Laporan Wartawan Serambi Indonesia Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Musibah banjir telah meluluhlantakkan sejumlah wilayah Aceh pada akhir November 2025.
Untuk meringankan beban derita masyarakat Aceh didera bencana silih-berganti bantuan terus datang.
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bersama civitas akademika menyalurkan bantuan bagi korban bencana di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Bireuen, Aceh, pada 10–14 Desember 2025.
Dipimpin Prof. Dr. Hj. Mutimmatul Faidah dari Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis (PPIS) UNESA dan Dr. Wiryo Nuryono dari Subdirektorat Mitigasi Crisis Center (SMCC) UNESA, tim relawan menyalurkan bantuan kesehatan, sembako, perlengkapan bayi, serta layanan psikososial.
Baca juga: Masyarakat Kembang Tanjong dan The Hunter Community Antar Bantuan Korban Banjir Pidie Jaya
Prof Mutimmatul, mengatakan, di lapangan, tim menemukan banyak warga kehilangan rumah dan masih membersihkan lingkungan pascabencana.
Seorang bayi dua bulan yang selamat setelah bertahan di atap rumah menjadi simbol keteguhan hidup di tengah musibah.
“Bantuan ini adalah amanah dari masyarakat Surabaya dan keluarga besar UNESA,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga menyalurkan bantuan berupa obat-obatan, sembako, perlengkapan bayi, alat kebersihan, hingga mesin pembersih air.
Seluruh bantuan berasal dari sumbangan masyarakat Jawa Timur dan civitas akademika UNESA.
Kegiatan dilakukan di lima titik terdampak dengan akses terbatas, termasuk wilayah dengan jembatan putus dan jalur sungai.
Lima titik itu meliputi Desa Alue Bayeu Utang, Desa Keurumbok di Kecamatan Kuta Blang, Desa Leundanen dan Desa Kubu di Kecamatan Peusangan, Desa Gampong Suwak di Kecamatan Peusangan Selatan, serta Desa Payacut di Kecamatan Juli.
Di Desa Keurumbok, pelayanan kesehatan oleh dokter dan tenaga kesehatan UNESA menjangkau sekitar 150 hingga 200 warga, disertai pembagian sembako.
Sejumlah lokasi memiliki akses yang cukup sulit. Untuk menjangkau warga di beberapa desa, tim harus menyeberangi sungai dan melewati jalur terbatas.
"Selain pelayanan kesehatan dan distribusi logistik, tim juga meninjau infrastruktur terdampak, termasuk jembatan yang terputus di Desa Gampong Suwak, Peusangan Selatan," ucapnya.
Selain bantuan logistik, tim UNESA menyalurkan mesin pembersih air, melakukan pembersihan sumur warga, serta mendistribusikan obat-obatan, pakaian dalam, pampers, perlengkapan bayi, dan alat kebersihan di sejumlah wilayah.
Termasuk Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen. Langkah ini dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit pascabencana dan mendukung pemulihan kesehatan lingkungan.
Di lapangan, tim menemukan sebagian warga masih kehilangan tempat tinggal dan tengah melakukan pembersihan rumah serta lingkungan.
"Perguruan tinggi tidak hanya berperan melalui kajian akademik, tetapi juga hadir secara langsung melalui aksi kemanusiaan untuk membantu pemulihan masyarakat terdampak bencana," pungkasnya.(*).