Proyeksi Porprov Jatim, 560 Atlet Jujitsu Adu Teknik Berebut Piala KONI Surabaya
December 20, 2025 06:32 PM

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sebanyak 560 atlet muda mengikuti Kejuaraan Ju-jitsu 2025 yang digelar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) bersama Pengurus Besar Ju-jitsu Indonesia (PBJI) Kota Surabaya.

Ajang mencari bibit atlet ini diproyeksikan untuk atlet Porprov Jatim.

Baca juga: Pengurus Baru KONI Surabaya Dilantik, Eri Cahyadi Target 250 Medali Emas di Porprov Jatim 2027

Kejuaraan Ju-jitsu memperebutkan Piala KONI tersebut digelar di Graha Hasta Brata Universitas PGRI Adi Buana Surabaya selama dua hari, mulai Sabtu (20/12/2025) sampai Minggu (21/12/2025).

  • Ajang ini diikuti ratusan atlet dari berbagai perguruan.
  • Kejuaraan ini mempertandingkan dua kategori utama yakni fighting dan newaza.
  • Kejuaraan ini juga penjaringan atlet potensial dari level junior hingga senior.
  • Kegiatan akhir tahun itu agenda Kota Surabaya untuk mendapatkan bibit atlet dari junior sampai senior. 

"Ini juga sebagai bagian dari persiapan jangka panjang menuju Porprov Jawa Timur 2027. Surabaya menjadi salah satu tuan rumah," kata Ketua PBJI Provinsi Jawa Timur, Eko Wahyu Surcahyo.

Prestasi Surabaya Masih Belum Optimal

Catatan Eko, prestasi Surabaya dinilai belum optimal dalam beberapa event sebelumnya, meski memiliki potensi atlet yang besar.

Baca juga: Pemkot Kucurkan Bonus Rp 42,7 Miliar untuk Atlet Juara Porprov Jatim 2025

“Surabaya ini gudangnya atlet. Tapi kenapa kemarin prestasinya kurang? Ini yang perlu dievaluasi, apakah sistem kepengurusannya, rekrutmennya, atau kurangnya ruang bertanding. Dengan event seperti ini, saya yakin Surabaya akan bangkit,” kata Eko.

Akan ada 13 kelas pertandingan, dengan target ke depan bisa berkembang menjadi 20 medali.

Agar seluruh potensi atlet bisa tertampung dan tidak berpindah ke daerah lain.

Pembenahan Serius Prestasi Fu-jitsu Surabaya

Sementara itu, Ketua Panitia Kejuaraan sekaligus Ketua PBJI Kota Surabaya, Tjahja HW, menegaskan bahwa ajang ini merupakan langkah awal pembenahan serius prestasi Ju-jitsu Surabaya.

“Surabaya ingin berbenah. Kami ingin menjaring bibit-bibit atlet, lalu dibina secara berkelanjutan. Surabaya ini iri dengan Jawa Timur yang sudah juara umum PON Beladiri dan punya atlet sampai SEA Games, sementara kontribusi Surabaya ke Puslatda masih minim,” ujarnya.

Momentum Persatuan Lintas Perguruan

Dukungan politik dan moral juga datang dari Dewan Penasihat PBJI Kota Surabaya yang juga Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko.

Ia menilai kejuaraan ini sebagai momentum persatuan lintas perguruan menjelang Porprov 2027.

“Ini bukan event satu perguruan, tapi multi perguruan. Momentum yang sangat bagus agar semua perguruan Ju-jitsu di Surabaya bersatu. Karena ke depan kita punya gawe besar, Porprov Jawa Timur 2027,” kata Yona yang akrab disapa Cak Yebe.

Cak Yebe juga memberikan dukungan dana Rp 10 juta untuk para pelatih dan Rp 10 juta untuk atlet juara sebagai bentuk motivasi.

“Semoga ini menjadi motivasi, bukan karena nilainya. Menang kalah itu biasa. Musuh paling berat adalah diri sendiri. Kalau bisa mengalahkan diri sendiri, insya Allah kalian juara sejati,” katanya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.