TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU – Sekira 4 hari berlalu pasca kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), pergerakan harga di Pasar Induk Malinau, Kaltara terpantau stabil tanpa gejolak harga.
Hasil inspeksi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah menemukan hanya satu dua komoditas yang harganya mengalami kenaikan.
Wakil Bupati Malinau, Jakaria, mengatakan pergerakan harga komoditas di pasar cenderung stabil pekan ini.
Hanya satu dua komoditas yang mengalami kenaikan harga yang tak disebabkan langsung oleh kelangkaan BBM, melainkan karena rantai distribusi.
Baca juga: Launching MDC, Kepala KPwBI Kaltara Hasindo Ginsar Manik Sebut Inflasi di Tarakan Stabil
“Tadi kita pantau, yang naik bawang, kemudian minyak. Lombok (cabe) itu turun. Intinya harga stabil dan tidak terpengaruh karena BBM,” ujarnya, Jumat (19/12/2025).
Harga barang di Pasar Induk disebut masih stabil karena BBM nonsubsidi tak terpengaruh kelangkaan. Selain itu, stok BBM dari kabupaten/kota tetangga masih relatif aman.
Sehingga tak berpengaruh terhadap komoditas yang didatangkan dari luar daerah.
“Intinya harga di pasaran masih stabil. Dalam pekan ini kita lihat lagi, dan harga akan terus diawasi tim,” kata Jakaria.
Pedagang di Pasar Induk Malinau, Andi, mengatakan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah minyak goreng, bawang, dan kacang tanah.
Baca juga: BREAKING NEWS Wali Kota Tarakan Launching MDC: Inflasi Seperti Tekanan Darah, Terlalu Tinggi Bahaya
“Yang naik minyak, terus bawang. Minyak ini karena kita tidak punya agen MinyaKita di sini. Bawang, stok dari luar,” katanya.
Harga MinyaKita naik dari pekan lalu Rp 20 ribu seliter menjadi Rp 22 ribu seliter.
Selain itu, bawang merah dan jenis komoditas bumbu seperti kacang tanah yang naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 25 ribu.
(*)
Penulis: Mohammad Supri