TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sejak dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memang kerap membagikan kegiatannya di akun Instagram resmi @menkeuri.
Namun ia tetap dibantu Kementerian Keuangan itu dalam mengelola akun tersebut.
Baru-baru ini sebuah hal menarik terlihat di akun Instagram @menkeuri. Pasalnya, seorang pejabat daerah tampak meninggalkan komentar pada sebuah postingan.
Pejabat tersebut adalah Bupati Siak, Afni Zulkifli. Ia menulis komentar cukup panjang pada postingan akun @menkeuri yang diunggah pada Kamis (18/12/2025).
Afni mengadukan pemangkasan dana yang dirasa sangat menyulitkan.
Pasalnya ada banyak sekali kewajiban yang harus dibayarkan.
Mulai dari gaji perangkat kampung, guru, kader Posyandu, hingga beasiswa anak miskin.
Afni mengaku telah berulang kali mengirim surat ke Kementerian Keuangan namun tak kunjung mendapat jawaban.
"Pak...tolonglah hak rakyat Siak, yang berkali-kali kami sudah bersurat, dibayarkan Pak. Kami tidak meminta free, melainkan menagih hak rakyat kami yang memang masih tertahan di Kemenkeu.
Di akhir tahun ini, kewajiban-kewajiban kami seperti gaji perangkat kampung, guru MDA/MDTW (guru ngaji), kader Posyandu, beasiswa anak miskin, dll tak terbayarkan kalau dana transfer bulan ini kembali dipotong 50 persen tanpa tahu salahnya apa," tulis Afni.
Baca juga: Sepak Terjang Afni Zulkifli Bupati Siak, Anak Penjual Lontong Sayur, Pernah jadi Wartawan, Lulus S3
Afni masih heran mengapa dana untuk daerahnya dipotong 50 persen.
Padahal penyerapan anggaran di wilayahnya telah terbukti baik.
Afni pun bingung harus mengadu dan memohon kemana lagi.
Wanita yang meraih gelar Doktor dari Universitas Pasundan itu bahkan merasa seperti sedang mengemis.
"Penyerapan anggaran kami baik, diakui oleh Kanwil. Tapi kenapa masih dipotong lagi 50%. Tolonglah Pak, kek manalah kami harus mengadu dan memohon. Itu uang hak rakyat kami, tapi kami bagai mengemis ke pusat.
Jika terpangkas terus begini, ada ribuan rakyat kami dan keluarga mereka yg terdampak. Apa yang harus kami sampaikan ke rakyat kalau pusat menahan hak kami seperti ini?
Baca juga: Peringatan Keras Menkeu Purbaya Jika Bea Cukai Tak Perbaiki Kinerja: Balik Seperti Zaman Orde Baru!
Kami juga dilantik di bawah sumpah Al Quran untuk jujur pada rakyat. Sudah beberapa kali kami bersurat memohon, mengemis, tapi malah dapat info dana transfer bulan ini dipangkas lagi 50% tanpa tahu salah Siak apa.
Dari Negeri kami ini, SDA terbesar rasanya sudah dipersembahkan untuk Negara. Laporan keuangan kami baik, tidak ada dana mengendap, bahkan penyerapan dana desa kamipun sudah 100%.
Tolonglah, apa yg harus kami sampaikan ke rakyat di akhir bulan hak-hak dasar mereka tak terpenuhi. Uangnya ada tapi tak ditransfer oleh pusat (Kemenkeu) tanpa alasan," jelas Afni.
(TribunnewsMaker.com/Febriana)