.

Sekolah-sekolah rusak berat ini rata-rata berada di daerah pelosok. 

"Harapan kita, sekolah-sekolah seperti ini bisa segera direvitalisasi menjadi bangunan permanen,” beber Zakaria.

Untuk memperbesar peluang sekolah mendapatkan bantuan dari pusat, Dinas Dikbud Rejang Lebong juga telah menginstruksikan seluruh kepala sekolah agar memperbaiki dan memvalidasi data Dapodik.

Terutama pada aspek sarana dan prasarana. Di mana data inilah yang pertama kali dilihat oleh pusat dalam menentukan penerima dana revitalisasi. 

“Data Dapodik ini menjadi acuan utama kementerian. Karena itu kami minta seluruh kepala sekolah memastikan datanya valid dan sesuai kondisi riil di lapangan,” jelas Zakaria.

Baca juga: 21 Ruang KRIS RSUD Rejang Lebong Segera Beroperasi, Masuk Tahap Finalisasi

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.