TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Jalan Poros Moncongloe –BTP Makassar rusak parah.
Jalan rusak berkubang itu berada di sekitar Kantor Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.
Berdasarkan laporan warga, badan jalan utama di depan SPBU 7490517 dipenuhi lubang-lubang dalam yang menganga lebar.
Hujan deras selalu meninggalkan genangan air.
Kondisi ini bukan hanya mengganggu, tetapi telah menjadi ancaman serius bagi keselamatan pengendara.
Sejumlah warga pun ramai-ramai berkomentar di akun Instagram Bupati Maros, Chaidir Syam.
"Izin lapor pak bupatiku yang saya hormati, Moncongloe Pammanjengan sekitar SPBU, irigasi sudah tidak efektif pak, sering banjir," komentar salah satu warganet.
Menanggapi kondisi tersebut, Chaidir Syam, menegaskan ruas Jalan Poros Moncongloe merupakan jalan provinsi.
Sehingga, kewenangan perbaikannya berada di Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
“Untuk persoalan di Moncongloe, itu sudah kita koordinasikan. Jalan tersebut adalah jalan provinsi, kewenangan provinsi,” katanya dikonfirmasi Wartwan Tribun Timur, Nurul Hidayah, Minggu (21/12/2025).
Ia mengungkapkan, Pemkab Maros sudah koordinasi dengan pihak provinsi agar perbaikan jalan tersebut segera mendapat perhatian.
“Alhamdulillah, Pak Kadis sudah berkoordinasi dengan provinsi. Insyaallah, tahun depan provinsi akan menganggarkan perbaikannya,” ujarnya.
Ia juga membantah anggapan jalan tersebut sudah lama tidak diperbaiki.
Menurutnya, perbaikan sempat dilakukan, namun kerusakan hanya terjadi di titik tertentu.
“Sebenarnya tidak terlalu panjang. Yang bermasalah itu hanya di kawasan depan pom bensin, karena sering terendam air,” jelasnya.
Ia menilai, persoalan utama di kawasan tersebut bukan hanya kerusakan jalan.
Tapi juga buruknya sistem drainase yang menyebabkan genangan berulang.
Untuk itu, Pemkab Maros telah menggelar pertemuan dan menyepakati langkah penanganan jalur air di kawasan tersebut.
“Kita sudah dua kali pertemuan dan sudah ada kesepakatan untuk membuat jalur-jalur air dan saluran irigasi agar air tidak lagi terendam,” katanya.
Chaidir menegaskan, penanganan drainase di kawasan permukiman dan area belakang jalan poros menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Maros.
“Drainase yang di luar poros itu menjadi kewenangan kabupaten. Insyaallah, ini yang akan menjadi perhatian kami,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk drainase yang berada tepat di badan jalan poros, kewenangannya tetap berada di pemerintah provinsi.
“Kalau drainase di poros jalan, itu tetap kewenangan provinsi,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan, pihak kecamatan telah berkomunikasi dengan pemilik lahan yang akan dijadikan saluran pembuangan air guna mengatasi genangan di wilayah tersebut.
“Ibu Camat sudah berkomunikasi dengan pemilik lahan untuk saluran pembuang, supaya air tidak lagi terendam di sana,” tutupnya.
Kepala Bidang Preservasi Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel Irawan Darmayasamin mengaku bakal turun tangan meninjau titik genangan.
"Nanti kami cek kembali," ujar Irawan Darmayawasmin kepada Tribun-Timur.com pada Minggu (14/12/2025).
Irawan menyebut sementara ini, perbaikan ruas jalan di Moncongloe belum masuk dalam program Dinas BMBK.
Meski begitu, tim disiapkan turun mengecek tingkat kerusakan
Irawan mengaku di wilayah Moncongloe dibutuhkan perbaikan drainase.
Sebab banjir berulangkali terjadi imbas buruknya sistem drainase.
"Sementara blm ada (dalam program), drainase yg dibutuh disana,"sambungnya.
Lubang-lubang ini tertutup genangan air keruh, menciptakan "jebakan betmen" berbahaya yang sulit dihindari oleh para pengendara, khususnya sepeda motor.
Kerusakan jalan yang parah ini secara langsung memicu kemacetan yang luar biasa dan terjadi setiap hari di jam-jam sibuk.
Kemacetan ini disebabkan oleh pengendara yang harus memelankan laju kendaraan secara ekstrem untuk mencari celah jalan yang masih utuh.
Ulla, seorang warga setempat, mengungkapkan kekhawatirannya.
Menurutnya, kemacetan parah terjadi secara rutin dan sudah banyak kasus kecelakaan yang diakibatkan oleh kondisi jalan tersebut.
"Kemacetan terjadi setiap hari akibat lubang jalan. Sudah banyak kecelakaan. Lubangnya itu dalam-dalam, kalau sudah tergenang air, pengendara motor tidak bisa lihat mana lubang, mana jalan," ujar Ulla.
Jalan Poros Moncongloe merupakan jalur vital menghubungkan Kabupaten Maros dengan Kota Makassar, melalui kawasan BTP.
Keberadaan lubang menganga diperparah genangan air sisa banjir dikhawatirkan akan semakin merusak kendaraan.
Kemudian meningkatkan risiko kecelakaan fatal.
Warga lain Firman mengaku setiap hari juga terjebak macet.
Ia harus menerobos macet saat antar - jemput anak sekolah.
"Pagi dan siang terjebak macet. Macetnya sekira dua kilometer," kata dia.
Sejumlah kendaraan harus ekstra hat-hati saat melintas digenangan supaya tak kecelakaan.
"Kalau dari arah BTP, saya sudah terjebak macet jelang magrib, nanti sudah isya baru bisa tembus," kata dia.
Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret, mulai dari perbaikan sistem drainase yang memadai
untuk mengatasi genangan air, hingga perbaikan total jalan yang sudah rusak parah.
Keselamatan dan kelancaran mobilitas warga Moncongloe dan sekitarnya kini dipertaruhkan setiap hari.