Kasus Tragis di Lingkungan Pendidikan, Penikaman Berujung Kematian Anak 10 Tahun
December 18, 2025 02:36 PM

Insiden Memilukan di Sekolah, Anak 10 Tahun Kehilangan Nyawa Akibat Ditikam oleh Remaja.

Tribunnewsmaker  - Sebuah peristiwa yang sangat mengejutkan dan mengundang keprihatinan luas terjadi di sebuah sekolah dekat Moskow, Rusia. Seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun diduga menyerang siswa yang lebih muda dengan senjata tajam di lingkungan sekolah, hingga menyebabkan seorang anak laki-laki berusia 10 tahun meninggal dunia. Tersangka kini telah ditangkap oleh pihak berwenang, dan penyelidikan awal menunjukkan adanya indikasi kecenderungan kekerasan yang serius.

Baca juga: Pacar Alberto Tanos Pesta Miras dengan Pelaku Sebelum Penikaman? Akun IG Digembok: Tanggung Jawab!

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di sekolah ketika seorang anak laki-laki berusia 15 tahun menikam seorang anak berusia 10 tahun hingga tewas. Tanpa menunjukkan penyesalan, ia bahkan merekam video bersama korban. Pelaku kini telah ditangkap, dan bukti menunjukkan adanya kecenderungan kekerasan. (Sanook.com)

Berikut insiden memilukan penikaman anak 10 tahun oleh remaja

Insiden mengerikan ini dilaporkan terjadi di sebuah sekolah yang berada di desa pinggiran Moskow. Setelah kabar kejadian tersebut menyebar luas melalui sejumlah saluran Telegram populer, Komite Investigasi Rusia mengonfirmasi kebenaran peristiwa tersebut dan langsung mengambil alih penanganan kasus.

Korban diketahui merupakan seorang siswa sekolah dasar kelas empat. Menurut keterangan pihak berwenang, anak berusia 10 tahun itu mengalami luka tusukan yang sangat parah dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Polisi Moskow membenarkan bahwa korban tidak dapat diselamatkan meskipun respons darurat segera dilakukan.

Pelaku penyerangan disebut sebagai seorang siswa berusia 15 tahun yang bersekolah di tempat yang sama. Ia merupakan siswa tingkat menengah atas dan diketahui masih berusia di bawah umur. Setelah kejadian, remaja tersebut langsung diamankan oleh aparat keamanan.

Sejumlah laporan media Rusia menyebutkan bahwa setelah melakukan penyerangan, tersangka diduga mengambil foto selfie bersama tubuh korban dan membagikannya melalui akun Telegram pribadinya. Tindakan ini memicu kemarahan dan kecaman luas dari masyarakat karena menunjukkan sikap yang dinilai tidak memiliki empati maupun penyesalan.

Informasi yang beredar di media daring juga mengungkap bahwa pelaku mengenakan pakaian dengan simbol dan pesan yang mengandung unsur ideologi kekerasan. Ia dilaporkan memakai kaus bertuliskan “No Lives Matter” serta topi dengan kutipan yang dikaitkan dengan Dylan Roof, pelaku penembakan massal di sebuah gereja di Amerika Serikat pada tahun 2015 yang dikenal memiliki pandangan ekstrem dan rasis. Fakta ini memperkuat dugaan bahwa pelaku terpapar konten kekerasan ekstrem.

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pelaku juga diketahui merekam aksinya sebelum dan selama kejadian berlangsung. Laporan investigasi menyebutkan bahwa ia mendekati sekelompok siswa dan guru sambil mengajukan pertanyaan terkait latar belakang etnis mereka. Saat petugas keamanan sekolah mencoba menghentikan dan menenangkan situasi, pelaku menyemprotkan semprotan merica ke wajah petugas tersebut.

Setelah itu, tersangka dilaporkan mengejar para siswa di dalam area sekolah. Aksi tersebut berakhir tragis ketika ia menyerang seorang anak laki-laki di area tangga sekolah dan melukainya secara fatal di bagian leher.

Menanggapi kejadian ini, Komite Investigasi Rusia telah membuka perkara pidana terhadap tersangka dengan dakwaan pembunuhan serta percobaan pembunuhan. Pihak berwenang menyatakan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh untuk mengungkap motif, latar belakang psikologis pelaku, serta bagaimana ia bisa melakukan aksi kekerasan tersebut di lingkungan sekolah.

Kasus ini memicu kekhawatiran besar di kalangan masyarakat Rusia, khususnya terkait keamanan di sekolah dan potensi pengaruh ideologi kekerasan ekstrem terhadap anak dan remaja. Pemerintah dan aparat penegak hukum didesak untuk memperketat pengawasan serta meningkatkan upaya pencegahan agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.

Tribunnewsmaker | Sanook.com | Aleyda Salsa Sabillawati

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.