PERSETERUAN YAI MIM & SAHARA AKAN BERAKHIR! Sahara pilih Pindah Rumah, Merasa Masih Diganggu Yai Mim
December 21, 2025 11:42 AM

- Perseteruan antara Yai Mim dan Sahara nampaknya akan segera usai.

Hal itu setelah Sahara dan suami memutuskan pindah dari rumah kontrakan mereka yang berdekatan dengan kediaman Yai Mim.

Konflik itu bermula dari penggunaan jalan untuk parkir mobil.

Namun, kini Sahara memutuskan pindah.

Kuasa hukum Sahara, Moh Zakki membenarkan.
 
Ia menyebut, saat ini Sahara beserta keluarganya tengah memindahkan barang dari rumah kontrakan lama ke rumah kontrakan yang baru.

Zakki menyebut keputusan Sahara pindah tersebut sebagai langkah untuk meredam konflik yang seakan-akan tak berujung.

Pasalnya, Zakki mengklaim Yai Mim masih mengganggu kenyamanan Sahara.

“Bentuk mengganggunya bagaimana, silahkan lihat sendiri di sosial media Tiktok. Daripada saya salah kalau ngomong langsung,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Jumat (19/12/2025).

Ia berharap, dengan pindahnya Sahara tersebut, konflik antara Yai Mim dan Sahara semakin mereda.

“Pindahnya masih di kawasan Kelurahan Merjosari. Tapi sudah cukup jauh dengan kawasan perumahan Yai Mim,” jelasnya.

Sementara itu, berkaitan dengan laporan tentang dugaan pelecehan seksual Yai Min kepada Sahara, Zakki memastikan perkara tersebut sampai saat ini masih bergulir di Mapolresta Malang Kota.

“Proses hukum masih terus berjalan,” ujarnya.

Sebelumnya, mantan dosen UIN Maulana Malik Ibrahim dan tetangganya, Sahara berkonflik hingga menimbulkan keramaian di media sosial.

Perseteruan itu bermula dari persoalan lahan dan jalan umum.

Lurah Merjosari, Moh Saiful Arif membenarkan bahwa persoalan tanah menjadi salah satu konflik hingga meluas di media sosial.

"Seperti yang ada di media sosial itu, mas, terkait persoalan tanah juga," kata Arif pada Rabu (1/10/2025) lalu.

Saiful menyebut pihak Yai Mim mengklaim bahwa jalan di depan rumahnya adalah bagian dari tanah miliknya yang telah diwakafkan pada tahun 2007.

Saat itu, pihak pengembang perumahan meminta sebagian lahan untuk dijadikan fasilitas umum (fasum) berupa jalan. Karena statusnya sebagai tanah wakaf untuk kepentingan umum, Yai Mim merasa keberatan jika tetangganya secara rutin menggunakan akses tersebut untuk memarkir kendaraan.

Sementara pihak Sahara membantah klaim tersebut. Menurut dia, jalan itu bukanlah milik pribadi Yai Mim yang diwakafkan.

Sehingga statusnya sebagai jalan umum murni dan dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar.

Perseteruan mereka pun seperti tanpa ujung, bahkan mereka saling serang secara personal di media sosial. Sampai akhirnya keduanya saling lapor ke Polresta Malang Kota.

Sebelumnya, Imam Muslimin atau akrab disapa Yai Mim melaporkan sebanyak 17 orang atas dugaan persekusi yang dialaminya.

Laporan tersebut dilayangkan setelah ia menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polresta Malang Kota, Senin (20/10/2025).

Perseteruan ini berawal dari konflik antara Yai Mim dan tetangganya, Sahara, pemilik usaha rental mobil. Dari 17 orang yang dilaporkan, beberapa di antaranya termasuk Sahara, suaminya, serta Ketua RT dan Ketua RW setempat.

Kuasa hukum Yai Mim, Fakhruddin Umasugi, menyebut bahwa kliennya beberapa kali menerima perlakuan tidak menyenangkan.

“Dalam persekusi itu, ada seseorang yang mengenakan baju merah menyiramkan cairan ke arah muka Yai Mim. Dari pemeriksaan tadi, ternyata cairan itu berbahaya karena dampaknya panas saat mengenai kulit wajah Yai Mim,” ujar Fakhruddin, Senin (20/10/2025).

Fakhruddin menambahkan, Yai Mim juga mengalami tindak kekerasan fisik.

“Ada juga yang menanduk bagian paha dan bagian belakang kepala Yai Mim. Sehingga setelah ini, kami akan melakukan visum karena ada unsur Pasal 170 KUHP,” ujarnya.

Selain kekerasan fisik, dugaan persekusi tersebut juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah barang di rumah Yai Mim.

“Terdiri dari 8 pot bunga, pagar, serta sepatu merek LV yang hilang. Total kerugiannya sekitar Rp 30 juta,” jelas Fakhruddin.

(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.