TRIBUNGORONTALO.COM -- Gempa bumi tektonik kembali mengguncang wilayah Papua Barat Daya pada Kamis (18/12/2025) petang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 2,7 dan terjadi pada pukul 18.54 WIB.
Berdasarkan data BMKG, pusat gempa berada di koordinat 1,08 Lintang Selatan dan 129,93 Bujur Timur, atau sekitar 114 kilometer barat daya Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Gempa ini tergolong gempa dangkal karena memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer di bawah permukaan bumi.
Wilayah Raja Ampat dan sekitarnya dikenal sebagai salah satu kawasan rawan gempa di Indonesia.
Secara geologis, Papua berada di zona pertemuan beberapa lempeng besar dunia, yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia.
Selain itu, kawasan ini juga dipengaruhi oleh sejumlah patahan aktif yang kerap memicu aktivitas seismik, baik dalam skala kecil maupun menengah.
Kondisi tersebut membuat gempa bumi relatif sering terjadi di wilayah Papua, termasuk Papua Barat Daya.
Terkait kekuatan gempa, magnitudo 2,7 tergolong kecil dan umumnya tidak menimbulkan kerusakan signifikan.
Namun, kedalaman yang dangkal dapat menyebabkan getaran tetap terasa di sekitar lokasi episenter, terutama bila pusat gempa berada dekat dengan permukiman.
Semakin dangkal suatu gempa, semakin besar potensi getaran dirasakan di permukaan, meski magnitudonya relatif rendah.
BMKG menegaskan bahwa informasi gempa yang disampaikan merupakan data awal yang mengutamakan kecepatan penyebaran informasi kepada masyarakat.
Oleh karena itu, hasil pengolahan data masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan kelengkapan data dari stasiun pemantauan gempa.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik. Warga di daerah rawan gempa disarankan memastikan jalur evakuasi aman, menghindari bangunan yang berpotensi runtuh saat terjadi guncangan, serta melindungi diri dengan berlindung di tempat aman jika gempa kembali terjadi. Selain itu, masyarakat diingatkan untuk selalu menyiapkan tas siaga bencana yang berisi kebutuhan darurat.
Menutup keterangannya, BMKG mengajak masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Warga diharapkan terus memantau perkembangan informasi resmi hanya melalui kanal BMKG guna memperoleh data yang akurat dan terpercaya terkait aktivitas kegempaan di wilayah Papua Barat Daya. (*)