Riza Herdavid Tantang Kades Berinovasi, KDMP Disebut Kunci Ekonomi Desa Bangka Selatan
December 20, 2025 02:03 PM

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menegaskan pentingnya peran kepala desa dalam menggerakkan dan mengembangkan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) sebagai motor penggerak ekonomi rakyat. Di tengah kebijakan efisiensi anggaran, desa justru dituntut lebih inovatif dan mampu memaksimalkan potensi lokal yang dimiliki.

Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung penuh kebijakan pemerintah pusat dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. Khususnya program penguatan koperasi dan kesejahteraan masyarakat pesisir serta desa. Efisiensi anggaran bukan alasan untuk berhenti bergerak, melainkan momentum untuk memperkuat kolaborasi antara desa, koperasi, pelaku usaha, dan pemerintah.

“Pemkab Bangka Selatan siap menampung apa saja yang bisa diberikan pemerintah pusat ke daerah. Targetnya bisa menjadi daerah percontohan,” kata dia kepada Bangkapos.com, Sabtu (20/12/2025).

Menurutnya dengan dukungan pemerintah pusat dan peran aktif kepala desa, Kabupaten Bangka Selatan berpotensi besar menjadi daerah percontohan nasional. Terutama dalam pelaksanaan program Koperasi Desa Merah Putih maupun Kampung Nelayan Merah Putih. Ia mencontohkan Desa Terap, Kecamatan Tukak Sadai yang telah membentuk koperasi Merah Putih dan saat ini tercatat sebagai koperasi nomor dua se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dirinya menekankan bahwa penguatan Koperasi Desa Merah Putih akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat di masing-masing desa. Dengan koperasi yang aktif, biaya produksi dapat ditekan sehingga pendapatan masyarakat bisa meningkat. Secara otomatis dapat menciptakan efek ganda bagi perekonomian desa. Oleh karena itu, perlunya setiap kepala desa aktif dan inovatif dalam menangkap peluang yang diberikan pemerintah pusat maupun daerah.

“Tinggal bagaimana pergerakan setiap kepala desa. Misalnya seperti Kepala Desa Tukak, Holbi. Dia bisa mengamati, tiru dan modifikasi program yang diberikan oleh pemerintah pusat dengan KDMP dengan unit usaha SPBUN,” jelas Riza Herdavid.

Pemerintah daerah telah menyesuaikan wadah Koperasi Merah Putih sesuai potensi yang dimiliki oleh desa. Apabila suatu desa memiliki potensi pada sektor pertanian, maka hal itu bisa dijadikan sebagai lini usaha di dalam Koperasi Merah Putih. Dengan begitu, potensi dari sebuah desa yang telah tertampung tersebut bisa menunjang bergulirnya program pemerintah lainnya. Misalnya Koperasi Merah Putih di Desa Rias telah difokuskan untuk sentra pertanian padi.

Lalu, beberapa desa lain yang mengandalkan perkebunan kelapa sawit nantinya koperasi tersebut akan diarahkan untuk menjadi Delivery Order (DO) atau pemasok. Sementara desa yang terdapat pabrik kelapa sawit nantinya akan difokuskan kepada pengolahan crude palm oil alias CPO. Sedangkan bagi desa dengan potensi hasil laut, terutama desa pesisir bakal diutamakan dengan produksi tangkap. Termasuk potensi kepiting seperti di Kecamatan Lepar, Kecamatan Kepulauan Pongok maupun Kecamatan Tukak Sadai.

“Rata-rata saya sudah mengarahkan operasional Koperasi Merah Putih sesuai dengan potensi setiap desa. Semua sudah kami siapkan, tinggal berkoordinasi dengan pihak terkait,” ucapnya.

Dengan dorongan inovasi di tingkat desa Riza Herdavid optimistis Koperasi Desa Merah Putih dapat menjadi instrumen utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan ekonomi rakyat yang mandiri, sejahtera, dan sejalan dengan visi pembangunan nasional. Dirinya ingin seluruh pengurus koperasi bisa memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.

“Tujuan Presiden tercapai, rakyat sejahtera. Ini sebuah kemudahan di tengah efisiensi,” ucapnya. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.