TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU – Warga Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) sudah 3 hari belakangan menghadapi situasi kelangkaan BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis pertalite.
Ketersediaan pertalite sangat sulit diperoleh masyarakat di perkotaan Malinau dan sekitarnya, Kamis (18/12/2025).
Masyarakat Malinau kini ramai-ramai beralih dari pertalite ke pertamax di Pertashop yang masih tersedia.
Situasi itu memicu antrean panjang di Pertashop Kurnia Sari 2, satu-satunya penyedia yang hingga kini beroperasi rutin di Malinau Kota, meski stoknya terbatas.
Pengelola CV Kurnia Sari 2, Samiran menjelaskan, stok pertamax hingga kini masih rutin disuplai, tapi jumlahnya cukup terbatas.
Berbeda dengan BBM Bersubsidi pertalite dan Solar, alur distribusi pertamax diperoleh dari Depot Resmi Pertamina di Berau.
"Untuk pertamax ini didatangkan dari Berau. Hanya memang stoknya masuk sehari setelah itu harus menunggu 2 hari lagi," katanya.
Baca juga: Pertalite dan Solar Sulit Ditemukan di Malinau, Kendaraan Antre Panjang di POM Mini
Pertashop Kurnia Sari juga harus menetapkan pembatasan beli BBM untuk kendaraan bermotor. Ini dilakukan agar seluruh pengendara yang mengantre kebagian.
Pembelian hanya bisa dilakukan untuk diisi pada tangki penyimpanan kendaraan bermotor.
Pembelian BBM dengan jeriken atau wadah tampung tidak diperbolehkan agar distribusi terkendali.
"Pembatasan ini supaya semua dapat bagian. Tidak dibenarkan mengisi di jeriken," katanya.
Baca juga: Terjadi Kelangkaan Pertalite di Malinau Kalimantan Utara, Pengendara dan Warga Antre di Pengecer
Pembatasan diterapkan karena distribusi BBM ke Malinau belum berjalan lancar.
Pasokan yang masuk harus diatur agar penjualan tetap bisa berlangsung setiap hari.
Hingga hari ini, antrean masih terus terjadi di Pertashop terhitung 4 hari sejak terjadinya kelangkaan BBM bersubsidi di Malinau, Kaltara.
Jika stok pertalite dan solar tiba di Malinau, rantai distribusi dipastikan akan kembali normal dan merata.
(*)
Penulis: Mohammad Supri