Jadi Titik Krusia, PT MPG Berhasil Operasikan Kembali Unit 4 PLTU 3-4 Pascabencana Hidrometeorologi
December 20, 2025 12:54 PM

Oleh: Yang Jun

DEPARTEMEN Operasi PT Meulaboh Power Generation (PT MPG) berhasil melakukan pengoperasian kembali Unit 4 PLTU 3-4 setelah sempat terhenti akibat bencana alam. 

Keberhasilan ini menjadi titik krusial dalam pemulihan pasokan listrik di Provinsi Aceh pascabencana.

Bencana hidrometeorologi berupa hujan lebat ekstrem dan tanah longsor yang dipicu oleh Siklon Tropis Senyar di Selat Malaka sempat melumpuhkan infrastruktur kelistrikan di Aceh.

Intensitas hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya menyebabkan robohnya sejumlah tower pada jalur transmisi 275kV yang berujung pada terganggunya stabilitas pasokan energi.

Pada 26 November lalu, dua unit pembangkit di PLTU 3-4 yang dikelola PT MPG terpaksa dihentikan operasionalnya (shutdown) demi alasan keamanan setelah jalur transmisi utama terputus.

Langkah cepat dan prioritas keselamatan

Merespons situasi darurat tersebut, Presiden Direktur PT MPG, Yang Kai, segera memberikan instruksi tegas kepada seluruh lini produksi. 

"Pastikan keselamatan seluruh personel menjadi prioritas utama dengan segala cara, sembari tetap menjaga stabilitas peralatan pembangkit," tegasnya.

Baca juga: PT MPG Kirim Engineer ke Tiongkok untuk Pelatihan Operasi PLTU Berskala Global

Baca juga: PT MPG Gelar Sesi Berbagi Pengalaman Usai Program Culture Exchange ke Tiongkok

Di ruang kendali, suasana tegang menyelimuti saat alarm berbunyi di tengah deru hujan deras. 

Namun, para operator tetap tenang menjalankan prosedur penghentian darurat. 

Di bawah komando pemimpin shift, tim kontrol, inspeksi, dan pemeliharaan bekerja sama memastikan transisi unit dari kondisi operasi ke penghentian aman (safe shutdown) berjalan tanpa kendala.

Supervisor Electrical Operation PT MPG
Supervisor Electrical Operation PT MPG, Yang Jun.(Dok PT MPG/HO)

Inspeksi menyeluruh dan mitigasi risiko 

Presiden Direktur Yang Kai, langsung memimpin inspeksi lapangan untuk memastikan seluruh prosedur keselamatan dijalankan. 

Gugus tugas teknis segera dibentuk untuk melakukan pemeriksaan komprehensif, meliputi:

* Sistem Elektrikal dan Termal: Pengujian isolasi dan perlindungan kelembaban pada motor.

* Struktur Fisik: Pemeriksaan fasilitas drainase dan ketahanan bangunan terhadap banjir.

* Peralatan Utama: Inspeksi mendalam pada turbin uap, generator, dan boiler.

Setiap risiko, termasuk potensi lembap pada peralatan akibat curah hujan tinggi, didata dan ditangani secara instan untuk membangun sistem pertahanan keselamatan yang kokoh.

Baca juga: PT MPG Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Beutong Ateuh Banggalang

Detik-detik penyambungan kembali (sinkronisasi)

Persiapan matang dilakukan sebelum perintah pengoperasian kembali diturunkan. 

Departemen peralatan memastikan sistem gas buang, sistem bahan bakar, hingga perangkat proteksi generator berada dalam kondisi prima.

Puncaknya pada 18 Desember, Unit 4 memasuki tahap kritis penyambungan jaringan listrik (synchronization). 

Fokus tinggi terpancar dari para operator di ruang kendali saat mereka menyesuaikan frekuensi, tegangan, dan fase unit dengan jaringan listrik utama.

"Lapor, sakelar utama generator No. 4 telah ditutup. Unit berhasil terhubung ke jaringan!" lapor petugas di ruang kendali yang disambut dengan rasa syukur oleh seluruh tim.

Komitmen untuk pemulihan Aceh

Keberhasilan ini membuktikan profesionalisme dan kemampuan tanggap darurat tim teknis PT MPG dalam menghadapi krisis. 

Baca juga: PLN dan PT MPG Sepakat Tingkatkan Komunikasi untuk Jaga Pasokan Listrik Aceh

Saat ini, PT MPG terus memperketat pemantauan operasional guna memastikan pasokan listrik tetap stabil. 

Langkah ini diharapkan dapat mendukung penuh proses pemulihan dan rekonstruksi pasca-bencana di seluruh wilayah Provinsi Aceh. (*)

Penulis ada Supervisor Electrical Operation PT Meulaboh Power Generation (MPG) Nagan Raya

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.