Santina Jantungan Nonton Detik-detik Ryan Jefri Raih Emas SEA Games 2025, Tetangga Sampai Terkejut
December 18, 2025 06:21 PM

 

TRIBUN-MEDAN.com  - Santina br Siregar (52) Ibu dari atlet Kickboxing Indonesia jantungan saat menonton detik-detik Riyan Jefri H Lumbanbatu meraih medali emas SEA Games 2025.

Atlet kickboxing Indonesia Riyan Jefri H Lumbanbatu sukses menyumbang medali emas ke-61 SEA Games 2025.

Dia mengalahkan tim tuan rumah. Bertanding di John Paul II Sports Center, Assumption University, Selasa (16/12/2025), Riyan menang atas Jakkrit Kongtook di kelas K1-60kg putra.

Santina br Siregar sangat terharu anaknya Jefri berhasil menyumbangkan emas untuk Indonesia.

Saat tahu anaknya meraih medali emas, handphone Santina tak henti-hentinya berdering karena panggilan telpon berisi ucapan selamat dari sanak keluarga.

Baca juga: Senangnya Santina Siregar, Putra Sulungnya Berhasil Raih Emas di Sea Games 2025

Ditemui reporter Tribun-Medan.com di kediamannya yang berada di dalam gang sempit Jalan Cornel Simbolon, Kelurahan Martimbang, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematangsiantar, raut senyum Santina br Siregar terus terpancar sejak membukakan pintu. 

Santina menyampaikan bahwa keluarga sangat terharu dan menangis sejak menonton awal demi awal pertandingan yang dimainkan Riyan Jefri di Bangkok.

“Sangat terharu dan saya sampai menangis. Karena dimulai dari babak penyisihan sampai semifinal itu kelihatan banyak kecurangan. Sampai di Final, babak pertama dan kedua kami sudah jantungan. Tapi 33 detik terakhir Puji Tuhan. Tuhan sangat baik pada kami,” kata Santina yang masih berbicara dengan suara parau. 

Santina sempat tak yakin sejak beberapa atlet Kickboxing nasional lainnya berguguran. Apalagi beberapa tim kepelatihan mengalami masalah selama perhelatan Sea Games Thailand 2025 ini. 

Baca juga: Meski Belum Puas, Kickboxing Sumut Sukses Sumbang Emas, Perak, dan Perunggu di SEA Games 2025

“Lawan tuan rumah kan berat kalau menurut kita. Kalau nanti anak saya kalah, nggak ada lah untuk negara kita. Ternyata 33 detik terakhir, kami teriak. Sampai tetangga ini pun terkejut,” ujar Santina yang terus memuji peran Tuhan pada keberhasilan putranya. 

“Anakku pasti percaya Tuhan menolongnya,” kata Santina.

PODIUM SEA GAMES 2025 - Ryan Jefri Hamonangan Lumbanbatu meraih medali emas Sea Games dari Cabang Olahraga Kickboxing Putra Kelas 60 Kilogram di Thailand, Selasa (16/12/2025)
PODIUM SEA GAMES 2025 - Ryan Jefri Hamonangan Lumbanbatu meraih medali emas Sea Games dari Cabang Olahraga Kickboxing Putra Kelas 60 Kilogram di Thailand, Selasa (16/12/2025) (TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA)

Gantikan Peran Ayah yang Sudah Wafat

Santina menyebut bahwa Riyan Jefri intensif mengingati Pelatnas selama setahun, sampai sang ayah, Nelson Marbun meninggal dunia pada Desember 2024 lalu. 

Sejak saat itu, ujar Santina, Putra sulungnya saat ini berperan sebagai pengganti sang ayah yang meninggal dunia.

Baca juga: Perkuat Pengawasan Jelang Akhir Tahun, Bea Cukai Belawan Musnahkan Barang Ilegal Senilai Rp113 Juta

Jefri hidup menjalankan kewajiban sang ayah menghidupi empat adiknya yang semuanya sedang sekolah/kuliah.

Santina mengungkap bahwa Riyan Jefri adalah anak sulung yang sangat menyayangi adik-adiknya. Apalagi kata Santina, Jefri punya rutinitas sakral saat setiap hendak mengikuti kejuaraan.

“Dia selalu bilang doakan aku Mak. Doakan aku Mak. Biasanya dia setiap berangkat itu nyuci kaki ku. Cuma karena kalau dipikir-pikir saya ke Jakarta bakal ngeluarkan ongkos, mending untuk jajan adik-adiknya. Dia yakin Karunia Tuhan,” kata Santina. 

Bakal Sumbangkan Hadiah ke Anak Yatim

Santina menyebut bahwa sejak putranya memenangi Sea Games 2025 Thailand ini, keluarga di Siantar tak henti-hentinya menerima kabar dari Jefri yang saat ini sudah ada di Jakarta.

“Dia (Jefri) bilang mungkin ini (medali emas) kado Natal untuk almarhum bapak ya, Mak,” kata Santina mengungkap percakapannya dengan sang juara. 

Santina menyebut bahwa Jefri ingin menyumbangkan 10 persen dari bonus emas Sea Games yang ia dapatkan nantinya kepada anak-anak yatim, fakir miskin dan saudara-saudara yang berada di jalanan. 

Pelatih Belum Puas

Atlet kickboxing asal Sumatera Utara (Sumut) kembali mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional.

