TRIBUNJAMBI.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat bertambah menjadi 1.071 jiwa hingga Jumat (19/12/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan jumlah korban meninggal bertambah tiga orang dibandingkan data sehari sebelumnya.
“Total korban meninggal dunia di tiga provinsi bertambah dari 1.068 jiwa menjadi 1.071 jiwa per hari ini,” ujar Abdul Muhari dalam konferensi pers daring, Jumat.
Selain itu, BNPB mencatat jumlah korban hilang berkurang dari 190 orang menjadi 185 orang. Penurunan juga terjadi pada jumlah pengungsi.
“Jumlah pengungsi yang sebelumnya 537.185 jiwa, hari ini berkurang menjadi 526.868 jiwa,” kata Abdul.
BNPB menyebut hingga saat ini masih terdapat 27 kabupaten/kota yang berada dalam status tanggap darurat, terdiri atas 12 daerah di Aceh, delapan daerah di Sumatra Utara, dan sembilan daerah di Sumatra Barat.
Abdul Muhari menambahkan, pemerintah daerah bersama pemerintah pusat telah mulai mempercepat pembangunan hunian sementara dan hunian tetap bagi warga terdampak bencana di seluruh wilayah tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa penanganan bencana di tiga provinsi tersebut telah dilakukan dengan skala nasional sejak hari pertama, meskipun belum ditetapkan status Bencana Nasional.
“Sejak 26 November, pemerintah pusat sudah melakukan mobilisasi nasional di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat,” ujar Teddy dalam konferensi pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat.
Teddy menyebut lebih dari 50.000 personel gabungan TNI, Polri, Basarnas, dan relawan telah dikerahkan ke wilayah terdampak.
Pemerintah pusat juga telah menyalurkan anggaran hingga Rp60 triliun secara bertahap untuk pembangunan hunian, pemulihan infrastruktur, dan bantuan kepada pemerintah daerah.
Menurut Teddy, berbagai sarana dan prasarana pendukung penanganan bencana, termasuk kapal, pesawat, helikopter, serta alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum, telah dikerahkan ke lokasi bencana.
Teddy juga meminta masyarakat melaporkan kepada petugas di lapangan apabila masih terdapat wilayah terdampak yang belum menerima bantuan logistik.
“Silakan sampaikan kepada petugas TNI, Polri, Basarnas, BNPB, atau kepala daerah setempat jika ada wilayah yang belum mendapatkan bantuan,” katanya.
Ia mengajak seluruh pihak untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam upaya penanganan dan pemulihan pascabencana di wilayah Sumatra.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Jambi Jumat Sore hingga Malam di 6 Kabupaten