Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi D DPRD DKI Yuke Yurike meminta Pemerintah Provinsi DKI untuk mengantisipasi bencana selama cuaca ekstrem yang melanda Jakarta beberapa hari terakhir ini.
"Dinas terkait harus berkoordinasi dalam hal melakukan antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Jika memang diperlukan, berikan informasi pada masyarakat secara berkala," kata Yuke di Jakarta, Rabu.
Anggota DPRD terpopuler dalam "BK Award 2025" itu menilai informasi yang dibagikan Pemprov DKI menjadi sangat krusial lantaran masyarakat bisa melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap bencana.
"Informasi dan peringatan-peringatan terhadap bencana akan memudahkan masyarakat mengamankan dokumen-dokumen penting," ucapnya.
Dia pun meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan pengecekan turap, daerah aliran sungai (DAS), pendangkalan saluran atau sungai.
"Jika diperlukan siagakan alat berat, dan lakukan secara rutin pengerukan bila diperlukan. Di samping itu, rumah-rumah pompa dan kondisi pompa mobile juga harus dicek, serta apel siaga untuk seluruh petugas lapangan," ucapnya.
Tidak hanya itu, anggota DPRD DKI tiga periode itu pun meminta masyarakat pro aktif dalam melakukan langkah antisipasi seperti melakukan pengecekan secara rutin kondisi bangunan, rumah, pohon di sekitar tempat tinggal.
"Khususnya, dalam menghadapi cuaca ekstrem, hujan dengan intensitas yang tinggi, angin kencang, rob dan kondisi alam lainnya," kata Yuke.
Cuaca ekstrem mengakibatkan angin puting beliung di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat (12/12). Sejumlah bangunan rusak dan pohon roboh.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI telah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem.
BPBD DKI memperkuat pemantauan cuaca dan pasang laut melalui informasi BMKG, menyiagakan personel dan peralatan, serta memastikan jalur komunikasi lintas instansi berjalan 24 jam.
Kemudian, meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di wilayah rawan banjir rob dan daerah dengan banyak pohon besar.
Diimbau agar masyarakat terus memantau informasi dari sumber yang resmi karena ketika masyarakat memahami apa yang sedang terjadi dan apa risikonya, kepanikan pun bisa ditekan.







