Cerita Evakuasi Buaya dan 38 Telurnya di Dekat Pemukiman Warga ke Penangkaran
December 19, 2025 06:53 AM


TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU TENGAH – Petugas penangkaran, masyarakat beserta pawang buaya mengevakuasi seekor buaya muara yang ditemukan di jalan tani Dusun Jawi-Jawi, Desa Kire, Kecamatan Budong-budong yang berjarak sekitar 20 km dari Tobadak, ibu kota Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar).

Saat ditemukan seorang petani yang sedang memanen sawit, buaya dengan panjang sekitar 2,4 meter itu sedang mengerami 38 butir telurnya.

Baca juga: Sekolah Diterjang Banjir Rob, Siswa SD di Kotim Tetap Belajar saat Buaya Berkeliaran

Dari laporan penemuan tersebut, tim terdiri dari petugas terkait dan pawang buaya dari Penangkaran Buaya Babana langsung turun ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi.

Penangkaran Buaya Babana adalah tempat penangkaran buaya yang berada di Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. 

 

 

Ini adalah lokasi di mana buaya yang ditangkap dari habitat liar (misalnya karena mengganggu aktivitas warga di sungai) dipelihara dalam kandang/kolam khusus oleh masyarakat setempat sebagai bentuk penangkaran dan upaya pengelolaan satwa tersebut. 

Masyarakat sempat mengejar buaya tersebut karena sulit untuk ditangkap.

Buaya akhirnya berhasil diangkap dan petugas mengamankan seluruh telurnya untuk dipindahkan ke lokasi penangkaran. 

Baca juga: Wanita Usia 50 Tahun Tewas Diterkam Buaya di Konawe Utara, Jasad Ditemukan Sehari Setelahnya

Buaya betina tersebut kemudian diberi nama "Jawi-Jawi", sesuai dengan lokasi penemuannya.

Menurut Pawang Buaya, Rusli, lokasi penemuan buaya itu cukup dekat dengan pemukiman. 

"Sebenarnya buaya itu bertelur di jalan tani tidak terpakai, mungkin jarak dari hulu Sungai Kire hanya sekitar tiga ratus meter," ujar Rusli dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Kamis (18/12/2025).

Usai ditemukan buaya tersebut dibawa ke penangkaran.

Menurutnya, pemindahan buaya dan telur-telurnya ke penangkaran dinilai sebagai langkah tepat untuk menghindari potensi konflik dengan manusia sekaligus menjaga keselamatan populasi buaya. 

Di penangkaran, telur-telur tersebut akan dierami secara aman dan induk buaya dapat dipantau kesehatannya. 

Penangkaran buaya adalah kegiatan pemeliharaan dan pengembangbiakan buaya di lingkungan yang dikendalikan oleh manusia dengan tujuan tertentu, bukan di alam liar.

Penangkaran buaya bertujuan melindungi, memanfaatkan secara bijak, dan mengelola buaya agar tidak punah serta tidak membahayakan manusia.

Tentang Buaya Muara

Buaya muara adalah jenis buaya terbesar di dunia, dikenal juga dengan nama buaya air asin dengan nama ilmiah Crocodylus porosus.

Buaya muara memiliki ciri-ciri utama:

  • Ukuran sangat besar, bisa mencapai 6–7 meter dan berat lebih dari 1 ton
  • Hidup di muara sungai, rawa, dan perairan payau hingga laut
  • Tersebar di Asia Tenggara, Australia, Papua, dan India
  • Karnivora: memangsa ikan, burung, mamalia, bahkan hewan besar seperti kerbau
  • Buaya muara dikenal sangat agresif dan berbahaya bagi manusia.

Di Indonesia, buaya muara banyak ditemukan di:

  • Kalimantan
  • Papua
  • Sumatra
  • Sulawesi

Buaya muara adalah predator puncak yang sangat kuat, dengan gigitan terkuat di antara hewan hidup saat ini.

Penulis: Sandi Anugrah 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.