Inggris Ultimatum Roman Abramovich Serahkan Rp50 Triliun Dana Penjualan Chelsea ke Ukraina
December 19, 2025 07:38 AM

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Inggris mengeluarkan peringatan terakhir kepada miliarder Rusia Roman Abramovich.

Abramovich diminta segera menyalurkan dana hasil penjualan Chelsea FC senilai £2,5 miliar atau sekitar Rp50 triliun ke Ukraina.

London menegaskan Abramovich memiliki waktu 90 hari untuk mematuhi ketentuan tersebut.

Jika tidak, ia terancam menghadapi tindakan hukum dari pemerintah Inggris.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyampaikan hal itu kepada parlemen.

Starmer mengatakan dana tersebut akan dialihkan ke sebuah yayasan baru.

Yayasan itu akan difokuskan untuk bantuan kemanusiaan bagi Ukraina.

Ia menegaskan penerbitan izin transfer dana merupakan kesempatan terakhir bagi Abramovich.

Abramovich saat ini berada di bawah sanksi Inggris, lapor The Guardian.

Pemerintah Inggris sebelumnya telah membekukan dana hasil penjualan Chelsea sejak 2022.

Pembekuan dilakukan setelah Abramovich melepas kepemilikan klub menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Chelsea Terancam Pengurangan Poin di Liga Inggris, Buntut Politik Curang Roman Abramovich Bocor

Berdasarkan ketentuan lisensi, dana tersebut wajib digunakan untuk tujuan kemanusiaan.

Dana itu tidak boleh memberikan keuntungan apa pun bagi Abramovich.

Larangan juga berlaku bagi individu lain yang masuk daftar sanksi.

Pada Maret lalu, The Guardian melaporkan para menteri Inggris menilai langkah hukum hampir tak terhindarkan.

Langkah itu akan diambil jika Abramovich terus menunda penyaluran dana.

Meski begitu, pemerintah menyatakan masih terbuka pada proposal dari Abramovich.

Syaratnya, dana disumbangkan secara sukarela sesuai ketentuan yang berlaku.

Isu dana Abramovich mencuat di tengah perdebatan lebih luas di Eropa.

Perdebatan itu berkaitan dengan pendanaan jangka panjang bagi Ukraina.

Nikkei Asia melaporkan para pemimpin Eropa membahas penggunaan aset Rusia yang dibekukan.

Nilai aset tersebut diperkirakan mencapai €185 miliar.

Sebagian besar aset disimpan di lembaga kliring Euroclear di Brussels.

Namun rencana itu menghadapi tantangan hukum dan politik.

Belgia menyatakan belum siap melepas dana tanpa perlindungan hukum yang kuat.

Sementara itu, Moskow memperingatkan penggunaan aset Rusia yang dibekukan akan dianggap sebagai pencurian.

Rusia juga mengancam pembalasan terhadap aset investor Eropa, lapor The Guardian.

Baca juga: Jelang Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina, Putin Teguh dengan Tuntutannya, Zelensky Beri Peringatan

Langkah Inggris bertepatan dengan perkembangan diplomatik terbaru.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut proposal kesepakatan damai hampir rampung.

Pembahasan dilakukan bersama pejabat Amerika Serikat.

Pejabat AS mengklaim sekitar 90 persen isu utama telah disepakati di Berlin.

Rusia tidak terlibat dalam pembicaraan tersebut.

Meski diplomasi terus berjalan, tekanan terhadap oligarki Rusia tetap berlanjut.

Tokoh kaya seperti Roman Abramovich menjadi bagian dari strategi Barat.

Strategi ini bertujuan menekan Moskow melalui sanksi ekonomi.

Pemerintah Inggris menegaskan penyaluran dana penjualan Chelsea menjadi ujian penting.

Ujian itu menyangkut komitmen penegakan sanksi dan dukungan nyata bagi Ukraina.

Mengenal Roman Abramovich

Roman Abramovich adalah miliarder asal Rusia.

Ia dikenal sebagai pengusaha, investor, dan mantan pemilik Chelsea FC.

Nama lengkapnya Roman Arkadyevich Abramovich.

Ia lahir pada 24 Oktober 1966 di Rusia.

Kekayaannya berasal dari sektor minyak, gas, logam, dan investasi strategis.

Abramovich membeli Chelsea FC pada 2003.

Di bawah kepemilikannya, Chelsea menjelma menjadi salah satu klub tersukses di Eropa.

Ia pernah menjabat sebagai Gubernur Chukotka di Rusia timur.

Abramovich lama dianggap dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kedekatan itu selalu dibantah secara terbuka olehnya.

Baca juga: Putin Nyatakan Rudal Oreshnik Siap Digunakan di Medan Perang Ukraina pada Akhir Tahun Ini

Biodata Roman Abramovich

Nama lengkap: Roman Arkadyevich Abramovich

Lahir: 24 Oktober 1966, Rusia

Kekayaan: Pernah masuk jajaran orang terkaya Rusia, dengan sumber utama dari sektor minyak, gas, baja, dan investasi

Bisnis utama: Industri energi, logam, serta investasi strategis di berbagai negara

Sepak bola: Membeli Chelsea FC pada 2003 dan menjadikannya salah satu klub tersukses di Eropa

Politik: Pernah menjabat sebagai Gubernur Chukotka, wilayah terpencil di Rusia bagian timur

Hubungan dengan Kremlin: Lama dianggap dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, meski hal tersebut selalu dibantah secara terbuka

(Tribunneww.com/Andari Wulan Nugrahani)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.