Pada ajang SEA Games XXXIII Thailand 2025, tiga atlet kickboxing Sumut sukses menyumbangkan medali bagi kontingen Merah Putih dari nomor yang dipertandingkan.

Medali emas berhasil dipersembahkan oleh Riyan Jefri H Lumbanbatu yang turun di kelas K1 -60 kilogram.

Pada partai final, Riyan tampil impresif dan sukses menumbangkan atlet tuan rumah Thailand, Jakkrit Kongtook, dalam laga yang berlangsung ketat.

Kemenangan tersebut sekaligus memastikan Riyan berdiri di podium tertinggi dan mengibarkan Merah Putih di negeri Gajah Putih.

Sementara itu, medali perak disumbangkan oleh Ariyanta Sitepu yang tampil di nomor Tatami Point Fighting kelas 63 kilogram.

Ariyanta harus puas berada di posisi kedua setelah melalui pertandingan final yang berlangsung sengit dan penuh tekanan.

Selain itu, satu medali perunggu juga diraih atlet Sumut lainnya yang turun di kelas K1 -52 kilogram, melengkapi raihan medali kickboxing Sumut pada SEA Games kali ini.

Sementara itu, satu atlet Sumut Toni Hutapea harus merelakan SEA Games kali ini. Langkahnya terhenti di babak penyisihan. 

Pelatih Kickboxing Indonesia, Sadarmawati Simbolon, yang juga merupakan pelatih asal Sumatera Utara, menyampaikan rasa bangga sekaligus evaluasi atas capaian anak asuhnya.

Menurutnya, secara capaian medali pihaknya tetap bersyukur, namun target awal sebenarnya jauh lebih besar.

“Kalau dibilang puas, saya jujur belum puas. Target sebenarnya itu tiga medali emas bisa diraih atlet-atlet dari Sumatera Utara. Namun, kondisi organisasi yang tidak kondusif seperti yang sempat beredar di media berdampak langsung ke atlet,” ujar Sadarmawati kepada Tribun Medan, Kamis (18/12/2025). 

Ia menilai, sejumlah atlet Indonesia, khususnya dari Sumut, mengalami perlakuan tidak adil selama pertandingan. Beberapa atlet yang memiliki potensi besar untuk meraih emas justru harus terhenti akibat berbagai faktor non-teknis.

“Seperti Aprilia yang belum lama ini bisa menjadi juara dunia, juga Toni yang sebelumnya peraih emas di SEA Games lalu. Di SEA Games kali ini Toni harus terhenti di babak penyisihan karena lawan melakukan pelanggaran, menendang di bawah lutut hingga membuat Toni cedera. Padahal low kick itu harusnya diatas lutut, tapi dampaknya Toni tidak bisa bermain maksimal,” jelasnya.

Hal serupa juga dialami Ariyanta Sitepu di partai final. Menurut Sadarmawati, terdapat beberapa keputusan yang merugikan atletnya, sehingga peluang emas harus lepas.

Meski demikian, Sadarmawati tetap mengapresiasi perjuangan para atletnya, terlebih mengingat jumlah nomor yang dipertandingkan di SEA Games kali ini jauh berkurang dibanding edisi sebelumnya.

“Di SEA Games sebelumnya ada sekitar 20 nomor yang dipertandingkan, sementara sekarang hanya delapan nomor. Persentasenya turun jauh. Dengan kondisi seperti ini, kita tetap harus bersyukur atlet Sumut masih bisa menyumbangkan medali,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa dari sisi teknik, fisik, dan mental, para atlet sebenarnya sudah sangat siap untuk merebut medali emas. Seluruh program latihan dan strategi pertandingan telah dijalankan dengan baik.

“Kalau dari cara bermain, teknik, dan fisik, tidak ada yang perlu dievaluasi. Mereka sudah benar-benar siap untuk emas. Game plan yang kita susun dijalankan dengan baik oleh atlet. Bahkan saya sangat bangga, karena mereka tampil disiplin dan sesuai strategi,” katanya.

Sadarmawati menambahkan, para atlet juga menunjukkan mental bertanding yang kuat.

Mereka dinilai sudah terbiasa menghadapi tekanan di level internasional dan memahami bahwa dalam olahraga, menang dan kalah adalah bagian dari proses.

“Namanya pertandingan harus siap menang dan kalah. Walaupun ada hal-hal yang di luar kendali kita, tetap harus disyukuri. Saya yakin Tuhan sudah menyiapkan prestasi yang lebih besar lagi untuk mereka ke depan. Mental mereka sudah sangat kuat,” pungkasnya.

Berikut update perolehan medali SEA Games 2025 hingga Kamis (18/12) pukul 12.00 WIB:

1. Thailand - 186 | 120 | 80 | 384 medali

2. Indonesia - 76 | 87 | 94 | 257 medali

3. Vietnam - 65 | 69 | 94 | 229 medali

4. Singapura - 46 | 43 | 63 | 152 medali

5. Malaysia - 41 | 46 | 107 | 194 medali

6. Filipina - 38 | 55 | 120 | 213 medali

7. Myanmar - 3 | 19 | 34 | 56 medali

8. Laos - 2 | 9 | 21 | 32 medali

9. Brunei Darussalam - 1 | 3 | 4 | 8 medali

10. Timor Leste - 0 | 0 | 3 | 3 medali

Klasemen SEA Games 2025 selengkapnya: Link <<<

Jadwal SEA Games 2025: Link <<<

(Tribun-Medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.