TRIBUNMANADO.CO.ID - Konflik di area pertambangan yang berada di Sulawesi Utara kembali pecah pada Sabtu (20/12/2025).
Kali ini di lokasi pertambangan emas Kebun Raya Megawati, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Total empat orang korban. Tiga meninggal. Satu korban kritis, perempuan. Diduga kuat, mereka ditembak menggunakan senapan api rakitan.
Konflik di area pertambangan sebenarnya bukan kali ini saja terjadi di Sulawesi Utara.
Jika menengok kasus-kasus sebelumnya, setidaknya ada beberapa kasus yang menyita perhatian publik sepanjang lima tahun terakhir ini.
Berikut daftar kasus kericuhan di lokasi Tambang di Sulut yang mengakibatkan korban jiwa
Peristiwa ini terjadi pada bulan Desember 2021.
Berawal dari bentrok antar warga Desa Tanoyan dan Tungoi terkait perebutan wilayah tambang emas di Potolo.
Amrin Boyod tewas ditebas parang dalam perkelahian tersebut.
Korban ditemukan pagi hari dan langsung dimakamkan.
Polres Kotamobagu menangkap terduga pelaku pembunuhan Amrin Boyod pada Minggu, 26 Desember 2021.
Terduga pelaku, AP, warga Desa Mopusi, Lolayan, ditangkap oleh Resmob Polres Kotamobagu di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Konflik di lokasi pertambangan PT Bulawan Daya Lestari (BDL), Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, pada Senin (27/9/2021) siang, menyebabkan satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka.
Konflik ini melibatkan masyarakat adat Desa Toruakat dan petugas PT BDL.
Peristiwa bermula saat pemasangan patok batas wilayah oleh masyarakat di perkebunan Bolingongot, yang merasa pihak perusahaan telah merusak kebun mereka.
Masyarakat adat kemudian melakukan musyawarah dan mendatangi Markas Polres Bolmong untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan lancar.
Namun, saat pengecekan, mereka diserang oleh sekelompok preman. Pihak kepolisian yang hadir di lokasi disebut tidak mengambil tindakan untuk mencegah atau membubarkan kelompok penyerang.
Korban luka terdiri dari tiga penjaga lokasi PT BDL dan satu warga Desa Toruakat, sementara korban tewas adalah warga Desa Toruakat.
Seorang warga di Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara tewas terkena tembakan di lokasi pertambangan.
Korban diketahui bernama Fernando Tongkotow yang biasa dipanggil Edo.
Sementara itu terduga pelaku yang melakukan penembakan disebut-sebut adalah oknum anggota Brimob Polda Sulawesi Utara.
Dari informasi yang diterima Tribun Manado, kejadian ini terjadi pada Senin (10/3/2025) sekira pukul 01.30 Wita.
Korban terkena tembakan di bagian kepala sebelah telinga.
Akibatnya korban sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Peristiwa konflik tambang yang paling terbaru di Sulut terbaru terjadi pada Sabtu (20/12/2025)
Polres Mitra menyebutkan ada empat orang korban dari peristiwa tersebut.
Kasat Reskrim Polres Mitra AKP Lutfi Arinugraha Pratama menyebut ada satu orang lagi korban berjenis kelamin perempuan yang masih kritis.
Korban diketahui bernama Anissa Mamonto, warga Kecamatan Belang, Kabupaten Mitra.
Korbannya ada empat orang. Tiga meninggal, satu kritis," ungkapnya.
"Yang kritis ini perempuan, warga Belang," tuturnya.
Kasat Reskrim Polres Mitra AKP Lutfi Arinugraha Pratama mengatakan saat ini masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
"Saya masih di lokasi dan sedang melakukan pengejaran," tuturnya.
Kasat Reskrim Polres Mitra AKP Lutfi Arinugraha Pratama mengonfirmasi identitas ketiga korban.
Ketiga korban tersebut yaitu, Safrudin Makalalag warga Borgo Satu, Mawandi Lakamunte, warga Basaan Satu, Fathan Kalipe warga Belang
Polda Sulut dan Polres Mitra sempat melakukan penertiban aktivitas PETI di Kebun Raya Ratatotok.
Namun meski sudah dilakukan penertiban, aktivitas PETI masih terus berlangsung secara diam-diam.
Bahkan alat berat yang sempat diturunkan kembali dinaikkan ke Kebun Raya Ratatotok Mitra.
Aktivitas pertambangan di Ratatotok memang sudah tak terbendung.
Kecamatan yang jaraknya sekitar 96 kilometer dari kota Manado sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Ratatotok memang dikenal dengan daerah penghasil emas di Sulut. (TribunManado.co.id)
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini