Malam Jumat, Intel, 5 Pos dan 2 Truk Polisi Siaga di STAIN Ambon
December 19, 2025 06:31 AM

AMBON, TRIBUN-AMBON.COM -- Tak ada kesan mencekam, Personel intel berbaju sipil dan puluhan aparat keamanan berseragam Polri, hingga Kamis (18/12/2025) malam, masih bersiaga di sekitar kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangadji Ambon, kawasan STAIN, 6,5 km tenggara Kota Ambon, Maluku.

Langkah siaga ini sebagai mitigasi, tiga pekan pascabentrok antarkelompok mahasiswa, Rabu (26/11/2025) lalu.

Informasi himpunan Tribun, kesiagaan ini ditingkatkan dengan penempatan lima pos darurat.

Baca juga: Cegah Banjir, Pedagang Bersihkan Drainase Depan Masjid Jami Namlea

Baca juga: Perbaikan Jalan Simpang Lima-Dermaga Namlea Disorot, Tambalan Dinilai Asal-asalan

Dari pantauan, TribunAmbon.com, malam Jumat ini, juga terpantau dua unit truk angkut personel parkir di simpang tiga Jembatan Jodoh, sekitar 200 meter dari Kampus UIN AM Sangadji, Ambon.

Satu unit truk angkutan personel nomor registrasi 1452-XVI, parkir di pertigaan dua minimarket utama.

Hingga saat ini, Polresta Ambon dan Pulau Lease, masih membuka ruang penyelidikan bentrok parsial ini.

Polisi belum mengumumkan resmi pelaku serta pihak terlibat di konflik horizontal ini.

Tribun coba memintai komentar dan harapan seorang aparat di lapangan.

Menurutnya pihaknya hanya jalankan perintah komandan.

Dikatakan, status siaga belum dicabut.

"Ini belum pulang rumah," ujar seorang bintara senior polisi berpangkat pembantu letnan satu.

Si bintara mengenakan seragam resmi, helm, dan rompi antipeluru. 

Sambil siaga, si bintara terdengar menelepon anaknya di rumah, dan memvalidasi kebutuhan rumah tangganya.

"Kirim dulu nomor token listrik di rumah. Bapak bayar dari sini Lai," ujarnya seraya menyebrang ke kedai pembayaran token listrik di Jl raya Stain, sekitar 150 meter sebelah barat lokasi bentrok, tiga pekan lalu.

Menjelang puncak Natal, atau Minggu Adventus, kesigaan aparat keamanan meningkat dua kali lipat dibanding hari normal.

Saban tahun, kesiagaan serupa juga terasa menjelang momen Ramadan dan Lebaran. 

Di kawasan STAIN, malam Jumat ini, suasana pukul 22.30 WIT sudah normal. 

Kondisi jalan tetap ramai, aktivitas warga jalan normal, seolah tak pernah konflik.

Rumah kos, minimarket, warung makan, dan rumah-rumah warga tetap buka.

"Kita disini sudah biasa lihat konflik antarmahasiswa atau antar kelompok warga Namun, yang kemarin ada pos ojek yang dibakar, jadi panik," ujar Tini (45), warga sekitar kampus.

Dia sudah lebih 25 tahun bermukim di kawasan Kebun Cengkeh.

Rumahnya beberapa kali terkena lemparan batu kelompkok bentrok.

Hampir saban akhir tahun, bentrok skala kecil antarkelompok pemuda, mahasiswa dan atau warga kerap pecah di kawasan ini

STAIN dan Arbes terdaftar di Kelurahan Batu Merah, Kecamatan Sirimau dan termasuk area padat pemukiman di Kota Ambon.

Data BPS menunjukkan Kepadatannya rerata mencapai 1.902 jiwa per km/2.

Penduduk kota Ambon tahun 2024 lalu tercatat 340 ribu jiwa. Sirimau termasuk kecamatan terpadat, dan Batu Merah termasuk Kebun Cengkeh paling padat.

Kronologi Bentrok
Bentrokan antarkelompok pemuda di Kota Ambon  terjadi sekitar pukul 03.00 WIT, tepat di kawasan pertigaan UIN AM.

Sangadji Ambon, hingga pertigaan Jembatan Jodoh STAIN, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.  

Sempat memanas, situasi  terkendali  setelah aparat kepolisian menagan eskalasi bentrokan.  
Pada pukul 23.11 WIT, patroli Respon Time Polresta – Polda Maluku menyisir area sekitar STAIN. 
Patroli berlanjut ke kawasan Air Besar pada pukul 23.55 WIT, dan kemudian ke wilayah Kebun Cengkeh pada pukul 00.30 WIT.

Situasi mulai memanas pada pukul 00.45 WIT ketika terjadi aksi pelemparan dari kompleks Ayudes ke arah Jembatan Jodoh.  

Insiden tersebut disertai pemadaman listrik di jalan serta rumah-rumah sekitar lokasi kejadian.  
Pihak bhabinkamtibmas bersama anggota pospam dan Sat Intelkam mendatangi lokasi. Mereka  menenangkan warga dan menghimbau massa  bubar diri. 

Sekira pukul 01.00 WIT, personel PRC Polresta tiba di pertigaan Jembatan Jodoh untuk memperkuat pengamanan.  

Namun ketegangan kembali meningkat pukul 02.00 WIT ketika kedua kelompok massa saling membunyikan tiang listrik. 

Upaya untuk menerobos masuk ke kawasan Jembatan Jodoh pada pukul 02.20 WIT berhasil digagalkan oleh PRC melalui tembakan peringatan dan gas air mata. 

Wakapolresta Ambon bersama Kabaglog dan Kasat Intelkam tiba di lokasi pada pukul 02.35 WIT untuk melakukan patroli dan menenangkan situasi. 

Sekitar pukul 04.00 WIT, satu regu personel Samapta Polda dan Sat Brimobda Maluku tiba untuk memperkuat barisan dan mendorong massa agar mundur.

Situasi akhirnya dapat dikendalikan pada pukul 04.30 WIT setelah massa  membubarkan diri menyusul himbauan dan dorongan pasukan di lapangan. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.