Polemik Penutupan TPA Suwung, Pemkot Denpasar Minta KLH Berikan Tempat Alternatif  Pembuangan Sampah
December 21, 2025 08:03 PM

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah kota Denpasar meminta Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memberikan tempat pembuangan alternatif dampak TPA suwung ditutup.

Pemkot Denpasar tak menampik bahwa pihaknya masih kesulitan mengolah sampah harian yang masuk.

Demi bisa mengontrol sampah yang masuk, Pemkot Denpasar telah mengirim surat penundaan penutupan TPA Suwung ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Namun hingga kini, surat tersebut masih belum direspons.

Baca juga: Aktivitas Pelabuhan Gilimanuk Landai, ASDP hingga Wayan Koster Optimis Pariwisata Bali Meningkat

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa memaparkan, pihaknya tetap optimis surat tersebut akan direspons positif oleh KLH.

Apalagi menurutnya pihaknya telah merinci bagaimana Denpasar melakukan pengolahan sampah hingga permasalahan yang dihadapi.

"Kami tetap optimis surat itu direspons positif Kementerian, karena di surat kami jelas sekali langkah-langkah dan kami sampaikan secara rinci," ungkap Arya Wibawa.

"Kalaupun tidak mampu selesaikan 100 persen, kami sampaikan dengan dasar," paparnya.

Pihaknya pun mengaku siap tidak membuang sampah ke TPA Suwung jika harus ditutup 23 Desember.

Akan tetapi pihaknya berharap diberikan alternatif tempat pembuangan sisa sampah yang tidak bisa diolah.

Karena selama ini sampah itu dibuang ke TPA Suwung.

Baca juga: Pemkab Minta Desa Adat Bangun Teba Modern Atasi Masalah Sampah di Badung

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra serta Pj. Sekda Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya saat menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi I, II, III dan IV DPRD Kota Denpasar pada Jumat 19 Desember 2025. TPA Suwung Bali Tutup, Pemkot Denpasar Tambah Mesin Kapasitas 200 Ton di Awal Tahun 2026
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra serta Pj. Sekda Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya saat menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi I, II, III dan IV DPRD Kota Denpasar pada Jumat 19 Desember 2025. TPA Suwung Bali Tutup, Pemkot Denpasar Tambah Mesin Kapasitas 200 Ton di Awal Tahun 2026 (Istimewa)

Baca juga: BRI dan Danantara Salurkan Bantuan dan Dukung Pemulihan Pascabencana di Lokasi Bencana Aceh Tamiang

Bahkan selain 60 truk DLHK, pihaknya pun menyiapkan 60 truk lagi dengan sistem sewa.

"Itu akan digunakan untuk mengangkut sampah yang masih sisa jika nanti diarahkan ke mana kami harus membuang," paparnya. 

Untuk diketahui, dalam sehari Denpasar menghasilkan timbulan sampah sebanyak 1.050 ton.

Dari jumlah tersebut, yang mampu diolah dengan semua fasilitas pengolahan yang ada baik pusat daur ulang, 24 TPS3R hingga teba modern maksimal 300 ton per hari.

Meskipun secara resmi telah mengajukan penundaan penutupan TPA ke KLH, pada awal tahun 2026, Pemkot Denpasar akan membeli mesin dengan kapasitas 200 ton. 

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menjelaskan, pengolahan sampah di Kota Denpasar diterapkan dengan tiga zona utama. 

Yakni pengolahan sampah di hulu, pengolahan sampah di tengah dan pengolahan sampah di hilir. 

Khusus untuk pengolahan sampah di hulu, Pemkot Denpasar mendorong pembangunan teba modern/teba vertikal dan tabung komposter. 

"Jadi untuk masyarakat yang kebetulan punya lahan, kami fasilitasi pembangunan teba modern, namun bagi yang tidak memiliki lahan, kami fasilitasi untuk tabung komposter, hal ini juga berlaku untuk kantor pemerintah, swasta dan lainya yang berada di wilayah Kota Denpasar," ujarnya. 

Selanjutnya, untuk pengolahan sampah di tengah, Pemerintah Kota Denpasar terus mengoptimalisasi TPS3R yang hingga kini jumlahnya mencapai 24 unit di wilayah Kota Denpasar. 

Optimalisasi tersebut akan dilaksanakan dengan penambahan mesin pengolahan sampah serta tenaga operasional. 

"Jadi pada pengolahan sampah di tengah, kami terus memberikan dukungan untuk optimalisasi TPS3R, dan kini kita sedang proses membangun di wilayah Sesetan," ujarnya. 

Sementara untuk proses pengolahan sampah di hilir, Pemkot Denpasar terus mengoptimalisasi Pusat Daur Ulang (PDU) di lokasi TPST. 

Penambahan mesin terus dilaksanakan, diantaranya mesin gibrig, pencetak paving, serta mesin pengolah sampah menjadi energi baru terbarukan. 

"Kendala-kendala ini akan terus kita optimalisasi, termasuk penambahan mesin di awal tahun 2026, penambahan tenaga operasional hingga terus mendorong fasilitasi pembangunan teba modern dan tabung komposter," ujarnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.