Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Novanda Halirat
AMBON, TRIBUNAMBON.COM- Aliansi Paguyuban Ambalau berdemonstrasi di depan Hotel Santika Premiere, Jl Jenderal Sudirman, Kebun Cengkeh, Kota Ambon, Rabu (17/12/2025).
Di kelokan terpadat Kota Ambon ini, sekitar 50 orang berkumpul, sebelum bergerak ke Mapolda Maluku di Tantui, sekitar 1,5 km dari titik demo.
Aksi ini menuntut pihak kepolisian transparan dalam penanganan kasus penikaman wanita usia 50 tahun, Hawa Bahta, Kamis (11/12/2025) lalu.
Hawa adalah warga Ambalau, di Kabupaten Buru Selatan, Maluku.
Dia pedagang musiman di kawasan Sowabali, Nusaniwe, Ambon.
Baca juga: Simak Point Tuntutan Aksi Paguyuban Ambalau Kepada Polda Maluku
Saat ditikam, pekan lalu, dia tengah menjajakan petasan dagangannya di depan Kampus Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unpatti, Jl Dr Tamaela, Nusaniwe, Kota Ambon.
Hingga hari ini, mama Hawa masih menjalani perawatan ekstra intensif di RS Polri Bhayangkara Ambon, di Tantui.
Saat aksi, polisi belum menangkap pelaku penikaman.
Kelompok demonstran juga menilai proses penyidikan kasus ini mandek.
Polisi belum memberi keterangan resmi soal proses hukum penikaman brutal ke Hawa Bahta.
Pantuan TribunAmbon.com di lokasi, pentolan massa berorasi bergantian.
Enam pemuda dewasa bergantian memegang microphone, pengeras suara.
Orator ini menenakan kaos hitam, celana jins, dan ikat kelapa warna putih.
Dengan kalimat negasi dan keras mereka menyampaikan aspirasi dan kekecewaan kepada aparat hukum.
“Kami bersama Mama Hawa. Usut tuntas penikamannya,” kata Hidayat Polpoke, saat berorasi.
Mereka menilai, hingga sepekan ini, penyidik dari Polsek Nusawine dan Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease belum menunjukkan kemajuan.
Selain itu, mereka juga bersuara untuk mencopot Kapolsek Nusaniwe dan Kapolres pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease karena dinilai tidak mampu menangani kasus penikaman brutal tersebut.
Apalagi, pelaku penikaman hingga kini belum juga ditangkap, sementara korban saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.
Disamping itu, terlihat berbagai spanduk dengan tulisan yang dipegang massa aksi sebagai berikut :
Di bagian lain, orasinya, mereka menuntut Kapolda Maluku mengevaluasi kinerja komandan polisi.
"Copot Kapolsek Nusaniwe".
Setelah, sekitar 90 menit, masa bergerak menuju Mapolda Maluku.
Sebagian besar berjalan kaki. Saat berjalan ke Mapolda di Tantui, tali rapiah jadi pembatas barisan.
Mereka mendesak Kapolda Maluku serius dan membri atensi khusus ke penyidik kasus penikaman ini. (*)