Alasan Sebenarnya Al Bunuh Ibu Kandungnya Terkuak, Curhat Bocah SD Terbongkar
December 18, 2025 06:19 PM

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Medan - Terkuak alasan sebenarnya siswi SD inisial SAS alias Al (12) bunuh ibu kandungnya, Faizah Soraya (42), curhatan bocah kelas 6 SD itu akhirnya terbongkar.

Hal itu diungkap Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Diyah Puspitarini, seusai bertemu dengan terduga pelaku.

Al diduga menghabisi nyawa sang ibu kandung, Faizah pada Rabu (10/12/2025) di rumahnya, di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatra Utara.

Al disebut menikam tubuh sang ibu kandung sebanyak 20 kali hingga Faizah tewas.

Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal adalah salah satu kelurahan yang berada di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Wilayah ini termasuk kawasan permukiman padat, dengan aktivitas perdagangan, pertokoan, dan jasa yang cukup ramai.

Lokasinya strategis karena berada di jalur utama Kota Medan bagian barat, dekat dengan kawasan komersial seperti Jalan Sunggal dan Ring Road. Fasilitas umum seperti sekolah, rumah makan, pasar, dan pusat layanan masyarakat juga mudah dijumpai di sekitar kelurahan ini.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunnewsBogor.com, Diyah membocorkan curhatan Al soal motif terbesarnya melakukan perbuatan sadis terhadap sang ibu lantaran sakit hati.

Terkait dengan kasus anak bunuh orangtua yang diduga dilakukan Al terhadap Faizah, Diyah mengungkap fakta.

Bahwa aksi pembunuhan yagn dilakukan Al tergolong dalam fenomena bernama parisida.

"Kejadian ini adalah parisida, di mana pembunuhan terjadi orangtua sebagai korban dan pelakunya adalah anak," ungkap Diyah dalam tayangan youtube tv one news, Rabu (17/12/2025).

Fenomena anak bunuh orangtua seperti yang dilakukan Al itu kata Diyah memiliki banyak faktor pemicu.

"Di dalam kasus parisida memang banyak faktor, di antaranya adalah faktor emosional anak, kedua faktor ekonomi, ketiga faktor kurangnya dukungan sosial anak, keempat faktor pengasuhan bermasalah," pungkas Diyah.

Bukan baru pertama terjadi, sebelum Al ada juga kasus anak bunuh orangtuanya yang terjadi di Jakarta Selatan beberapa bulan lalu.

"KPAI bersama KPAD Labuhan Batu Utara, anak ini (pelaku) ceria, biasa saja."

"Jadi kami pernah menangani kasus MAS di Jaksel, kasusnya parisida membunuh bapak dan nenek ya hampir sama, anaknya ceria seperti anak lain," kata Diyah.

Baca juga: Lakukan PraRekonstruksi Kedua Kasus Ibu Kandung Dibunuh Anak, Polisi Bawa BB

Sakit Hati Sering Marah-marah

Lebih lanjut, Diyah mengungkap temuan baru dari kasus pembunuhan sadis di Medan tersebut.

Usai kejadian dan sebelum rekonstruksi, Al sebagai terduga pelaku mengurai curhatan.

Al mengungkap alasannya tega membunuh sang ibu kandung.

Awalnya isu yang berkembang adalah alasan Al menusuk Faizah karena kesal kakaknya dimarahi pada Selasa malam.

Guna membela kakaknya, Al pun membunuh sang ibu.

Ternyata, belakangan diungkap KPAI, Al bukan cuma ingin membela sang kakak saja.

Al mengaku ia juga ingin membela sang ayah yang sering dimarahi korban.

"Anak ini sebenarnya membela kakaknya, yang mungkin sering diiniin (dimarahi) ibunya. Kemudian juga membela ayahnya."

"Jadi yang kami dapatkan informasi, anak ini merasa tidak nyaman dengan perilaku ibunya yang kadang sering marah-marah kepada kakaknya dan ayahnya, terutama kakaknya," ungkap Diyah.

Kepada KPAD Medan, Al mengaku sakit hati kepada sang ibu.

"Jadi lebih ke motif utama (pelaku membunuh) mungkin dendam atau sakit hati (kepada ibu)," ujar Diyah.

Rasa sakit hati itu menggelayuti perasaan Al karena melihat perangai sang ibu yang temperamen.

"Iya, informasi yang kami dapatkan juga demikian (si ibu sering temperamen)," imbuh Diyah.

Adapun penyebab tindakan parisida yang dilakukan Al, KPAI menganalisa pemicunya adalah karena faktor emosi.

"Emosional ini karena si anak belum bisa meregulasi kondisi emosinya. Mungkin dia semacam protes melihat perilaku ibunya."

"Dia bingung 'saya ingin membela tapi saya juga tidak terima dengan kondisi ini'," tandas Diyah.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.