SRIPOKU.COM,PALEMBANG - Nasib daya beli uang Rp 20.000 di Palembang dan Yogyakarta kini tengah diuji seiring dengan rencana kenaikan UMK 2026. Dengan nominal uang sebesar itu apakah masih bisa membuat perut kenyang jika dibelanjakan di pusat wisata.
Penting untuk diketahui, estimasi UMK 2025 Palembang berada di angka Rp3.916.635.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Selatan No. 889/KPTS/DISNAKERTRANS/2023 yang kemudian disesuaikan dengan proyeksi inflasi/pertumbuhan ekonomi 2024-2025.
Sementara di Yogyakarta (Kota) estimasi UMK 2025 berada di kisaran Rp2.492.997.
Berdasarkan Keputusan Gubernur DIY No. 396/KEP/2023 dengan penyesuaian tren kenaikan tahunan.
Untuk itu, berikut Sripoku.com sajikan food battle uang Rp20 ribu di Pasar 16 Ilir Palembang dan Malioboro Yogyakarta.
Food battle merujuk pada "pertarungan makanan" perbandingan makanan apa yang bisa dibeli dengan uang Rp 20.000.
Baca juga: Palembang vs Semarang: Duel Metropolitan Beda Pulau, Cek Perbandingan Biaya Hidup Menyambut 2026
1. Pasar 16 Ilir Palembang: Surga Protein di Bawah Ampera
Di Palembang, uang Rp20.000 masih cukup sakti jika Anda tahu tempatnya.
Di kawasan Pasar 16 Ilir, menu berbasis ikan tetap menjadi primadona yang mengenyangkan.
Menu Juara: Satu porsi Model Ikan atau Tekwan yang mengepul panas. Dengan harga berkisar Rp15.000, Anda sudah mendapatkan porsi protein ikan yang cukup padat dengan kuah udang yang kaya rasa.
Sisa Kembalian: Dengan sisa Rp5.000, Anda masih bisa membungkus satu gelas Es Teh Manis atau mencicipi dua buah Pempek Kulit kecil sebagai pelengkap.
Vibe: Makan dengan pemandangan Jembatan Ampera dan hembusan angin Sungai Musi. Kenyangnya terasa mantap dan tahan lama.
2. Malioboro Yogyakarta: Si Paling Variatif dan Ramah Kantong
Beralih ke Yogyakarta, Malioboro tetap menawarkan efisiensi meski statusnya adalah jantung wisata dunia.
Di lorong-lorong pasarnya, uang Rp20.000 bisa bertransformasi menjadi beberapa jenis camilan atau satu menu berat yang lengkap.
Menu Juara: Satu porsi Pecel Senggol lengkap dengan sayuran hijau dan bumbu kacang yang kental, dibanderol sekitar Rp12.000.
Sisa Kembalian: Menariknya, sisa uang Rp8.000 di sini masih sangat bernilai. Anda bisa menambah satu tusuk Sate Kere (gajih sapi) dan satu buah Gorengan atau Lumpia, yang membuat pengalaman makan terasa lebih beragam.
Vibe: Makan lesehan di tengah keriuhan musik jalanan Malioboro yang khas.
Sementara itu, merujuk pada Survei Biaya Hidup (SBH) BPS, Palembang seringkali masuk dalam daftar kota dengan biaya hidup menengah, namun memiliki rasio pendapatan yang stabil.
Siapa yang Paling Unggul?
Jika Anda mencari porsi yang membuat perut terasa "penuh" lebih lama, Pasar 16 Ilir Palembang adalah pemenangnya berkat dominasi karbohidrat dan ikan.
Namun, jika Anda lebih menyukai variasi makanan dalam satu kali makan, Malioboro Yogyakarta memberikan fleksibilitas harga yang sulit dikalahkan.
Fenomena ini membuktikan bahwa meski inflasi membayangi akhir tahun 2025, strategi memilih tempat makan di area tradisional tetap menjadi kunci untuk bertahan dengan anggaran terbatas.***