Peluang bagi Lulusan SMA dan SMK Wonosobo, Jepang Butuh Tenaga Terampil Manufaktur dan Konstruksi
December 21, 2025 04:07 PM

 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kebutuhan tenaga kerja terampil di Jepang masih terbuka lebar, khususnya di sektor manufaktur dan konstruksi. 

Peluang tersebut disampaikan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) kepada calon pekerja migran dalam sosialisasi yang digelar di Wonosobo, Sabtu (20/12/2025).

Analis Kebijakan Madya KP2MI, Revina Purnama Panjaitan mengatakan, peluang kerja ke Jepang dapat diakses masyarakat yang memiliki keterampilan dan kemampuan bahasa yang memadai.

“Ada peningkatan kapasitas dari sisi keterampilan dan bahasa agar masyarakat bisa mendapat peluang kerja di Jepang,” ujarnya.

Baca juga: Purbalingga Bakal Buka Lagi Magang Kerja ke Tono City Jepang, Bidang Konstruksi Hingga Pertanian

Revina menjelaskan, penempatan pekerja migran Indonesia ke Jepang dapat dilakukan melalui beberapa mekanisme, baik melalui kerja sama antar pemerintah maupun jalur mandiri lewat skema Specified Skilled Worker (SSW).

"Bisa melalui P2P atau secara mandiri, tergantung canel yang tersedia," katanya.

Terkait kualifikasi, calon pekerja migran diwajibkan memiliki sertifikat keterampilan sesuai kebutuhan industri Jepang, seperti pengelasan atau konstruksi, serta kemampuan bahasa Jepang minimal level N4.

Perlindungan Pekerja Migran

KP2MI juga menegaskan bahwa aspek perlindungan bagi pekerja migran di Jepang telah diatur dengan cukup kuat. 

Selain adanya regulasi ketenagakerjaan dan nota kesepahaman antar negara, pekerja migran juga mendapatkan perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan.

"Perlindungan di Jepang sekarang sudah sangat baik," ujarnya.

Sementara itu, Doni Khojin, Pimpinan LPK Bina Mandiri Wonosobo mengatakan, lembaganya fokus menyiapkan tenaga kerja terampil di bidang pengelasan untuk kebutuhan luar negeri, termasuk Jepang.

"Kami, lembaga pelatihan khusus welder untuk ship building, oil and gas, dan konstruksi,” kata Doni.

Baca juga: UMK Buruh Wonosobo 2026 Disimulasikan Rp 2,4 Juta

Ia menyebutkan, setiap tahun, LPK Bina Mandiri melatih lebih dari 800 peserta yang berasal dari Wonosobo maupun luar daerah.

"Sekitar 30 persen dari Wonosobo, sisanya dari luar daerah," ujarnya.

Peluang bagi Lulusan SMA dan SMK

Kepala Desa Jlamprang, Kecamatan Leksono, sekaligus penggerak Desa Migran Emas, Sulaiman menilai, kerja sama antara pemerintah, lembaga pelatihan, dan mitra luar negeri penting untuk menjawab persoalan pengangguran lulusan SMA dan SMK.

"Kami berkolaborasi untuk menyiapkan pekerja yang benar-benar punya skill," katanya.

Melalui Desa Migran Emas, Sulaiman ingin, warga Wonosobo siap memanfaatkan peluang kerja ke Jepang, terutama lulusan SMK dan SMA yang selama ini sulit terserap di pasar kerja lokal.

Sementara itu, perwakilan ACE Japan, Pasaquarleh, menyampaikan bahwa kebutuhan tenaga kerja pengelasan dari Indonesia masih sangat tinggi.

"Permintaan welder dari Indonesia itu terbuka sangat besar," ujarnya.

Melalui sosialisasi ini, KP2MI menekankan masyarakat diharapkan memahami peluang kerja ke Jepang, persyaratan yang harus dipenuhi, serta jalur penempatan resmi agar dapat bekerja ke luar negeri secara aman dan terlindungi. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.