TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Rumah dinas Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang yang berada di kompleks Pemerintahan Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat, tampak sunyi dan sepi.
Kondisi ini terlihat setelah Ade Kuswara Kunang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pantauan Tribunnews.com di lokasi Jumat (19/12/2025) menunjukkan tidak adanya aktivitas berarti di lingkungan rumah dinas tersebut.
Area parkir yang biasanya digunakan tampak kosong tanpa kendaraan roda empat.
Hanya ada satu unit sepeda motor yang terlihat terparkir di bawah kanopi.
Rumah dinas Bupati Bekasi memiliki dua akses pintu masuk di sisi kiri dan kanan.
Namun, hanya pintu sebelah kiri yang dibuka dan dijaga ketat oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Selama kurang lebih satu jam pengamatan, hanya satu orang pengendara sepeda motor yang terlihat masuk ke area rumah dinas.
Petugas jaga yang berjumlah tiga orang tidak mengizinkan Tribunnews.com masuk lebih dekat, meski telah dijelaskan bahwa pengambilan gambar dilakukan untuk kepentingan publik.
Secara fisik, rumah dinas Bupati Bekasi didominasi dua warna, yakni putih pada bagian dinding dan merah pada bagian atap.
Beberapa jendela tampak terbuka, namun tidak terdengar suara maupun terlihat aktivitas di dalam rumah.
Halaman pun terlihat kosong tanpa barang-barang yang menandakan rumah tersebut sedang dihuni.
Meski sepi, kondisi bangunan dan lingkungan sekitar rumah dinas tampak terawat dengan baik.
Jalan di area rumah dinas tersebut telah beraspal rapi.
Rumah dinas ini dikenal sebagai Pendopo Bupati Bekasi, dengan gaya arsitektur tradisional Jawa yang dipadukan dengan sentuhan kolonial atau indis.
Bangunan tersebut dirancang untuk mencerminkan warisan budaya lokal sekaligus menunjang fungsi pemerintahan modern.
Adapun bagian depan rumah dinas difungsikan sebagai area publik atau tempat penerimaan tamu resmi.
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (18/12/2025) malam.
Ade Kuswara diketahui sudah berada di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Jumat (19/12/2025).
Ade Kuswara sudah diamankan di dalam gedung lembaga antirasuah tersebut, namun tidak dibawa masuk melalui akses utama.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu ditangkap bersama sang ayah, HM Kunang.
Sama seperti anaknya, HM Kunang juga sudah berada di dalam Gedung KPK.
Adapun langkah senyap ini diambil lantaran tim penyidik KPK di lapangan masih memiliki target operasi lain yang belum tertangkap, yakni Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) setempat.
Kasus yang menjerat Ade Kuswara Kunang ini disinyalir memiliki konstruksi perkara yang kompleks.
Sumber tersebut mengungkapkan adanya irisan antara dugaan pemerasan dan suap proyek.
Di satu sisi, terdapat indikasi pemerasan yang diduga dilakukan oleh oknum Kejaksaan terhadap Bupati dan ayahnya.
Namun di sisi lain, terdapat pula dugaan praktik rasuah terkait pengerjaan proyek.
Secara terpisah, Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan adanya kegiatan penindakan di wilayah Bekasi.
Baca juga: OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara, KPK: Terjerat Dugaan Irisan Kasus Suap Proyek dan Pemerasan
Ia menyebut tim penyidik telah mengamankan sekitar 10 orang dalam operasi senyap yang berlangsung sejak 17–18 Desember 2025 tersebut.