2.000 Pengungsi Santri Dayah MUDI Samalanga Belum Terima Bantuan Pemerintah, Ini Tanggapan Mensos
December 18, 2025 01:03 AM

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Hingga memasuki hari ke-20 pascabanjir dan longsor dahsyat yang melanda sejumlah wilayah Aceh, lebih dari 2.000 pengungsi santri Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Kabupaten Bireuen, dilaporkan belum menerima bantuan pemerintah, khususnya bantuan sembako.

Para santri dan dewan guru sejak hari pertama musibah bertahan di lingkungan dayah dengan mengandalkan dapur umum yang dikelola secara mandiri.

Kondisi tersebut disampaikan Humas Dayah MUDI, Tgk Helmi Abubakar, kepada Serambinews.com, Rabu (17/12/2025).

Belum tersentuhnya bantuan pemerintah terungkap saat kunjungan Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, ke Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Selasa (16/12/2025).

Kunjungan tersebut disambut Mustasyar PBNU sekaligus Mudir Dayah MUDI, Abu Syekh H Hasanoel Basri HG (Abu MUDI), jajaran pimpinan dayah, unsur NU, Camat Samalanga, serta tokoh masyarakat setempat.

Dalam pertemuan itu, Wadir II Dayah MUDI, Tgk H Sayed Muhyiddin TMS (Aba MUDI), menyampaikan bahwa hingga kini lebih dari 2.000 santri masih bertahan di dayah karena tidak dapat pulang ke kampung halaman.

Baca juga: Tiga Pekan Banjir Berlalu, Warga Aceh Bertahan di Tengah Kegagalan Kebijakan

Sebagian besar keluarga mereka juga terdampak banjir dan longsor, dengan kondisi rumah terendam, rusak berat, bahkan masih mengungsi.

“Sejak hari pertama musibah sampai hari ke-20 ini, bantuan pemerintah berupa sembako belum kami terima. Selama ini dapur umum berjalan secara mandiri,” ujar Aba MUDI di hadapan Menteri Sosial dan rombongan.

Ia menjelaskan, Dayah MUDI saat ini tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga menjadi pusat pengungsian bagi ribuan santri terdampak bencana.

Dengan jumlah santri mencapai sekitar 6.000 orang, sebagian dipastikan akan kembali ke Samalanga dalam waktu dekat untuk melanjutkan pendidikan.

“Kalau santri kembali sementara bantuan belum ada, tentu kondisi ini akan semakin memberatkan. Logistik dapur umum sangat terbatas,” katanya.

Selain bantuan sembako, pihak dayah juga berharap adanya bantuan lain seperti jadup, kitab, pakaian, selimut, perlengkapan tidur, serta kebutuhan dasar santri.

Baca juga: Penyambungan Jembatan Kutablang Bireuen Diperkirakan Tuntas dan Bisa Dipakai Rabu, 24 Desember 2025

Banyak santri kehilangan barang-barang pribadi akibat rumah keluarga mereka terendam banjir dan lumpur.

Permohonan tersebut disampaikan langsung kepada Menteri Sosial agar pemerintah pusat memberi perhatian serius terhadap kondisi ribuan santri Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga yang hingga kini belum tersentuh bantuan resmi negara.

Sementara itu, Abu MUDI menegaskan bahwa santri merupakan amanah umat dan bangsa yang harus dijaga bersama, terutama dalam kondisi darurat pascabencana.

Ia berharap kehadiran negara dapat meringankan beban dayah dan para santri.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf memerintahkan jajarannya untuk mencatat kondisi tersebut dan mencari solusi, termasuk melibatkan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).

Meski demikian, pada kunjungan tersebut belum ada bantuan langsung yang disalurkan.

Baca juga: Jalur Alternatif Bireuen–Lhokseumawe Bisa Dilintasi Besok, Puluhan Kendaraan Parkir Dekat Jembatan

 
 
 

 

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.