TRIBUN-MEDAN.com, Medan- Wali Kota Medan Rico Waas menjelaskan bahwa bantuan kemanusiaan berupa 30 ton beras dari Red Crescent Uni Emirat Arab dilakukan agar pihak pemberi bantuan dapat menyalurkannya langsung kepada organisasi MDMC yang telah ditunjuk oleh pihak pemberi bantuan.
Dijelaskan Rico, Bantuan tersebut sudah disalurkan ke MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) sebagai NGO yang ditunjuk Red Crescent UEA.
“Kita tegaskan kembali, bahwa langkah tersebut diambil sebagai bentuk kehati-hatian dan komitmen terhadap transparansi dalam pengelolaan bantuan, khususnya bantuan yang berasal dari luar negeri, jadi perlu digarisbawahi bantuan tersebut bukan ditolak namun dialihkan ke MDMC” tegas Rico Waas dilihat dari siaran persnya, Minggu (21/12/2025)
Hal ini juga dibenarkan oleh Irsan Armadi selaku perwakilan MDMC, Ia menyebutkan bantuan sudah diserahkan oleh Perwakilan Red Crescent UEA pada Rabu (17/12/2025) lalu.
"Bantuan ini akan segera disalurkan mengingat banyak warga Medan yang memerlukan," ujarnya.
Terpisah, sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bantuan beras sebanyak 30 ton dari non-government organization (NGO) milik Uni Emirat Arab (UEA) untuk korban banjir di Kota Medan, Sumatera Utara, tidak jadi dikembalikan.
Tito menyebutkan, berdasarkan kesepakatan masyarakat, bantuan tersebut disalurkan melalui Muhammadiyah untuk kemudian dibagikan kepada warga terdampak banjir.
“Beras ini diserahkan kepada, atas kesepakatan oleh masyarakat, kepada Muhammadiyah Medical Center,” ujar Tito Karnavian dalam jumpa pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/12/2025).
Menurut Tito, Muhammadiyah memang telah membentuk posko kemanusiaan untuk penanganan bencana banjir dan longsor di Medan.
Oleh karena itu, penyaluran bantuan melalui organisasi tersebut dinilai tepat dan sesuai kebutuhan di lapangan.
“Beras ini sekarang sudah ada di tangan Muhammadiyah. Nanti Muhammadiyah yang akan membagikan kepada masyarakat korban banjir di Medan,” katanya.
Pernyataan Tito sekaligus meluruskan polemik yang sempat mencuat sebelumnya terkait bantuan beras dari UEA.
Diketahui, Wali Kota Medan Rico Waas sempat menyampaikan bahwa bantuan tersebut dikembalikan ke pihak pemberi.
“Kami kembalikan kepada Uni Emirat Arab,” kata Rico Waas saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (18/12/2025).
Rico menjelaskan, keputusan itu diambil lantaran Pemerintah Pusat belum menetapkan kebijakan untuk menerima bantuan dari pihak luar negeri.
“Pemerintah pusat belum membuat keputusan untuk menerima bantuan dari pihak luar atau asing. Jadi kami Kota Medan tidak menerima,” ucap Rico Waas.
Dengan penjelasan Mendagri, bantuan beras dari UEA tersebut dipastikan tetap dimanfaatkan untuk membantu masyarakat terdampak banjir di Medan melalui jalur kemanusiaan Muhammadiyah.
Sebagai informasi, bantuan dari Pemerintah UEA itu diserahkan langsung oleh Wakil Duta Besar UEA untuk Indonesia, Shaima Al Hebsi, di Posko Bantuan Bencana Kota Medan, Gedung PKK Medan, Sabtu (13/12/2025).
Bantuan tersebut berupa 30 ton beras dan 300 paket bantuan yang berisi sembako, perlengkapan bayi, serta perlengkapan ibadah salat.
(Dyk/Tribun-Medan.com)