TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Rido Ramdani, pelajar asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bercita-cita menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan diberi petunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Pertahanan.
Pelajar ini merupakan salah satu korban yang terdampak bencana banjir bandang di Jorong Padang Koto Gadang, Nagari Salareh Aia Utara, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.
Rido Ramdani sudah memiliki tekad kuat sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Baca juga: Presiden Prabowo Kunjungi Korban Banjir Palembayan Agam, Ajak Warga Tebak Nama Menteri
Hal itu disampaikan saat ditemui wartawan TribunPadang.com Muhammad Iqbal, di kediamannya di Jorong Padang Koto Gadang, pada pukul 18.12 WIB.
Sebelumnya, Rido Ramdani berkesempatan bertemu Presiden Prabowo di posko pengungsian SDN 05 Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, pada Kamis (18/12/2025) pukul 09.31 WIB.
Alasan ia bertemu Presiden lantaran sebelumnya Prabowo mengadakan tanya jawab nama Kabinet Merah Putih yang hadir di lokasi kepada para pengungsi.
Pada pertanyaan nama Menteri Pertahanan, Rido Ramdani berhasil menjawabnya dan dipanggil ke depan oleh Prabowo.
Baca juga: KemenHAM Turun ke Padang, Fokus Pulihkan Psikologis Warga Pascabanjir Bandang
Prabowo menanyakan pendidikan yang Rido tempuh saat ini dan kelas berapa.
Selain itu Prabowo juga memuji kecerdasan Rido lantaran tahu nama Menteri Pertahanan disaat pengungsi lain tidak mengetahui.
Berdasarkan cerita Rido, ia mengetahui nama Menteri Pertahanan, Sjafrie lantaran berkeinginan menjadi prajurit TNI.
Ia mencari tahu dan mengingatnya, sampailah kesempatan itu bisa mengantarkan ia bertemu Prabowo dan Menteri Pertahanan secara langsung di Agam.
Baca juga: Abdul Gani Bertemu Presiden, Sampaikan Rumah, Gerobak dan Istrinya Hanyut Diterjang Galodo
“Presiden mengajukan pertanyaan nama Menteri Pertahanan, karena tidak ada yang menjawab, saya jawab Sjafrie Sjamsoeddin," ucap Rido di rumahnya yang masih mengenakan kaos merah saat bertemu Prabowo di posko pengungsian SDN 05 Kayu Pasak.
"Lalu dipanggil ke depan dan ditanya sekolah di mana dan kelas berapa,” lanjutnya.
Rido lantas menjawab bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bukittinggi dan sedang duduk di bangku kelas dua.
Saat ditanya terkait cita-cita oleh Presiden, Rido menjawab secara tegas ingin menjadi tentara.
Kata Rido, Prabowo memuji dirinya usai menyebut cita-cita sebagai tentara dan mengetahui nama-nama pejabat, khususnya Menteri Pertahanan.
Selepas itu, Rido diarahkan kepada Menteri Pertahanan agar mendapatkan petunjuk secara langsung.
Mendekati Menteri Pertahanan, Rido langsung bersalaman dengan salah satu Kabinet Merah Putih itu.
Pertanyaan yang sama pun diajukan, mulai dari sekolah dan kelas berapa.
Baca juga: Pesan Korban Galodo Agam saat Disapa Presiden Prabowo: Kami Berharap Nagari Salareh Aia Cepat Pulih
“Menteri memberi saya arahan untuk menjaga kesehatan, tidak merokok dan menjaga fisik serta akan dimudahkan, jika ingin menjadi tentara,” sebutnya sembari mengusap rambut.
Tak hanya itu, Rido juga mengaku namanya sempat dicatat oleh ajudan Menteri Pertahanan usai diberi arahan.
Usai mendapat perlakuan tersebut, Rido merasa kegirangan lantaran mendapat hadiah yang tak terduga usai menjawab pertanyaan Prabowo.
Cita-cita itu sudah lama ingin dicapai Rido, sejak duduk di bangku SMP.
Keinginan mulia Rido menjadi tentara ialah untuk membanggakan kedua orang tuanya.
