TRIBUNNEWSMAKER.COM - Momen Verrell Bramasta kembali mengenakan rompi dalam sebuah kunjungan kerja kembali menjadi sorotan publik.
Artis yang kini berstatus sebagai politisi itu bahkan sempat menyinggung busana yang ia pakai di hadapan warga yang hadir.
Peristiwa tersebut terjadi saat Verrell menghadiri sebuah turnamen voli di Karawang, Jawa Barat.
Pria 29 tahun itu datang langsung ke lokasi kegiatan.
Mengutip pantauan Banjarmasinpost.co.id dari unggahan akun Instagram penggemar Verrell, @pangeransenayan, pada Minggu (21/12/2025), terlihat video yang memperlihatkan aktivitas kunjungan kerja Anggota DPR RI tersebut.
Dalam rekaman itu, Verrell tampak mengenakan rompi yang dipadukan dengan kemeja putih serta celana panjang.
Rompi berwarna biru tersebut selaras dengan warna khas Partai Amanat Nasional, partai yang mengusungnya pada ajang Pilkada sebelumnya.
Tak sendirian, Verrell terlihat berjalan sambil memayungi sang ibu, Venna Melinda, yang turut mendampinginya dalam kegiatan tersebut.
Selain Venna, hadir pula Vania, adik angkat Verrell, yang berada di antara rombongan.
Saat mendapat kesempatan memberikan sambutan di hadapan masyarakat, Verrell pun menyinggung rompi biru yang ia kenakan.
Ia kemudian menjelaskan jenis rompi tersebut dengan gaya santai.
“Pakai rompi, tapi ini bukan rompi antipeluru. Ini namanya rompi anti galau,” ujar Verrell Bramasta.
Baca juga: Zulhas & Verrell Bramasta Kondangan ke Padang Bertepatan Momen Tinjau Banjir, Ini Sosok yang Menikah
Ucapan tersebut langsung disambut tawa warga yang hadir, mendengar penamaan unik rompi tersebut.
Reaksi itu tak lepas dari pengalaman Verrell sebelumnya yang sempat menjadi perbincangan warganet.
Ia pernah viral karena mengenakan rompi taktis saat mengunjungi korban banjir di Sumatera Barat.
Kala itu, Verrell menuai kritik karena dinilai kurang tepat dalam memilih atribut, lantaran rompi yang dikenakan dianggap lebih cocok untuk situasi tempur ketimbang kunjungan ke lokasi bencana.
Rompi yang dipakai Verrell pada saat mengunjungi korban banjir bandang dan tanah longsor di Padang, Sumatera Barat lalu sempat dikira anti-peluru.
Dalam bantahannya, Verrell akhirnya membuka semua isi rompi yang dikenakannya waktu itu.
Menurutnya, rompi itu hanya digunakan untuk membawa perlengkapan saat mobilitas tinggi di area terdampak bencana.
Baca juga: Reaksi Venna Melinda Lihat Verrell Bramasta Dihujat Gegara Pakai Rompi Tinjau Banjir: Semangat Nak!
“Rompi taktis ini tidak dilengkapi pelat balistik, dan fungsinya memang untuk membawa perlengkapan kebutuhan. Saat itu saya membawa air minum, uang kas untuk dibagi-bagikan, dan perlengkapan lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Verrell menegaskan sistem kantong modular (MOLLE) pada rompi itu membantu dirinya bergerak cepat dalam menyalurkan bantuan dan berdialog dengan warga.
“Kondisi di lokasi sangat dinamis, sehingga saya butuh membawa banyak barang tanpa menghambat gerak. Tujuannya agar bisa cepat membantu warga dan tim di lapangan,” tambah Verrell.
Dalam kunjungannya, Verrell meninjau langsung kondisi pengungsian, memberikan bantuan, serta berdiskusi dengan pemerintah daerah guna percepatan penanganan korban banjir bisa segera dilakukan.
Ia berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman publik.
“Jadi distorsi informasi yang terjadi, dibilang anti peluru atau pelampung, itu salah besar. Sekian,” tutupnya.
Tentang Tactical Vest, Rompi Banyak Kantong yang Multufungsi
Tactical vest biasanya digunakan oleh aparat atau relawan di lapangan untuk membawa perlengkapan.
Karena memiliki banyak kantong dan slot, maka fungsi utamanya adalah untuk menyimpan barang seperti handy talky, botol minum, senter, atau perlengkapan medis kecil.
Membantu distribusi beban agar lebih ringan saat bergerak di area bencana.
Material rompi ini umumnya terbuat dari bahan nylon atau polyester tebal yang tahan air dan cukup kuat menahan gesekan.
Desain:
Tidak dilengkapi dengan pelat baja atau kevlar seperti rompi anti peluru.
Lebih ringan dan fleksibel, sehingga memudahkan mobilitas.
Asal rompi: Verrell menyebut rompi itu adalah hadiah dari sahabatnya di TNI AL, sehingga modelnya memang mirip dengan perlengkapan militer.
Alasan pemakaian: Ia ingin lebih praktis membawa logistik dan perlengkapan saat meninjau banjir, bukan untuk perlindungan dari peluru. (TribunNewsmaker/BanjarmasinPost/Tribunnews)
