Pilu Ayah dari Santri yang Meninggal Dibully Murid Lain, Anaknya Ditemukan Kaku, Kecewa Karena Ini
December 20, 2025 03:38 PM

TRIBUNTRENDS.COM - Mino (39), ayah dari santri berinisial MMA (12) yang menjadi korban dugaan perundungan di Pondok Pesantren Santri Manjung, Wonogiri, Jawa Tengah, menceritakan kondisi putranya sebelum meninggal dunia.

MMA dinyatakan meninggal pada Senin (15/12/2025) setelah sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit. Korban diduga mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh sejumlah santri lain.

Saat ini, sembilan terduga pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Tragis yang Dialami Siswi SD Korban Bully, dari Diludahi, Ditabrak Sepeda hingga Kini Trauma Hebat

Dapat Kabar Buruk Saat Menjenguk Anak

Mino mengungkapkan bahwa keputusan menyekolahkan anaknya di pondok pesantren berawal dari keinginan MMA sendiri.

Korban diketahui baru sekitar enam bulan menempuh pendidikan di Ponpes Santri Manjung.

Selain itu, lokasi pesantren yang dekat dengan rumah nenek korban juga menjadi pertimbangan keluarga.

“Kalau ditaruh di situ kan dekat sama mbah. Kalau saya nengok ke sana sekalian nengok embah. Tadinya mikirnya begitu,” ujar Mino saat ditemui pada Jumat (19/12/2025).

Namun, peristiwa yang menimpa anaknya membuat Mino merasa sangat menyesal.

Kekecewaan Mino mulai dirasakan saat ia datang menjenguk MMA pada Minggu (14/12/2025) siang.

Kedatangannya kala itu bertujuan untuk memberikan uang saku kepada anaknya yang akan mengikuti kegiatan study tour.

Namun, sesaat setelah memarkirkan sepeda motor di area pesantren, Mino justru menerima kabar bahwa MMA dalam kondisi sakit dan terbaring di kamar.

Baca juga: Di-bully Sampai Kena Mental, Aurel Hermansyah Tak Mau Menyusui Anak, Istri Atta: Aku Nangis & Stres

DUGAAN BULLYING - Suasana Ponpes Santri Manjung Wonogiri, Kamis (18/12/2025) siang
DUGAAN BULLYING - Suasana Ponpes Santri Manjung Wonogiri, Kamis (18/12/2025) siang (TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)

Korban Tak Merespons Kehadiran Ayahnya

Mino segera menuju kamar korban, saat tiba, ia mendapati MMA dalam posisi tengkurap dan tidak memberikan respons sebagaimana mestinya.

“Setelah sampai kamar, anak saya sudah tengkurap,” tutur Mino.

Korban bahkan tampak tidak mengenali ayahnya. Ketika tubuhnya disentuh, MMA justru menepis tangan Mino.

Melihat kondisi tersebut, Mino segera membawa anaknya ke puskesmas terdekat.

Dari puskesmas, MMA langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Atsrini, Wonogiri. Selama menjalani perawatan, kondisi korban tidak pernah sadar.

“Penanganan di rumah sakit, anak saya sudah tidak sadar. Dirawat di ICU dari Minggu sampai Senin,” kata Mino.

Pada Senin (15/12/2025), MMA akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Cinta Ditolak, Anak Lelaki Usia 12 Tahun Jadi Korban Bully Teman Sampai Alami Gegar Otak

BULLYING DI PONPES - Mino (39) warga Jatiyoso, Karanganyar saat menunjukkan foto putranya MMA yang diduga jadi korban bulliying
BULLYING DI PONPES - Mino (39) warga Jatiyoso, Karanganyar saat menunjukkan foto putranya MMA yang diduga jadi korban bulliying (KOMPAS.com/Romensy Augustino)

Kekecewaan terhadap Pengurus Pesantren

Mino mengungkapkan bahwa dokter yang menangani korban menyampaikan MMA tidak meninggal karena sakit.

Hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya sejumlah bekas memar di tubuh korban.

“Ada lebam di dada dan lengan kanan. Setelah dimandikan, ditemukan juga lebam di kaki,” jelasnya.

Selain menyesali keputusannya, Mino juga menyampaikan kekecewaan terhadap pihak pengurus pondok pesantren.

Menurutnya, tidak ada pengurus yang menjenguk anaknya selama dirawat di rumah sakit.

“Tidak ada yang datang menjenguk sama sekali, bela sungkawa baru ada setelah anak saya dimandikan dan dimakamkan,” tutup Mino.

(TribunTrends.com/Talitha)
Jangan lewatkan berita-berita TribunTrends.com tak kalah menarik lainnya di Google News, Threads, dan Facebook
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.