TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Bun Joi Phiau meminta Pemprov DKI Jakarta menyiapkan langkah-langkah mitigasi secara maksimal untuk menghadapi cuaca ekstrem.
Hal itu terkait cuaca hujan disertai angin kencang melanda Jakarta dalam beberapa hari terakhir.
Pria yang akrab disapa Koh Abun itu mengatakan, potensi cuaca ekstrem harus diantisipasi sejak dini demi meminimalisasi dampak yang bisa merugikan masyarakat.
“Jakarta diperkirakan terkena cuaca ekstrem sepanjang akhir pekan ini. Oleh karena itu, kita perlu menyiapkan diri sebaik-baiknya dengan segala kemungkinan yang mungkin akan terjadi nantinya,” kata Bun, Sabtu (20/12/2025).
Menurutnya, angin kencang yang disertai curah hujan tinggi berpotensi memicu banjir di sejumlah wilayah Jakarta serta meningkatkan risiko pohon tumbang.
“Dalam kondisi seperti ini, banjir sangat rentan terjadi di beberapa wilayah. Tentu saja semua ini perlu diantisipasi agar Pemprov DKI benar-benar siap untuk menanggulangi bencana semacam itu apabila terjadi,” kata dia.
Bun juga menyoroti pentingnya pengecekan dan peremajaan pohon-pohon di Jakarta yang dinilai rawan tumbang saat diterpa angin kencang.
“Kemudian, pengecekan pohon-pohon harus kembali digencarkan untuk meremajakan semua yang berpotensi tumbang karena diterpa angin kencang. Jangan sampai ada pohon tumbang lagi nantinya, sudah cukup korban luka-luka bahkan nyawa yang diakibatkan oleh itu selama ini,” tegasnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi angin kencang di wilayah Jakarta yang berkaitan dengan puncak musim hujan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa Desember merupakan periode puncak musim hujan di wilayah barat Indonesia.
“Puncak musim hujan, Desember adalah periode puncak musim hujan di wilayah barat Indonesia. Kombinasi hujan lebat, awan konvektif, dan perbedaan tekanan udara dapat memicu angin kencang,” ujar Guswanto, Selasa (16/12/2025).
Ia menambahkan, berdasarkan prakiraan BMKG, potensi angin kencang tersebut masih akan berlangsung hingga mendekati perayaan Natal.
BMKG pun mengimbau masyarakat Jakarta untuk meningkatkan kewaspadaan serta mengikuti informasi cuaca terkini, guna menghindari risiko yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem tersebut.
“Berdasarkan prakiraan BMKG, kondisi ini masih berpotensi berlangsung hingga sekitar 21 Desember 2025 sehingga masyarakat diimbau tetap waspada terhadap dampak seperti pohon tumbang, genangan, dan gangguan aktivitas,” katanya.