Soal Bendera Putih di Aceh, Mendagri Tito Nilai sebagai Wujud Aspirasi Warga Hadapi Bencana
December 20, 2025 06:42 PM

- Aksi pengibaran bendera putih di Aceh pascabencana banjir bandang dan tanah longsor kini ramai jadi sorotan publik.

Pengibaran bendera putih ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga Aceh pada penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh pada akhir November 2025 lalu.

Deretan pejabat hingga DPR RI pun turut merespons adanya pengibaran bendera putih di Aceh ini.

Di antaranya ada Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, serta Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan.

Respons Gubernur Aceh
Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengartikan pengibaran bendera putih di Aceh ini sebagai aksi solidaritas, serta untuk menunjukkan rasa ingin dibantu.

"Kalau bendera putih, kita artikan menurut kacamata saya sebagai  solidarity sebagai rasa simpatisan dan rasa ingin ingin dibantu ya seperti itu."

"Yang jelas bendera putri itu sepertinya ada untuk perhatian orang lain ya," laya Gubernur Muzakir Manaf, saat meninjau proses distribusi bantuan kemanusiaan di Pelabuhan Krueng Geukuh, Aceh Utara, Kamis (18/12/2025), dilansir Kompas TV.

Gubernur yang akrab disapa Mualem itu juga menilai pengibaran bendera putih ini bukan berarti menyerah dalam menghadapi bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh ini.

Karena pada dasarnya pemerintah, baik pusat maupun daerah telah menyalurkan bantuan kepada warga Aceh yang terdampak bencana.

Namun memang penyaluran bantuan dan penanganan bencana ini butuh proses dan tidak bisa dilakukan secara instan.

Untuk itu Mualem meminta semua warga Aceh bisa mengerti akan kondisi dan kesulitan dalam penanganan bencana di Aceh ini.

"Bukan menyerah, soalnya apa adanya dari pemerintah dari pemerintah provinsi di pemerintah pusat kan sedang menyalurkan, sedang mengupayakan."

"Seperti saya bilang tadi, tidak kita balik telapak tangan hari ini banjir besok dibangun, habis dia, semuanya tidak mungkin."

"Ini sudah berapa hari, kita lihat sendiri, kita bukan duduk diam semuanya juga, pemerintah pusat bukan (hanya) duduk, dia mengusahakan juga, kita paham-pahamlah, mengertilah," ungkap Mualem.

Mendagri Nilai Pengibaran Bendera Putih sebagai Aspirasi Warga
Mendagri Tito Karnavian menilai pengibaran bendera putih oleh sejumlah masyarakat di Aceh dalam menghadapi bencana merupakan bagian dari aspirasi.

Hal itu disampaikan Mendagri dalam konferensi pers di Posko Terpadu Bencana Sumatera di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12/2025).

"Yang pertama mengenai pengibaran bendera putih ya. Jadi adalah ini menurut kami adalah wujud aspirasi warga dalam menghadapi situasi bencana yang dialami," kata Kapolri 2016–2019 itu.

Pemerintah kata Tito memahami apa yang dirasakan masyarakat. Pemerintah juga berupaya semaksimal mungkin dalam menampung berbagai aspirasi dalam penanggulangan bencana.

"Kami mendengar, pemerintah mendengar, memahami berbagai kritik, masukan dan sikap masyarakat, terhadap pemerintah dalam penanganan bencana di Sumatera," katanya.

Tito juga menyampaikan permintaan maaf pemerintah apabila dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat masih ada kekurangan.

Namun pemerintah akan terus berupaya semaksimal dan secepat mungkin dalam menanggulangi bencana tersebut.

Menurut Tito penanganan bencana di Sumatra tidaklah mudah karena medan yang cukup berat.

"Namun pemerintah Indonesia kami berkewajiban untuk terus bekerja mengatasi berbagai kendala, memperbaiki kinerja, dan secepatnya memenuhi kebutuhan darurat saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat," katanya.

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.