Legenda PSMS Medan Ainus Meninggal Dunia, Dimakamkan Secara Militer
December 18, 2025 02:27 AM

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola Sumatera Utara. Legenda PSMS Medan, Ainus meninggal dunia pada Rabu (17/12) dini hari. Kepergian sosok yang dikenal sebagai salah satu pemain berpengaruh dalam sejarah Ayam Kinantan itu meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi insan sepak bola dan masyarakat Sumatera Utara.

Pantauan Tribun Medan di rumah duka yang berlokasi di Gang Kenangan, Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, suasana haru tampak menyelimuti kediaman almarhum. Keluarga besar Ainus terlihat sibuk membereskan rumah dan mempersiapkan berbagai keperluan menjelang prosesi pemakaman yang dijadwalkan dilaksanakan pada hari yang sama.

Ainus merupakan salah satu legenda hidup PSMS Medan yang namanya lekat dengan perjalanan panjang klub kebanggaan masyarakat Sumatera Utara tersebut. Semasa aktif sebagai pemain, Ainus dikenal sebagai sosok yang disiplin, tangguh, dan memiliki loyalitas tinggi terhadap PSMS Medan, sehingga menjadi panutan bagi rekan setim maupun pemain muda.

Pelepasan jenazah legenda PSMS Medan, Ainus, yang dilaksanakan secara militer oleh satuan Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Sumatera Utara. Prosesi pelepasan berlangsung di depan Masjid Nurul Huda, Gang Kenangan, Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, Rabu (17/12).

Baca juga: Saddam Bangga Miliki Ayah Legenda PSMS Medan, Nama Ainus Abadi di Sepak Bola

Pelepasan jenazah Ainus secara militer dilakukan sebelum almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Brigjen Katamso. Prosesi tersebut menjadi bentuk penghormatan terakhir atas jasa dan pengabdian almarhum, baik sebagai insan olahraga maupun sebagai anggota kepolisian.

Pantauan Tribun Medan, sebelum prosesi pelepasan, jenazah Ainus terlebih dahulu disalatkan di Masjid Nurul Huda yang berlokasi tak jauh dari rumah duka. Usai pelaksanaan salat jenazah, keranda jenazah kemudian dibawa untuk menjalani prosesi pelepasan militer dengan tata upacara kepolisian.

Dalam prosesi tersebut, terlihat pasukan dari Satuan Ditpolairud Polda Sumatera Utara hadir lengkap dengan seragam dan perlengkapan upacara. Upacara pelepasan dipimpin langsung oleh Wakil Direktur Ditpolairud Polda Sumut, AKBP Rocky H Marpaung, yang bertindak sebagai komandan upacara.

Istri almarhum, Neti Herawaty, mengungkapkan kondisi kesehatan Ainus sebelum wafat sempat menurun dalam beberapa bulan terakhir. Neti menjelaskan, keluhan kesehatan yang dialami almarhum bermula dari batuk-batuk. Namun, Ainus menganggap kondisi tersebut sebagai sakit ringan dan memilih untuk tidak menjalani pemeriksaan medis.

“Awalnya dia batuk-batuk, tapi tidak mau berobat. Dia memang takut dengan yang namanya berobat, jadi dianggapnya batuk itu hal biasa,” ujar Neti. Sebagai istri, Neti mengaku telah berulang kali mengingatkan dan membujuk suaminya agar memeriksakan diri ke dokter. Ia khawatir karena batuk yang dialami almarhum tidak kunjung sembuh. “Saya sudah sering bilang, kalau dibiarkan lama-lama nanti bisa jadi besar sakitnya. Tapi dia bilang, ‘Sudahlah, nanti juga sembuh,’” ungkap Neti.

Karena rasa khawatir dan kasihan, Neti akhirnya memilih cara sederhana untuk membantu merawat kondisi kesehatan sang suami. Ia membeli obat-obatan di warung serta meracik jahe merah sebagai pengobatan alternatif yang diberikan secara rutin.

Menurut Neti, keluhan kesehatan tersebut dialami Ainus dalam beberapa bulan terakhir sebelum wafat. Meski kondisi fisiknya terlihat semakin lelah, Ainus tetap berusaha menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa.“Sakitnya memang di bulan-bulan inilah, sebelum banjir,” katanya.

Hingga akhirnya, Ainus menghembuskan napas terakhir pada pukul 03.50 WIB di Rumah Sakit Bhayangkara. (cr29/Tribun-Medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.