Belasan Luka Tusuk di Tubuh Anak Politisi PKS, Rumah di Cilegon Diduga Dirampok, Tak Ada yang Hilang
December 18, 2025 01:38 PM

TRIBUNTRENDS.COM - Kasus dugaan perampokan disertai pembunuhan di sebuah rumah mewah kawasan Bukit Baja Sejahtera (BBS), Kota Cilegon, Banten, kini menjadi sorotan publik.

Berdasarkan informasi terbaru dari Polres Cilegon, polisi menegaskan bahwa dalam insiden tersebut, tidak ada barang berharga yang hilang dari rumah milik Maman Suherman.

Tragedi ini menelan korban seorang bocah berusia 9 tahun berinisial MAHM, yang ditemukan tergeletak bersimbah darah di kediamannya.

Saat itu, korban pertama kali ditemukan oleh saudaranya yang berinisial D, yang saat itu berada di rumah tersebut.

D kemudian langsung menghubungi ayah korban, H. Maman Suherman.

Kasi Humas Polres Cilegon, Iptu Sigit Dermawan, menjelaskan bahwa pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap motif dan identitas pelaku.

Baca juga: 5 Fakta Anak Dewan Pakar PKS Tewas, Tubuh Kecil Dipenuhi Luka Tusuk, Telepon Ayah Minta Tolong

"Untuk pihak kepolisian saat ini sedang melaksanakan tahap penyelidikan dan untuk motif kita belum bisa menentukan karena masih dalam tahap penyelidikan," ujar Sigit kepada TribunBanten.com, Rabu (17/12/2025).

Selain itu, Sigit menyebutkan bahwa sejauh ini Polres Cilegon telah memeriksa tujuh orang saksi, baik dari pihak keluarga korban maupun warga sekitar, untuk memperkuat penyelidikan.

"Adapun saksi-saksi yang sudah kita periksa yaitu ada 7 orang saksi baik dari keluarga korban atau pun dari warga setempat," ucapnya.

Dari hasil pemeriksaan para saksi, kata Sigit, pihaknya belum bisa membeberkan hasil pasti dugaan perampokan dan pembunuhan.

"Kita masih mendalami kasus ini," katanya.

Kemudian, lanjut Sigit, hasil pemeriksaan pada olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan barang-barang yang hilang pada rumah tersebut.

"Hasil pemeriksaan tidak ada barang yang hilang di dalam rumah tersebut," ujarnya.

Saat ini, kata Sigit, pihak kepolisian baru menemukan barang bukti berupa baju yang dikenakan korban serta buku yang ada di dekat korban.

"Barang bukti yang ditemukan saat ini baru ditemukan oleh pihak kepolisian baju yang digunakan korban dan buku," ujarnya.

Terkait senjata tajam, kata Sigit, pihaknya hingga sampai saat ini belum menemukannya di lokasi kejadian.

"Terkait senjata tajam belum ditemukan," pungkasnya.

Polda Banten Turun Tangan

Kepolisian Daerah (Polda) Banten turun tangan ikut memburu terduga pelaku pembunuhan seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun di kawasan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Banten pada Selasa (16/12/2025). 

Direktur Reskrimum (Ditreskrimum) Polda Banten, Kombes Pol Dian Setyawan, mengatakan saat ini masih proses penyelidikan. 

Penanganan perkara itu kini tengah dilakukan oleh tim Reskrim Polres Cilegon dan Polda Banten.

"Sedang proses penyelidikan, mohon doanya semoga lekas terungkap," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (17/12/2025).

Ia menyampaikan Polda Banten menurunkan tim Subdit Resmob Dirkrimum. 

"Iya, back up Cilegon (Polres)," ucap Dian.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cilegon, AKP Yoga Tama mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. 

Saat ini sudah ada sekitar delapan saksi telah menjalani pemeriksaan.

Kata dia, penyidikan kasus ini terus dilakukan untuk mengungkap motif dan pelaku di balik kejadian tragis tersebut. 

"Kita masih mendalami dengan memeriksa delapan orang, termasuk yang ada di lingkungan sekitar dari tempat kejadian," ujar Yoga kepada wartawan di kantornya dikutip dari kompas.com, Rabu (17/12/2025).

Baca juga: Kronologi Anak Dewan Pakar PKS Tewas, Banyak Luka Tusuk di Tubuh Kecilnya: Tengkurap, Pendarahan

RUMAH MEWAH DIRAMPOK- Mobil petugas Inafis Polres Cilegon saat terparkir di rumah mewah yang menjadi lokasi dugaan perampokan dan pembunuhan di Kota Cilegon, Selasa, (16/12/2025). (TribunBanten.com/Muhammad Uqel Assathir)

Kronologi Kejadian

Berdasarkan data yang dihimpun TribunBanten.com, peristiwa tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 14.20 WIB, saat ayah korban, H. Maman, menerima telepon darurat dari anak keduanya berinisial D , yang berteriak meminta pertolongan.

D diketahui berada di rumah bersama korban ketika kejadian berlangsung.

Setelah mendapat kabar tersebut, H. Maman langsung bergegas meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan menuju rumah.

Setibanya di lokasi, ia mendapati kondisi anaknya sudah tergeletak tengkurap di dalam kamar dengan tubuh bersimbah darah.

Korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Korban sempat dilarikan ke RS Bethsaida Kota Cilegon menggunakan kendaraan pribadi.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, pihak rumah sakit menyatakan korban telah meninggal dunia.

Dari hasil pemeriksaan awal, korban diketahui mengalami 14 luka tusukan senjata tajam di sejumlah bagian tubuhnya.

Sekitar pukul 15.00 WIB, pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.

Tak berselang lama, tepatnya pukul 15.20 WIB, personel Satuan Reserse Kriminal Polres Cilegon bersama anggota Polsek Cilegon langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan keterangan awal dari saksi-saksi.

Hingga saat ini, jenazah korban masih berada di RS Bethsaida, Jalan Lingkar Selatan, Kota Cilegon, untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.

Pihak Polres Cilegon memastikan bahwa kasus dugaan pembunuhan tersebut masih dalam tahap penyelidikan intensif.

Polisi belum mengungkap motif maupun terduga pelaku, dan masih mendalami seluruh fakta serta alat bukti yang ditemukan di lapangan.

Kasus ini menyita perhatian warga sekitar dan menimbulkan duka mendalam, mengingat korban merupakan anak di bawah umur dan peristiwa terjadi di dalam lingkungan rumah tinggal.

Pantauan TribunBanten.com, di lokasi kejadian sekitar pukul 20.30 WIB, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan di rumah korban.

Puluhan warga setempat serta keluarga korban tampak hilir mudik di rumah duka.

Rumah gedung berwarna putih tersebut memiliki arsitektur bergaya Eropa-Amerika klasik dengan panjang area bangunan sekitar 40 meter.

Di sisi jalan atau bahu jalan dekat pagar rumah korban, tampak dipenuhi mobil dan sepeda motor milik warga yang datang untuk melayat maupun melihat langsung lokasi kejadian.

Berdasarkan informasi yang beredar di lokasi, kamera pengawas (CCTV) rumah korban disebut tidak berfungsi. Namun hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait informasi tersebut.

Di bagian depan gerbang rumah, tampak dua karangan bunga ucapan duka cita atas meninggalnya Muhammad Aksel Putra Bapak Maman Suherman (Dewan Pakar PKS).

(TribunTrends/TribunBanten)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.