TRIBUNJAKARTA.COM - Termasuk tanah longsor hingga pohon tumbang, inilah data angka bencana di Jakarta yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan, selama periode 1 Januari sampai 16 Desember 2025 fenomena tanah longsor di DKI Jakarta menerpa tiga wilayah yakni Jakarta Selatan, Barat dan Timur.
Di mana Jakarta Selatan menjadi wilayah dengan fenomena tanah longsor terbanyak dengan 13 kasus, kemudian Jakarta Timur enam kejadian dan Jakarta Barat satu kali terjadi tanah longsor.
"Dari fenomena tersebut menyebabkan objek terdampak berupa empat jalan rusak, belasan bangunan rusak, dua turap kali hingga struktur tanah," kata Yohan dikutip, Kamis (18/12/2025).
Yohan mengatakan, untuk bencana tanah longsor yang terjadi di Tahun 2025 ini mengakibatkan 51 jiwa dan 19 kepala keluarga terdampak.
Sementara itu, untuk data pohon tumbang dari 1 Januari sampai 30 November 2025, tercatat ada 314 kasus.
Di mana beberapa di antaranya mengakibatkan korban jiwa.
Selanjutnya untuk bencana kebakaran sampai akhir November 2025 terjadi sebanyak 750 kasus.
Selanjutnya ada 115 kali terjadi banjir, 227 jalan tergenang, dan 11 kali angin kencang.
Untuk angin kencang, kejadian terbanyak terjadi di Jakarta Barat yakni dengan lima kejadian angin kencang pada tahun 2025.
Diikuti oleh Jakarta Timur empat kejadian, kemudian Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu satu kali kejadian.
"Data ini periode 1 Januari sampai 16 Desember 2025," ujar Yohan.
Dijelaskan Yohan, dari fenomena tersebut berdampak pada 105 bangunan, 10 mobil, satu papan reklame roboh, satu kanopi dan akses jalan tol terhambat serta dua lahan parkir rusak.
"Kemudian mengakibatkan 145 KK & 525 jiwa terdampak di mana ada tiga orang luka ringan serta total kerugian sebesar Rp 305.700.000," kata Yohan.