BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI ‐ Operasi Tangkap Tangan (OTT)yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kejaksaan Negeri HSU menghebohkan Amuntai Kalalimantan.

Adapun setelah OTT KPK di Amuntai HSU, beberapa oknum jaksa Kejari HSU sempat dibawa ke Mapolres HSU untuk pemeriksaan.

Sejak sore hingga dini hari proses pemeriksaan dijaga ketat, sebelum akhirnya pada Jumatr (19/12/2025) sekitar 24.30 wita rombongan pennyidik KPK meninggalkan Mapolres HSU.

Tampak beberapa pegawai dan pejabat yang juga ikut dimintai keterangan termasuk juga staff ahli.

Dalam OTT KPK ini tampaknya membutuhkan banyak keterangan dari pegawai dan pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah HSU.

Baca juga: Terjaring OTT KPK di Amuntai, Terungkap Kajari HSU Albertinus Napitupulu Baru Bertugas 5 Bulan

Baca juga: Pasca OTT KPK di Amuntai, Kepala Dinas Pendidikan HSU Kalsel Turut Dibawa ke Jakarta

Dugaan diamankannya Jaksa termasuk Kajari HSU adanya dugaana pemerasan sesuai yang disampaikan Jubir KPK.

Senada dengan aktivitas oknum jaksa yang sering datang ke lingkungan SKPD HSU.

"Pekerjaan fisik di dinas kami seluruhnya berjalan baik dan tepat waktu, namun dari jaksa beberapa kali datang ke kantor tapi tidak tahu juga urusannya apa," ujar salah satu pegawai yang namanya enggan disebutkan.

Hingga saat ini masih menunggu dari KPK apakah ada pejabat di lingkungan Pemkab HSU yang ikut terlibat atau hanya menjadi saksi.

Terpisah Sekretaris Dinas Pendidikan HSU Husnul Fajeri meebenarkan bahwa informasi yang dirinya terima kepala dinas ikut dibawa ke Jakarta. Namun masih belum diketahui status hasil dari pemeriksaan.

"Untuk pelayanan Dinas Pendidikan masih berjalan seperti biasa, hanya beberapa agenda yang menjadi wewenang kepala dinas harus ditunda seperti pencairan dana untuk rekanan karena menunggu arahan dari Kepala Daerah dan menunggu hasil pemeriksaan KPK terhadap kepala dinas sebagai Pengguna Anggaran (PA)," ujarnya, Jumat (19/12/2025).

Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati