TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Polisi belum bisa memastikan terkait penyebab pasti kebakaran maut rumah sekaligus gudang aksesoris di Penjaringan, Jakarta Utara yang menewaskan lima orang.
Kanit Reskrim Polsek Penjaringan AKP Sampson Hosa Hutapea mengatakan, masih menunggu hasil Pusat Laboratoriun Forensik (Puslabfor).
"Belum tahu (terkait penyebab kebakaran. Kami semua menunggu hasil Labfor," kata Sampson kepada wartawan, Sabtu (20/12/2025).
Sampson mengatakan, sampai saat ini pihaknya telah memeriksa sebanyak total tujuh orang saksi.
"Sejauh ini tujuh orang saksi telah diperiksa," ujarnya.
Diketahui, lima orang tewas dalam kebakaran rumah dan gudang aksesoris di Jalan Lindung Pasar Baru, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara pada Kamis (18/12/2025) malam.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Budi Haryono, mengatakan, kondisi bangunan yang dipasangi teralis permanen memperparah situasi ketika api mulai membesar.
Korban tidak memiliki jalur alternatif untuk menyelamatkan diri saat pintu utama sudah dilalap api.
Adapun korban tewas diduga karena menghirup asap tebal.
"Korban tidak bisa keluar karena akses keluarnya menuju pintu yang ada mobil listrik, sementara akses lainnya terhalang teralis," kata Budi, Jumat (19/12/2025).
Budi menjelaskan, kebakaran diduga dipicu aktivitas pengisian daya mobil listrik di lantai dasar rumah.
Api disertai ledakan dan panas tinggi dengan cepat menjalar ke seluruh bangunan.
Rumah tersebut diketahui juga difungsikan sebagai tempat usaha aksesoris yang menyimpan banyak bahan mudah terbakar, seperti biji plastik, cat, dan perlengkapan lainnya
Kondisi itu membuat api cepat membesar dan menghasilkan asap sangat tebal, sementara teralis membuat pergerakan penghuni dan petugas menjadi terbatas.
Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi sempat mendengar teriakan minta tolong dari seorang perempuan yang terjebak di dalam rumah.
Upaya penyelamatan dilakukan bersama warga dengan membongkar teralis menggunakan linggis, namun api sudah terlanjur membesar.
Setelah api berhasil dikendalikan, petugas menemukan lima jenazah di lantai dua rumah, tepatnya di dalam satu kamar.
Seluruh korban ditemukan dalam kondisi berkumpul dan saling berangkulan.