TRIBUNWOW.COM - Di tengah aktivitas harian yang semakin padat, headset sudah menjadi benda yang hampir tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Mulai dari mendengarkan musik, menonton film, hingga mengikuti kelas atau rapat online, semuanya terasa lebih nyaman dengan headset.
Namun, di balik kenyamanan dan privasi yang ditawarkan, penggunaan headset dalam waktu lama ternyata menyimpan risiko bagi kesehatan telinga.
Baca juga: Mengapa Kolesterol Tinggi Kini Banyak Terjadi di Usia Muda? Simak Penjelasan dr. Kunti, Sp.JP, FIHA
Tanpa disadari, kebiasaan menaikkan volume dan memakainya berjam-jam bisa berdampak pada pendengaran, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Pertanyaan:
Apa saja risiko terlalu lama memakai headset?
Begini jawaban Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher dr. Netty Widiandari, Sp. THT-KL dalam podcast kesehatan "Healthy Talk" dalam kanal YouTube Tribunnews.com.
Jawaban:
Suara dari headset langsung masuk ke gendang telinga dan saraf telinga tanpa penyaring.
Jika dipakai lama dengan volume tinggi, saraf telinga bisa lelah dan lama-kelamaan kemampuan mendengar menurun.
Sama seperti tubuh yang bisa lelah jika dipaksa bekerja, saraf telinga juga bisa mengalami kelelahan jika terus-menerus menerima suara keras.
Beberapa orang bisa mulai merasakan telinga berdenging setelah beberapa bulan pemakaian headset yang tidak bijak.
Baca juga: Apakah Anak Muda Bisa Terkena Batu Ginjal? Simak Penjelasan dr. Mega Anara Manurung
Jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus (misalnya berbulan-bulan atau bertahun-tahun), gangguan pendengaran bisa terjadi secara perlahan tapi pasti.
Memakai headset sambil tiduran atau sampai tertidur membuat telinga terpapar suara dalam waktu sangat lama tanpa jeda, sehingga risikonya lebih besar.
Agar pendengaran tetap sehat, saat memakai headset terapkan aturan 60 - 60, yaitu:
- Maksimal 60 menit per hari.
- Volume maksimal 60 persen dari suara tertinggi perangkat.
Dengan penggunaan yang bijak, telinga dan pendengaran bisa tetap sehat.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Sebelas Maret Surakarta/Orisa Sativa Hapsari)