Sikap Galak Ibu di Medan sebelum Dibunuh Diungkap, AL Berdalih Berusaha Lindungi Kakak
December 19, 2025 02:42 PM

-- Terungkap sudah motif siswi kelas 6 SD bunuh ibu kandung di Medan. Rupanya berkaitan dengan sikap korban ke kakak dan ayah pelaku.

Kasus pembunuhan Faizah Soraya (42) oleh IV (12) sampai kini masih dalam proses penyelidikan.

Faizah ditemukan tewas bersimbah darah dalam kamarnya di Jalan Dwikora, Tanjung Rejo, Medan, Sumatera Utara pada Rabu (10/12/2025).

Adik korban, Dimas merunut kejadian mulai dari pukul 03.00 WIB.

"Kakak dan Alica tidur bersama mamanya dan si jantan (suamiFaizah) tidur lantai atas," tulisnya.

Katanya, anak pertama yang pertama kali menemukan Faizah.

Lalu barulah dia memanggul ayahnya, Alham.

Pada pukul 04.30 WIB datang tim medis dari Rumah Sakit Colombia.

"Menurut keterangan sopir ambulan korban sudah megap2 dan pihak ambulan menolak membawa korban karena pihak ambulan mendapatkan konfirmasi adanya pendarahan bukan penyerangan atau penikaman," katanya.

Pukul 05.WIB polisi datang ke rumah tersebut.

"Menurut keterangan si jantan si Alica yang melakukan pembunuhan terhadap mamanya sendiri di hadapan warga serta Kepling (Kepala Lingkungan)," kata Dimas.

Keluarga merasa janggal karena ragu AI bocah perempuan yang masih 12 tahun bisa menghabisi nyawa ibu sendiri yang sudah 42 tahun.

"Penikaman lebih dari 20 tusukan di punggung, perut, tangan, kaki, dan kepala korban," katanya.

Selain itu tidak ada luka apapun di tubuh AI.

"Tidak ada luka di tangan Alica dan yang ada luka di tangan kakaknya," kata Dimas.

Keluarga menurut Dimas curiga kepada suami Faizah, Alham.

Pasalnya sudah 5 tahun belakangan keduanya cekcok.

Kepling V Tanjung Rejo, Tono mengungkap keterangan Alham.

Berdasarkan keterangan Alham, kata Tono, AI nekat membunuh ibu karena kesal kakaknya dimarahi.

"Gak ada (cekcok). Cuma tadi saya tanya ayahnya, semalam kakaknya (pelaku) dimarahin sama korban," kata Tono.

"Jadi adiknya tersinggung atau apa, makanya diapain (dibunuh)," tambahnya.

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini mengungkap hal senada.

Kata Diyah, AI merasa kesal terhadap sikap ibunya kepada kakak dan ayah.

"Sebenarnya membela kakaknya, yang mungkin sering diiniin (dimarahin) ibunya," katanya.

Selain kakak, AI juga kata Diyah, membela ayahnya.

"Kemudian juga membela ayahnya," katanya.

Menurutnya AI merasa tidak nyaman dengan sikap ibu kepada kakak dan ayahnya.

"Anak ini merasa tidak nyawam dengan perilaku ibunya yang kadang sering marah-marah kepada kakaknya dan ayahnya, terutama kakaknya," kata Diyah.

Siswi kelas 6 SD tersebut merasa sakit hati atas perlakuan ibunya.

"Jadi lebih ke motif utama, mungkin dendam atau sakit hati," katanya.

Diyah menilah AI merasa tak suka dengan sikap emosional Faizah Soraya.

"Emosional ini karena si anak belum bisa meregulasi kondisi emosinya. Mungkin dia semacam protes melihat perilaku ibunya. Dia bingung 'saya ingin membela tapi saya juga tidak terima dengan kondisi ini," katanya.

Proses hukum terakhir menurut Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn, polisi sudah melakukan dua kali pra rekontruksi.

Baca juga: Penyebab Tangan Kakak Luka Saat Ibu Tewas Ditusuk Siswi SD, Kini Bareng Ayah Ketika Adik Dipenjara

Prarekon pertama digelar di Mapolrestabes Medan dengan pemeran pengganti.

Sedangkan kedua digelar di lokasi kejadian dengan diperankan langsung oleh AI, ayahnya, dan kakaknya.

Selain prarekon, polisi juga melakukan penggeledahan.

Mereka mengamankan sejumlah barang untuk didalami.

 


#viraldimediasosial #ibudimedandibunuhanak #alham #faizahsoraya #pembunuhanberencana #medsos #medsos

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.