TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Luapan Sungai Ciwaka menyebabkan banjir di Desa Cigelam, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang.
Sedikitnya 165 rumah warga terdampak banjir dengan jumlah korban mencapai hampir 1.000 jiwa.
Kondisi tersebut mendapat perhatian langsung dari Anggota DPRD Kabupaten Serang, Ahmad Muhibbin, yang melakukan kunjungan lapangan ke wilayah terdampak.
Ahmad Muhibbin mengatakan, kunjungannya ke Desa Cigelam merupakan tindak lanjut atas laporan Kepala Desa setempat terkait banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Ciwaka.
Dalam kunjungan tersebut, ia bersama Kepala Desa meninjau langsung kampung-kampung yang terdampak banjir.
"Pertama kali saya datang ke Desa Cigelam atas dasar laporan dari Kepala Desa terkait kondisi banjir akibat luapan Sungai Ciwaka. Saya diajak berkeliling ke kampung-kampung untuk melihat langsung dampaknya," kata Ahmad Muhibin, Jum'at, (19/12/2025).
Baca juga: Lebak Dilanda Cuaca Ekstrem, 42 Rumah Warga Rusak Akibat Pergeseran Tanah dan Pohon Tumbang
Dari hasil peninjauan di lapangan, Ahmad Muhibbin menyebut banjir terjadi akibat pendangkalan sungai yang disebabkan sedimentasi.
Kondisi tersebut menyebabkan kapasitas sungai berkurang sehingga tidak mampu menampung debit air saat hujan deras.
"Setelah saya telusuri, penyebab utama banjir adalah pendangkalan akibat sedimentasi. Untuk solusi teknisnya, saya akan segera berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3) agar dilakukan normalisasi Sungai Ciwaka," tegasnya.
Berdasarkan data yang disampaikan Pemerintah Desa Cigelam, banjir merendam 115 rumah warga di Kampung Cigelam dan 50 rumah di Kampung Cikele. Dengan demikian, total terdapat 165 rumah yang terdampak banjir.
"Kalau jumlah rumah yang terdampak, totalnya ada 165 rumah. Sementara jumlah jiwa yang terdampak hampir mencapai 1.000 orang," jelasnya.
Selain mendorong solusi jangka panjang melalui normalisasi sungai, Ahmad Muhibbin juga menekankan pentingnya penanganan darurat bagi warga terdampak.
Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten dan BPBD Kabupaten Serang agar segera merespons kondisi darurat tersebut.
"Saya sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Banten dan BPBD Kabupaten Serang supaya segera ada respon kedaruratan untuk meringankan beban warga," ujarnya.
Ia berharap bantuan logistik segera disalurkan kepada masyarakat terdampak, seperti makanan siap saji, mi instan, telur, dan kebutuhan pokok lainnya.
Menurutnya, ketersediaan beras untuk warga saat ini sudah relatif aman.
"Untuk bantuan yang dibutuhkan saat ini berupa logistik dan makanan, seperti mi instan dan telur. Kalau beras, informasinya sudah ada," kata dia.
Ahmad Muhibin menegaskan akan terus mengupayakan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Banten serta BBWSC3 agar normalisasi Sungai Ciwaka dapat segera direalisasikan.
Menurutnya, normalisasi sungai merupakan solusi utama untuk mencegah banjir berulang di wilayah tersebut.
"Bagaimanapun juga, solusi mendasar dari persoalan banjir ini adalah normalisasi Sungai Ciwaka. Itu yang terus saya dorong agar segera dilakukan," pungkasnya.