Sementara itu, ayah Rido bernama Buyung (52) mensupport penuh keputusan anaknya menjadi tentara.
Baca juga: Prabowo Rencanakan Pembangunan Hunian Tetap bagi Korban Bencana di Sumbar
Meski hanya bekerja sebagai petani, ia bakal mengusahakan semaksimal mungkin keinginan Rido.
Beruntungnya setelah sang anak sempat bertemu Presiden Prabowo dan diberi petunjuk atau arahan, hati Buyung merasa senang.
Seakan ada harapan baik menimpa anaknya untuk mewujudkan cita-cita kelak.
Di rumahnya yang berdinding kayu, Buyung tampak ramah menyapa wartawan TribunPadang.com. Saat itu ia sedang duduk di luar rumahnya yang juga berjualan beberapa jajanan ringan.
Baca juga: Tinjau Posko Pengungsian di Agam, Prabowo: Saudara Tidak Sendirian, Bersama Kita Atasi
Meski tak sempat ke posko pengungsian dan bertemu Prabowo, Buyung mengetahui informasi anaknya dari informasi yang beredar.
Rasa senang terpancar dari raut wajahnya, penuh senyuman saat ditanyai mengenai respon Buyung mengetahui kabar itu.
“Saya sangat senang mengetahui informasinya dan mengucapkan rasa terimakasih kepada Presiden Prabowo. Mudah-mudahan bapak presiden jangan lupa nantinya ya,” kata Buyung dengan rasa bahagia.
Ia pasti mensupport sang anak, namun ekonomi membuatnya sedikit kesulitan. Apalagi empat anaknya masih dalam pendidikan.
Sementara dua anaknya lagi sudah menamatkan pendidikan dan merantau ke pulau Jawa.
Baca juga: Momen Prabowo Tepuk Pundak Bupati Eka Putra di Lembah Anai saat laporkan Dampak Banjir Tanah Datar
Rido, merupakan anak ketiga bapak kelahiran 1973 itu. Cita-citanya juga sama dengan anak nomor dua Buyung, namun karena keterbatasan ekonomi, hanya sampai pada tes kesehatan.
“Ekonomi saya seperti ini, agak sulit sekarang, anak juga banyak sekolah. Abangnya ini juga bercita-cita jadi tentara, namun tidak kesampaian karena tidak ada uang, akhirnya ia merantau ke Bandung,” ucap bapak enam anak itu sembari menggaruk leher bagian belakang.
Ia hanya berharap dengan petunjuk yang dijanjikan Prabowo bisa mengantarkan sang anak nantinya menjadi tentara.
Selebihnya, Buyung mengaku bakal berusaha semaksimal mungkin sebagai orang tua untuk mewujudkan cita-citanya.
Sama halnya dengan Buyung, sang ibunda Rido bernama Misrawati (45) juga mendukung penuh keinginan anaknya menjadi tentara.
Meski kesehariannya berjualan lontong dan ekonomi terbatas, cita-cita sang anak bakal ia perjuangkan.
Baca juga: Anak Korban Galodo Agam Mau Jadi Tentara, Prabowo Langsung Perintahkan Menhan Beri Petunjuk Khusus
Terlebih, cita-cita sang anak juga didukung oleh Presiden Prabowo dan kelak bisa menjadikannya seorang tentara.
“Mendapat kabar jika anak saya diberi petunjuk oleh presiden, rasanya sangat senang sekali. Meski hanya berjualan lontong sehari-hari saya sebagai orang tua tetap mengusapkan sang anak menggapai cita-cita,” pungkasnya dengan sembari tersenyum penuh keyakinan.
Misrawati mengaku hidup berkecukupan, dan harus menyekolahkan empat anaknya dengan berjualan lontong.
Baca juga: Warga Kayu Tanam Antusias! Detik-detik Prabowo Subianto Turun dari Helikopter Cek Jembatan Bailey
Meski tinggal di rumah kayu milik orang tuanya selama 15 tahun, Misrawati tidak menghiraukannya.
Ia hanya fokus mendukung sang anak untuk mewujudkan cita-cita sebagai tentara. Agar kelak, ekonomi bisa membaik ke depannya. (Tribunpadang.com/Muhammad Iqbal)