TRIBUNPEKANBARU.COM - Pelan-pelan, Nurlaili mendorong kursi roda yang baru saja diterima anaknya, Ratna Sari.
Senyum Ratna mengembang, sementara mata sang ibu berkaca-kaca.
Selama bertahun-tahun, Ratna, penyandang disabilitas, harus digendong setiap kali ingin keluar rumah.
Hari itu, di Kampung Merempan Hulu, Siak, langkah kecil menuju kemandirian terasa begitu nyata.
“Alhamdulillah, kami bersyukur sekali. Anak saya sejak kecil tidak bisa duduk. Kalau mau keluar rumah, saya harus menggendong. Sekarang, dengan kursi roda ini, saya bisa membawanya keluar, barang sekadar berjalan sore,” tutur Nurlaili dengan suara sendu menahan haru, Kamis (18/12/2025).
Suasana serupa juga menyelimuti penerima lainnya. Rahmat Fadilah, anak penyandang disabilitas cerebral palsy (CP), tampak tenang saat didudukkan di kursi roda barunya.
Sementara Aini, lansia penerima alat bantu dengar, tersenyum lebar ketika pertama kali mencoba alat tersebut, seolah dunia yang sempat meredup kembali terdengar dengan jelas.
Di tempat yang sama, Mursinem, lansia penerima kursi roda tipe 4 in 1, menggenggam tangan pendampingnya erat, mengucap terima kasih berulang kali.
Baca juga: DPRD Riau Soroti Anggaran Kebencanaan di Riau Hanya 6,2 Miliar
Baca juga: Di Riau Ada 11.078 Kasus HIV AIDS, 58 Persen Penderita ada di Kota Pekanbaru
Penyaluran bantuan alat bantu fisik ini dilakukan Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Sosial (Dinsos).
Pada tahap awal, 4 penerima mendapatkan bantuan berupa dua kursi roda untuk anak penyandang disabilitas CP, satu kursi roda lansia tipe 4 in 1, serta satu alat bantu dengar. Penyaluran dilakukan di Kampung Merempan Hulu dan Kelurahan Sungai Mempura.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Siak, Yosshy menjelaskan, bantuan diberikan secara bertahap agar tepat sasaran.
“Total bantuan tahun ini ada 15 unit, terdiri dari lima kursi roda untuk anak penyandang disabilitas CP, lima kursi roda Lansia, dan lima alat bantu dengar. Calon penerima mengajukan melalui pihak kampung, kemudian diverifikasi dan divalidasi kelayakannya oleh fasilitator di tingkat kampung,” ujarnya.
Bantuan tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Siak 2025 dan ditujukan untuk menunjang mobilitas serta aktivitas sehari-hari penyandang disabilitas dan lansia.
Menurut Yosshy, pendekatan ini diharapkan tidak hanya menghadirkan alat bantu, tetapi juga rasa aman dan perhatian dari negara.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Siak, Syamsurizal. Ia mengaku senang bisa melihat penerima sangat terbantu dengan alat yang diberikan.
Alat bantu fisik ini merupakan wujud kepedulian pemerintah daerah terhadap warga yang memiliki keterbatasan.
“Hari ini kami bersama Dinas Sosial menyalurkan bantuan alat bantu fisik agar masyarakat yang memiliki keterbatasan dapat lebih mudah beraktivitas dan menjalani kehidupan sehari-hari,” katanya.
Syamsurizal berharap, bantuan tersebut memberi dampak bagi penerima dan keluarga.
“Semoga dapat digunakan dengan baik dan membantu meningkatkan kenyamanan serta kualitas hidup penyandang disabilitas dan lansia,” ucapnya.